Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 26 Maret 2021

Cinta Remaja (Bagian 24)

Dua minggu sebelum hari pernikahan, aku kecelakaan motor, motor yang aku bawa masuk kedalam sungai. Kejadiannya begitu cepat, saat di sebuah tikungan ada nenek-nenek menyebrang jalan sangat pelan dengan menggunakan sebuah tongkat di tangan kanannya. Tongkat itu terbuat dari bambu kecil sederhana.
Saat itu aku tidak bisa menghindarinya lagi, aku buang stang motor ke kanan, berlainan dengan arah dia menyebrang jalan. Sialnya aku tidak bisa mengendalikannya karena jarak bibir kali sangat dekat. Tadinya aku pikir aku bisa melewatinya dan tidak masuk ke dalam sungai. Karena ban depan motorku sudah berhasil menghindar dari bibir sungai  namun apa boleh buat, ban belakang terperosok sehingga membuat motor dan aku ikut jatuh ke dasar sungai. Beruntung sekali hari itu sungai kering, aku dan motorku hanya terendam lumpur saja.
 
Waduh.........Motor Yamaha MT-15 dan R15 Masuk Persawahan, Ini Penyebap Nya  | RIAUPUBLIK.COM
 
Tidak ada lecet sedikitpun namun motorku harus diangkat dan ditarik ke atas dengan menggunakan tambang. Aku sangat berterima kasih kepada penduduk setempat yang sangat baik, mau menolongku dan membantu mengangkat motorku, padahal motor dan aku penuh lumpur saat itu.
Saat aku mau memberikan uang tanda terima kasih, dompet di saku belakangku sudah tidak ada. Segera aku melihat disekelilingku, kemungkinan jatuh di sekitarku atau jatuh di dalam lumpur. Aku segera turun kembali untuk mencari-cari dompetku di dasar sungai, berharap memang jatuh di lumpur tersebut. Namun pencarian 1 jam lamanya tetap tidak membuahkan hasil. Aku bertanya kepada orang-orang yang ada disekelilingku.

     "Ada yang lihat dompet saya?"

     "Warna apa pak? Bentuknya besar atau kecil?"

     "Hitam, bentuknya sedang lah"

     "Mungkin jatuh di bawah pak, di lumpur kalau tidak"

     "Tadi saya sudah cari di bawah tidak ada"

     "Kalau telepon genggamnya ada pak?"

     "Ada"

     "Berarti ada copet nih tadi!"

     "Biasa lah, pasti ada orang yang seperti itu saat orang sedang panik" Bapak yang lain berkata..

     "Ya sudah pak, nanti jika ada yang menemukannya, kita akan antar ke alamat yang ada di KTP Bapak atau Bapak boleh kasih nomor telponnya ke kita" Berkata bapak-bapak yang lainnya..

Aku memberikan mereka nomor telepon ku sekaligus alamat tempat tinggalku.
Aku sangat berharap Dompetku tidak hilang, karena akan sangat diperlukan untuk pengurusan pernikahanku. Motorku yang penuh lumpur dibersihkan di rumah warga dekat sana lalu aku juga membersihkan bajuku. Pemilik rumah menawarkan aku untuk mandi dan pakai baju dia dulu, tetapi aku tidak enak karena sudah banyak merepotkan.
Segera aku pacu motorku menuju rumah. Sampai rumah, aku diintrogasi orang rumah.

     "Kenapa baju kotor semua begitu Di?"

     "Barusan aku kecelakaan!"
   
     "Kecelakaan bagaimana?"

     "Ya kecelakaan!"

     "Kok bisa, coba cerita ke Ibu?"

     "Iya tadi saat akan menikung, tiba-tiba di depan sudah ada nenek-nenek nyeberang, saat menghindar, eh di depan ada sungai, jadilah aku kecemplung, untung tidak ada airnya. Coba kalau ada, bisa-bisa abis uang untuk urus motor atau bisa jadi tuh motor hilang terbawa arus"

     "Lagian, tumben kamu bawa motor om kamu.. emang kamu bisa bawanya?"

     "Ya bisalah!"

     "Ya sudah beresin tuh motor om kamu, entar beliau marah.. terus setelah itu jangan lupa kamu mandi dan makan"

Saat aku mandi, ada terasa perih di badan. Ternyata setelah selesai mandi  baru aku ketahui bahwa ada luka baret di perut, kaki dan tangan. Untung semua bisa diatasi dengan betadine (obat luka luar).
Ibuku juga membatu mengobati luka ku.

     "Terima kasih ya mah, sudah bantu mengobati"

     "Iya.. sama-sama.. lain kali kebih hati-hati lagi. Untung saja Allah masih menolong sehingga tidak terjadi hal yang serius"

     "Iya ibuku"

     "Makanya kalau sudah dekat dengan hari nikah, lebih baik banyak di rumah. Katanya 'orang mau menikah banyak bala jika keluar rumah'."

     "Iya Ibuku yang paling cantik sedunia"

    "Masa sih!"

Aku pergi ke kamar tidur dan menelpon calon istriku. Aku tidak menceritakan apa yang barusan terjadi, aku hanya membahas rencana pernikahan kita.
Sabtu keesokan harinya, undangan sudah selesai dicetak dan sudah bisa dibagikan. Kami semua mengetik daftar nama yang akan di undang dan menempelkannya pada kertas bagian depan undangan. Hari minggunya semua undangan di sebar, ada 8 orang yang membantu menyebarkannya, mereka dibagi berdasarkan zona (Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Tanggerang, Depok dan Bekasi). Alhamdulillah semua berjalan lancar, mereka menerima dengan baik undangan tersebut.
Hari semakin dekat, persiapan sudah 80% rampung tinggal menunggu hari itu tiba.
4 hari sebelum hari itu, Citra menemuiku di kantor. Memang dia tidak masuk ke dalam kantor, namun dia menungguku di lobby. Aku tidak menyangka dia bisa menemukanku. Aku rasa dia beruntung bisa bertemu denganku di kantor dan waktunya juga tepat.

     "Hai Di!"

     "Mau apa kamu ke sini?"

     "Enggak kok, cuma kebenaran lewat saja"

     "Trus?"

     "Ketemu kamu deh"

     "Trus?"

     "Temenin aku yuk?"

     "Ngapain?"

     "Kamu ikut aku saja deh"

     "Aku mau pulang!"

     "Ayo dong!, anggap saja ini pertemuan terakhir sebelum kamu menikah"

     "Memang mau ke mana?"

     "Ayo ikut aja dulu ke mobil.. aku bawa mobil khusus untuk kamu"

     "Kamu ada rencana apa?"

     "Tidak ada"

     "Orang kayak kamu aja.. bisa-bisanya tidak ada rencana busuk"

     "Beneran.. sudah hayuk ke mobil ku"

Aku berjalan mengikutinya untuk menuju mobilnya. Dari kejauhan terlihat mobil berwarna hitam, dengan 2 orang laki-laki duduk di bagian depan.

     "Cit, apa-apaan ini.. kamu jangan macam-macam"

     "Sudah jangan banyak ngomong, ayo masuk dulu. Dia membawaku entah ke mana..!"

Di dalam mobil, aku dipaksa minum, dan beberapa menit kemudian aku tidak sadarkan diri. Saat aku sadar, aku melihat sekelilingku. Entah itu rumah siapa, yang aku lihat ada air mancur, kandang burung dan sebagainya"

     "Cit, tolong lepasin aku"

     "Iya nanti.. kamu lihat aku, sudah cantikkan!" dia kibaskan rambutnya yang panjang sampai mengenai mukaku. Aku merasakan harum aroma tubuhnya..

     "Sudahlah, kamu jangan main-main"

     "Aku beneran tidak main-main"

     "Terus kenapa tangan dan kakiku diikat seperti ini"

     "Pikir saja sendiri"

     "Apa maksudnya pikir sendiri?"

     "Sudah gede, masa tidak bisa berfikir sih.. kan kalau mau nikah banyak orang pesta bujang. Nah malam ini saatnya kita pesta"

     "Kamu jangan macam-macam Cit. Pikir dengan akal sehat sebelum bertindak!"

     "Emang kenapa harus dipikir? Pikiranku sudah mati sejak kamu pacaran dengan Lisa"

     "Sadar Cit"

     "Aku sadar kok"

Dia mulai merobek bajuku dengan gunting, kemudian celana panjangku serta kolorku. Aku pasrah hanya bisa melihat dia melakukan semuanya. Dia bermain di atas badanku yang sudah tidak ada sehelai benangpun menutupi. Dia mulai membuka setiap pakaiannya.

     "Tuh kan, tegang juga anunya, berarti kamu sudah siap tempur nih!"

     "Tolong jangan Cit" aku berkata saat dia sudah memegang tongkat kejantananku..

     "Tidak usah malu-malu"

Dia terus bermain diatasku, tidak peduli dengan semua perkataanku, hingga akhirnya kejantananku dipaksa untuk menembus lobang pertahanannya. Saat itu aku bingung harus bagaimana, selain pasrah, berdoa dan meminta ampunan kepada Allah. Setelah asik berpesta denganku, ku lihat dia meninggalkanku ke arah kamar mandi. Setelahnya akupun tertidur.
Keesokan harinya aku terbangun dari tempat tidur aku melihat diriku yang masih tidak mengenakan apa-apa, tetapi semua ikatan di tangan dan kaki sudah terbuka semua. Di sampingku aku melihat Citra sedang tertidur. Aku melihat dia hanya menggunakan pakaian yang sangat terbuka.
Segera aku bangun dan mencari pakaian yang bisa aku pakai, ternyata di dalam semua lemari hanya ada pakaian wanita. Tidak mungkin aku memakai pakaian wanita. Akupun membangunkan Citra dan berbicara baik-baik kepadanya.

     "Cit, tolong saya, belikan saya baju dan celana.. tidak mungkin saya pulang dalam keadaan begini"

     "Lo pakai saja tuh, pakaian gua di lemari"

     "Mana bisa Cit, gua mohon.. tolongin gua banget.. gua pasti inget jasa lo"

     "Boleh, tapi lo batalin rencana pernikahan lo"

     "Kalau kasih syarat, jangan yang tidak mungkin gua lakukan"

     "Kenapa tidak mungkin! Tinggal batalin saja, apa susahnya"

     "Lo sudah gila ya! Selagi dia masih hidup gua tidak mungkin membatalkan pernikahan ini"

     "Oh, begitu.. ok"

     "Ok.. apain nih, lo jangan berfikir yang tidak-tidak yah"

     "Tenang saja.. aman.. sekarang lo boleh pergi sesuka hati lo, tahu kan jalan keluarnya"

     "Lo emang sudah stress Cit, lo sudah gila.. mana bisa gua pergi dalam keadaan seperti ini!"

     "Iya memang gua sudah gila.. karena apa?  Karena lo.. lo yang bikin gua jadi begini!"

     "Kenapa sih lo ga bisa sedikit saja ngelupain gua, kita mulai dengan hanya berteman saja"

     "Berteman kata lo.. enak yah kalau bisa ngomong doang.. lo gak bisa ngerasain isi hati gua sesungguhnya seperti apa, di dalam dada gua" sambil memukul-mukul dadanya..

     "Ya sudah lo sabar, asal lo mau buka diri lo.. untuk orang lain, lo pasti bisa mendapatkan orang yang lebih baik dari gua"

     "Lo pikir gua selama ini tidak berusaha.. gua sudah coba dekat dengan banyak cowok, membuka diri untuk orang lain.. tapi memang tidak bisa. Lo memang pernah tahu dan tidak merasakan apa yang gua rasa"

    "Memang, tapi gua akan bantu lo untuk mendapatkan cowok yang terbaik"

     "Tidak perlu lo lakuin itu, karena akan semakin membuat gua semakin tidak bisa ngelupain lo. Mending lo pergi jauh dari gua, cari tempat yang tidak bisa gua menemukan lo dan tidak bisa menghubungi lo lagi"

     "Oke kalau begitu, sekarang biarkan gua pergi dari sini"

     "Trus kenapa lo masih di sini, ya sudah sana pergi!"

     "Cit, tolong gua beliin baju kaos dan celana pendek, agar gua bisa pergi dari sini"

     "Oke, tapi lo harus ikuti kemauan gua"

     "Apa?"

Dia menunjukkan sebuah kotak di atas meja. Aku dekati dan aku buka, ternyata isinya sepatu dengan hak tinggi, aku buka kotak kedua juga berisi pakaian minim.

     "Apa maksudnya nih? Lo mau gua pakaiin lo dengan benda-benda ini?"

     "Bukan!" (KK)

--- DH ---




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...