Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 12 Maret 2021

Cinta Segi Empat (Bagian 1)

Ini adalah cerita mengenai persahabatan 3 orang wanita dari sejak mereka kecil hingga dewasa. Mereka sama-sama menuntut ilmu di sekolah yang sama, mulai dari SD (Sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), sampai dengan  SMA (Sekolah Menengah Atas).
 
Surat Terbuka untuk Sahabat Sahabat Tercinta
 
Mereka bernama Namira, Putri dan Fatma. Di Kecamatan Ujung Berung lah mereka tinggal, di sana kehidupan mereka biasa-biasa saja. Orang tua Namira bekerja sebagai supir angkutan umum desa, sedangkan orang tua Putri bekerja sebagai pegawai negeri di kecamatan setempat kemudian orang tua Fatma bekerja sebagai Petani.
 
 Menuju Lembang lewat Cigending, Ujung Berung | Ridwanbejo's Blog
 
Saat mereka sudah beranjak remaja yaitu kelas 3 SMA (Sekolah Menengah Atas), disitulah cerita ini dimulai.
Pada saat itu mereka pergi jalan-jalan di sebuah mall di Kota Bandung, Fatma bermaksud untuk membeli baju di sana, namun saat turun dari eskalator kakinya tersandung eskalator dan dia pun terjatuh ke lantai. Saat itu berpas-pasan seorang pemuda yang lewat tepat didepannya.

     "Gak apa-apa mba?"

     "Iya mas, saya tidak apa-apa"

     "Yuk saya bantu berdiri"

Dipeganglah tangan Fatma untuk berdiri, Fatma melihat dan menatap tajam wajah sang cowok. Dia merasa kagum dengan wajah sang cowok yang begitu tampan dan sangat mempesona, dia lihat tubuhnya yang kekar serta tercium aroma badannya yang sangat wangi.

     "Oh iya mas, nama saya Fatma"

     "Saya Kaisan"

     "Terima kasih ya mas Kaisan"

     "Iya sama-sama"
 
TANGERANG | BSD City | Page 285 | SkyscraperCity

Putri dan Namira mendekati Fatma, Putri berbisik dekat dengan telinga Fatma 'kenalin kita-kita juga dong.

     "Oh, iya ini kenalin kedua temanku"

Mereka saling berjabat tangan dan menyebut nama masing-masing. 

     "Oke saya tinggal yah"

     "Oke, sampai ketemu kembali"

     "Ya"

Kaisan berjalan dengan cepat meninggalkan mereka bertiga. Sambil berjalan mereka membicarakan mengenai sang cowok yang tadi, karena sangat menggoda mereka. Ketiganya sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama.

     "Eh, Kaisan mirip banget artis korea ya"

      "Iya yah mirip siapa ya!" Kata Putri..

     "Mirip si Kim Bum ya.." Jawab Namira

     "Iya-iya benar" Fatma dan Putri kompak menjawab

     "Harusnya tadi kita minta nomor telepon dia"

     "Iya yah.. habis kayaknya dia mau buru-buru sih"

     "Kalau jodoh tidak kemana"

     "Iyaa, semoga kita bisa ketemu dia lagi"

     "Aamiin"

Sampai ditujuan, mereka fokus untuk memilih baju. Pembahasan Kaisan terhenti sejenak.
Waktu berganti, hingga kemudian Putri mencari nama Kaisan di facebook. Memang dia tidak menemukan apa yang dia cari hingga membuat hatinya kecewa.
Namira yang saat itu sedang jalan-jalan bersama keluarganya ke Buah Batu tidak sengaja ketemu Kaisan.

     "Eh, kamu yang kemarin ketemu di mall yah"

     "Kak Kaisan ya"

     "Iya, kamu Namira kan yah?"

     "Ih, kakak masih ingat namaku!"

     "Iya lah, karena di antara kalian hanya kamu yang paling cantik" sebenarnya Kaisan sudah jatuh hati sejak pandangan pertama kemarin..

     "Ah  kakak bisa aja, jadi malu aku"

     "Oh, iya kamu ngapain di sini?"

     "Ada arisan keluarga kak.. kalau kakak ngapain di sini?"

     "Aku tinggal di daerah sini, itu rumahku" Kaisan menunjuk rumahnya dengan jari telunjuk tangan kanannya

     "Yang pagar biru ya kak.. yang ada pohon mangganya"

     "Iya benar.. yuk mampir ke rumahku"

     "Nanti kak, aku pamit dulu kepada Ibuku"

     "Ya sudah, aku duluan yah.. aku tunggu kamu di rumah"

Kaisan berjalan pulang meninggalkanku yang sedang berdiri di pinggir jalan depan rumah saudaraku.
Aku berjalan menemui ibuku yang sedang duduk dan berbicara di ruang tamu.

     "Mah, aku pergi dulu ke rumah temanku yah, nanti kalau sudah mau pulang telepon aku yah!"

     "Kamu mau kemana? Jangan jauh-jauh mainnya"

     "Iya mah, cuma di depan rumah kok. Itu rumahnya di depan kita. Kira-kira 2 rumah ke sebelah kanan"

     "Iya.. ya sudah sana"

     "Aku jangan ditinggal ya mah, jangan lupa kalau mau pulang aku ditelepon!"

     "Iyaaaa.. sudah sana, keburu pulang loh"

Namira berjalan menuju rumah Kaisan  ternyata dia sudah menunggu di teras rumah.

    "Aku pikir kamu tidak jadi ke sini"

     "Kok begitu sih ngomongnya, tidak mau aku datang ya?"

     "Ya makanya aku duduk di sini, ya untuk nungguin kamu, dari tadi aku kebelet kencing aku tahan, takut saat kamu datang tidak ada aku disini, nanti kamu malahan pulang lagi"

     "Oh, begitu!"

     "Iya"

     "Terima kasih ya"

     "Untuk apa?"

     "Iyaa.. karena sudah mau nungguin aku"

Kaisan berbicara banyak dengan Namira. Mereka bercanda dan tertawa seperti orang yang sudah kenal lama.

     "Aku tidak sangka ternyata kamu orangnya asik juga ya?"

     "Biasa saja sih, kalau aku sudah cocok atau nyambung ya begitu deh"

     "Oh, begitu"

Teleponku berbunyi, setelah aku melihat dilayar telepon genggamku, ternyata mamaku yang menghubungiku. Segera aku angkat telepon tersebut.
 
Arti Mimpi Telepon - Tafsir, Makna Dan Penjelasan Arti Mimpi

     "Betah banget sih di sana"

     "Mama apaan sih!"

     "Yuk kita pulang"

     "Oke mah, tungguin aku ya"

Setelah menutup telepon dari mamanya, Namira pamit pulang. Dia berjalan dengan cepat menuju rumah saudaranya. Setelah berpamitan dan bersalaman dengan seluruh saudaranya, Namira pun langsung pulang menuju rumah.
Malamnya dia menceritakan kejadian tadi siang kepada Fatma dan Putri di dalam kamar Namira.

     "Eh, tahu tidak.. tadi siang gua ketemu Kaisan"

     "Di mana.. Di mana?" Tanya Fatma ingin tahu..

     "Di daerah rumah saudara gua.. di Buah Batu"

     "Emang bagaimana, kok lo bisa ketemu dengan dia?" Fatma lanjut bertanya penasaran..

     "Iya.. iyaa.. cerita dong" Putri ikut berkata..

     "Tadi ceritanya gua ada acara arisan keluarga, saat gua berdiri di jalanan depan rumah saudara gua, dia lewat di depan gua, terus dia negor gua gitu. Katanya rumahnya di sebrang rumah sodaraku"

     "Dia liat terus nyamperin lo atau dia tidak sengaja lewat?"

     "Ah, kalau itu gua tidak tahu, pokoknya saat itu dia ada di depan gua saja"

     "Terus!"

     "Dia ngundang gua ke rumahnya, karena di rumah saudaraku ramai sekali, dia tidak enak"

     "Terus lo ke rumahnya?"

     "Ya iya lah"

     "Lama?"

     "Lumayan"

     "Terus lo ngobrol apa saja?"

     "Ya banyaklah, mulai dari diri sendiri, keluarga dan apa saja"

     "Gua mau dong minta nomor teleponnya" tanya Putri..

     "Kalau itu, gua tidak sempat minta"

     "Ah, bohong saja lo, bilang saja lo gak mau kita-kita dekat dengan dia kan" Jawab Fatma..

     "Beneran, gua tidak bohong. Kalau mau kapan gua antar kalian ke rumahnya deh, nanti kalian minta langsung ke dia"

     "Lo waktu itu bilang kalau lo tidak suka dia, kenapa sekarang rahasia-rahasian"

     "Kapan gua bilang tidak suka?"

     "Waktu itu saat kita ngobrol setelah ketemu dia, lo bilang dia biasa saja"

      "Lah emang Iya"

     "Ya sudah, sekarang kita usaha masing-masing saja, kita lihat saja siapa diantara kita yang akan jadian dengan dia" jawab Putri..

     "Gua tidak ikutan ya, nanti gua kasih tahu saja rumahnya.. tapi gua tidak akan saingan dengan kalian"

     "Ah, jangan munafik deh.. waktu itu bilang tidak suka, besok ternyata lo jadian dengan dia"

     "Tenang saja, gua tidak akan menikung teman"

     "Yakin yah"

     "Iya, gua akan membantu kalian untuk mendapatkannya"

     "Gua catat nih omongan lo"

Seminggu kemudian, mereka bertiga pergi ke rumah Kaisan. Akan tetapi Kaisan tidak ada fi rumah.

     "Sial banget sih kita, sudah jauh-jauh ke sini, tapi tidak ketemu dia"

Fatma tidak hilang akal, dia pura-pura menanyakan telepon genggam Kaisan ke adiknya ceweknya Kaisan.

     "Kaisan ganti nomor tidak sih?"

      "Enggak kak, masih nomor yang lama"

      "Coba sebutin nomornya"

      "085664522898 itu nomornya, masih sama kan kak?" adiknya mengeja angkanya satu persatu dengan pelan..

Fatma, mencatat angka yang di eja adiknya Kaisan.

     "Iya yah nomornya masih sama.. ya sudah nanti aku hubungi dia kembali.. terima kasih ya"

     "Sama-sama kak, hati-hati di jalan"

     "Hebat juga cara lo minta nomor telepon" kata Putri..

     "Siapa dulu dong.. Fatma"

     "Ah, lo karena ngebet mau pacaran saja  makanya segala cara dilakukan" kata Namira..

     "Ya begitu deh.. semua karena supaya kita tidak sia-sia datang kesini"

     "Iya yah sudah jauh, tidak ketemu, terus nanti-nanti balik lagi. Iya kalau ketemu, kalau tidak"

Setelah itu, mereka semua kembali ke rumahnya masing-masing. Fatma dan Putri saling pasang strategi untuk mendapatkan pujaan hatinya. (KK)

--- DH ---
      

   

     
     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...