Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 20 Juli 2018

Cinta Itu Lucu

Aku adalah seorang laki-laki biasa, yang kuliah di Universitas Negeri karena prestasi sekolahku yang baik di Sekolah Menengah Atas, sehingga aku bisa langsung masuk tanpa tes. Saat ini aku sudah memasuki semester 2, fakultas bahasa, jurusan bahasa Inggris. Aku tinggal di sebuah perkampungan padat di Jakarta, sehari-hari aku pergi dengan menggunakan angkutan umum biasa. 
Di pagi itu saat memasuki kampus, aku melihat wanita sangat cantik, bener-benar membuat hatiku terpana dan tak ingin menjauhkan pandanganku terhadapnya, dia begitu menarik hati. Aku coba mengikuti dia dari kejauhan, ternyata dia kuliah di fakultas Ekonomi.
Berjalannya waktu, aku coba memberanikan diri untuk menyapanya, namun tak ada tanggapan. Aku coba mendekati dia saat makan siang.. diapun cuek. Akupun tidak putus asa, aku selalu mencari cara agar dekat dengannya. Sampai-sampai aku sisihkan uang jajanku agar bisa membeli bunga untuknya, memang sih bunganya dia terima tapi aku masih belum bisa dekat juga dengannya. 
Setiap waktu bayangan wajahnya selalu berada dipikiranku, terlebih lagi senyumannya yang sangat menggoda, sulit rasanya untuk dilupakan. Tak hilang akal, keesokan harinya aku mengajak dia nonton konser musik di senayan, karena aku dengar dia sangat suka dengan musik
Aku menunggu dia, di depan gedung fakultasnya.. lama aku menunggu sampai akhirnya aku melihat dia. Aku mendekatinya dengan mengatakan ingan mengajaknya untuk melihat konser musik disenayan.

     "Yanii.. besok temenin aku nonton konser yuk di senayan. Kamu gak kemana-manakan.." 

     "Mana tiketnya..?" dia mengatakan sambil menadahkan tangannya

     "Alhamdulillah kamu mau, oke.. sekarang juga aku beli" Aku sambil berlari ke arah jalan raya

Keesokan harinya, saat sebelum masuk kuliah aku menghampirinya..

     "Yan.. tar sore jadi yah pulang kuliah.."

     "Ngapain?"

     "Aduh, kok kamu lupa sih pembicaraan kita kemarin.. Ya' nonton lah.."

     "Maaf ya Budi.. aku gak bisa pergi ke sana"

     "Lah kok, kemarin kamu menanyakan tiketnya, ini kan aku sudah terlanjur beli.."

     "Lah kemarin kan aku cuma tanya saja, trus kamu langsung lari.. padahal aku mengejar kamu sambil lari untuk mengatakan jangan beli dulu. Kamu sih langsung pergi gitu saja."

     "Ya, sudah deh.. gak papa, tapi kapan-kapan kamu harus mau yah temenin aku.." aku langsung berjalan menuju kampusku..

Sore itu akhirnya aku mengajak teman dekatku Andri, kami menonton berdua dengan menaiki motor Andri untuk menuju ke tempat konser.
Sebulan kemudian dia berulang tahun, satu hari sebelumnya aku berjalan ke mall, untuk mencari-cari hadiah apa yang cocok buatnya, harganya pas dikantongku dan terlihat bagus. Setelah seharian mencari akhirnya aku menemukan dan memutuskan untuk membelikan boneka berbentuk bebek berwarna kuning. Akupun meminta kasirnya untuk memasukkan kedalam kantong yang agak besar.. Kan malu masa laki-laki bawa boneka.
Di hari ulang tahunnya aku beranikan diri membawa boneka tersebut ke kampus. Walau di jalan menuju kampus banyak yang memperhatikan aku.. namun aku hadapi dengan cuek saja. Aku langsung mencari dia di kampusnya, dan alhamdulillah dia ada di depan kampus. 

     "Yan.. Selamat ulang tahun yah.. Semoga panjang umur, sehat selalu, cepat lulus, dan bisa menerima cinta aku.." sambil aku memberikan plastik berisi boneka tersebut kepadanya. Dari belakang bayak yang teriak aamiin.. aku pun senang mendengarnya

     "Terima kasih ya Bud" dia mengatakan dengan dingin dan sedikit tersenyum dan segera pamit dari hadapanku.

Malamnya aku teringat akan kejadian hari ini, harapanku semoga dia senang dengan boneka pemberianku dan bisa menemani kesendiriannya saat berada di kamarnya.
Hari berjalan dengan cepat aku sudah mau memasuki semester akhir namun cinta Yani belum bisa aku raih. Dia selalu menolakku saat aku ajak nonton di bioskop, diapun selalu menolak jika aku ajak jalan berlibur, baik dalam kota maupun luar kota.
Namun ada suatu hari aku mendapatinya sedang menunggu bus di jalan raya depan kampus. Cepat-cepat aku menghampirinya.

     "Hai.. Yan, Kok tumben naik umum?" aku sapa dengan senyuman manisku..

     "Iya, Bud.. Mobilku lagi rusak"

     "Aku antar boleh ya.."

     "Pakai apa? lah biasanya kamu kan naik umum juga"

     "Gampang, aku pinjam motor dulu yah.." "Tunggu jangan kemana-mana"

Aku bergegas mencari Andri untuk meminjam motornya, Alhamdulillah-nya gak susah mencari dia dan ku bawa motornya keluar kampus. Dari kejauhan aku melihat Yani masih ada di tempat aku bertemu tadi namun dia sedang berbicara dengan pemilik mobil yang ada dihadapannya. Sesampai di hadapannya, dia langsung menghampiriku dan berkata 'Bud, maaf yah aku bareng saudaraku aja.. aku gak biasa naik motor'.
Dengan hati kecewa aku kembalikan lagi motor Andri ke dalam sekaligus menyerahkan kuncinya kepadanya.
Pernah suatu hari, aku membawakan kue buatan Adikku untuk Yani. Diapun mengambilnya dan setelah ku pergi, kulihat dari kejauhan dia membagikannya kepada teman-temannya.
Hampir setiap hari aku menemui Yani dikantin kampus saat istirahat siang dan tak bosan aku menyapanya setiap dia lewat depan kampusku begitupun saat pulang kampus, aku rela menunggu dia lewat, hanya untuk membuang rasa kangenku terhadapnya.
Dihari itu aku mendapatkan kabar jika adikku yang SMA dan SMP kecelakaan. Bergegas aku menuju rumah sakit di Jakarta Timur. Ternyata adikku diserempet mobil saat akan mengantarkan pesanan kue. Kaki Adikku yang SMA patah dengan banyak luka lecet di tangan, muka dan bahu. Syukurnya yang SMP hanya luka lecet sedikit di tangan sehingga dia bisa dengan sigap membawa kakaknya segera ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke rumah sakit besar.
Rasa khawatir dan bingung menghinggapi pikiranku terhadap banyaknya dana yang dikeluarkan, walau BPJS bisa menanggung semua biayanya namun aku harus mencari dana tambahan untuk makan kami bertiga. Aku coba mencari uang tambahan lain, yang biasanya aku hanya mecoba membantu membenarkan listrik warga sekitar, elektonik kecil dan kuli bangunan serta membantu teman kampus terhadap tugas kampus. Sekarang aku mulai melamar kerja ke perusahaan besar dan doaku terjawab aku diterima kerja diperusahaan properti besar. Aku bekerja dan mulai melupakan kampusku, pulang kerja aku langsung menemui adikku yang masih terbaring lemah dirumah sakit. Sudah 5 minggu aku bekerja, surat peringatan dari kampus pun datang, jika aku tidak masuk kampus dalam 1 minggu kedepan maka beasiswaku akan di cabut.
Di malam itu usai membaca surat yang diantar Andri dari kampus, Yani masuk diruang perawatan adikku.. dilihatnya aku yang sedang menyuapi adik perempuanku.

     "Hai.. Bud.."

     "Eh Yan.. silahkan duduk Yan.."

     "Iya Bud, santai aja.. kamu lanjut aja.. Kamu sudah lama gak ke kampus!"

     "Iya, Yan.. Adikku kecelakaan.. ditabrak mobil saat antar kue kelangganannya, kakinya patah.. Syukur nih sudah mau sembuh"

     "Oh gitu, semoga cepat sembuh yah. Trus gimana penanganan dari dokter dan keadaannya sekarang? Cantik-cantik bener yah adik kamu"

     "Oh iya.. ini kenalin yang lagi sakit ini namanya Dinda dan yang masih pake seragam SMP ini namanya Prita"
     "Dokter di sini oke banget Yan dan mungkin minggu depan sudah boleh pulang"

Akupun memberikan piring kepada Prita untuk meneruskan menyuapi kakaknya, dan mengobrol dengan Yani dilorong rumah sakit.

     "Yan, kok kamu bisa tahu aku disini?"

     "Iya Bud, saat seminggu kamu gak masuk aku mulai aneh dengan hari-hariku, aku merasa ada janggal. 2 minggu kemudian aku baru merasa aku kehilangan sosok kamu yang selalu menyapaku saat mau masuk kampus, bahkan kamu selalu ada saat dikantin dan saat mau pulang kampus. Aku banyak bertanya sama teman kampus kamu, tapi gak ada yang tahu kamu kemana. Sebulan sudah kamu hilang dalam hidupku, aku baru teringat dengan teman kamu yang bernama Andri. aku mencarinya dan menanyakan keberadaan kamu. Katanya kamu sekarang sudah bekerja diperusahaan besar dan mengurus adikmu yang sedang berada di rumah sakit. Bud, aku dengar juga dari Andri beasiswa kamu akan dicabut jika seminggu lagi kamu belum masuk kampus. Bud, ayolah kamu harus pertahankan beasiswa kamu, sayang kan."

     "Wah berarti kamu kangen donk sama aku.. hehehe.. becanda.. sampe merah gitu mukanya". kulihat dia tersenyum malu
     "Iya besok aku akan bicara ke perusahaanku trus lusa aku akan ke kampus lagi"

     "Nah, gitu donk"

Hasil carian imej untuk ‪awal benci tapi jadi cinta‬‏
Akupun berbicara kepada perusahaan tempatku bekerja, karena aku bekerja dibidang marketing dan kuliahku SKS-nya tinggal sedikit lagi yang belum diambil. maka perusahaan mengijinkanku ke kampus jika ada jam kuliah. Jadwal kuliahku pun aku berikan kepada HRD.
Lusanya aku mulai masuk ke kampus kembali, banyak teman yang menanyakanku, kemana saja aku selama ini.  Ya aku bilang saja sibuk dengan pekerjaan yang baru ku dapat. Setelah selesai jam perkuliahan langsungaku bergegas menuju tempat kerja.
5 hari kemudian, adikku dinyatakan boleh keluar dari rumah sakit, namun tetap harus banyak istirahat di rumah. Saat aku sampai rumah sakit aku melihat Yani sudah berada disana. ku dengar dia berbicara mengenai kue yang aku pernah bawa ke kampus, mengenai keberadaan orang tuaku, tapi kebanyakan sih kayaknya ngomongoin aku nih.
Aku membawa adikku pulang kerumah dengan menggunakan mobil Yani. Kami banyak cerita, bercanda dan tertawa selama dalam perjalanan menuju ke rumah.
Sesampainya di rumah Yani cerita mengenai apa yang dibicarakannya sama adikku di rumah sakit tadi.

     "Bud, Tadi Dinda cerita.. ternyata kue yang kamu pernah kasih ke aku itu bikinan adik kamu yah? trus kata adik kamu, kue itu kamu bayarin yah. Kamu hebat Bud, walau itu bikinan adik kamu.. kamu tetap menggantinya, tidak diambil cuma-cuma"

     "Ah itu mah gak penting.. yang terpenting kue bikinan adikku enak kan? Tapi kok aku lihat waktu itu kue itu kamu bagikan ke teman-teman kamu sih?"

     "Bagiku itu penting Bud, kamu bisa menghargai jerih payah adik kamu.. tapi mengenai rasa gimana ya.. emmmmmmm.. gimana yaaa..."

     Aku langsung berbicara "Ah ngomong enak aja susah bangat sih kamu.. hehehehe"

Kami tertawa lepas...

     "Iya Bud, kue-nya enak banget. Aku terpaksa bagikan ke teman-teman yang lain karena mereka melihat kue itu dan memintanya.. ya mau gak mau deh aku bagi-bagiin ke mereka.
     "Bud, rumah kamu lumayan besar ya, pastinya kamu dulu orang berada yah.."

     "Bapakku dulu kerja di perusahaan minyak negara, 7 tahun yang lalu mereka meninggal karena kecelakaan di daerah Bandung. Waktu itu kami semua sangat terpukul dan akhirnya kami bisa buktikan seperti sakarang ini, kami tetap bisa bangkit. Kami bahu-membahu dan saling menolong dan bisa mengerti apa yang sedang kita alami. Bapakku meninggalkan rumah besar ini dan sebuah mobil yang akhirnya aku jual buat biaya sehari-hari kita bertiga."

     "Bud, aku semakin kagum deh dengan kamu, kekompakan kamu dengan adik-adik kamu bahkan cara kamu memperlakukan adik kamu juga, dan yang gak kalah aku kagumi adalah prestasi sekolah kamu yang ternyata aku dengar selalu rengking 1 dari sekolah dasar dan sekarang IPK kamu pun hampir sempurna".

     "Berarti kamu makin suka donk dengan aku?" hehehe..

     "Iya Bud, rasanya aku mulai jatuh hati kepada kamu ni.."

     "Saat ini pikiranku beda dengan saat aku mengenalmu dulu, aku ingin langsung serius dengan kamu dan segera melamarmu. Aku ingin aku segera lulus dan mencapai karir yang bagus dulu"
     "Omset perusahaanku saat ku pegang sekarang berhasil tembus 2x lebih besar dari bulan sebelumnya. Strategi yang aku gunakan berhasil semua. Sepertinya besok aku akan dipromosikan dan diberikan kendaraan dinas Yan. Tapi aku belum bisa bawa mobil nih."

     "Iya bud, aku akan selau mendukung kamu, kamu beli motor aja dulu, tar klo kamu sudah belajar mobil dan dapat SIM baru kamu ambil mobil yang diberikan oleh kantor kamu.

     "Iya Yan, Tapi kalau aku pakai motor, pasti kamu gak mau ikut.." Hehehe...

     "Kan ada mobil aku.." hehehe...
     "Gak lah, aku akan belajar menerima kamu apa adanya dan memahami kamu lebih dari yang kemarin itu".

     "Nah, kalau gini dah bener ni.. dulu aja aku dah cinta banget sama kamu.. apalagi kalau dah kayak yang sekarang ini.. bisa bener-bener ni.."

     "Bener-bener apa sihhh.. ah kamu mah.."

     "Bener-bener cinta mati.. sampe kaku.."
 
kita saling tertawa, bercanda, bercerita ngalor ngidul.. bahagia rasanya saat itu..



Ini lah ceritaku..
1 tahun kemudian aku di wisuda dan aku diangkat sebagai kepala cabang diperusahaan tempat kerjaku. 1 tahun setelah wisuda aku melamar Yani, walau banyak rintangan dan pertentangan dikeluarganya namun aku akan membuktikan bahwa aku bisa menjadi yang terbaik untuk Yani dan tetap baik ke semua keluarganya.
Saat ini di tempat kerjaku, aku menjabat sebagai Direktur dan dalam perkawinanku dengan Yani aku dikaruniai 2 orang anak laki-laki dan 1 orang anak perempuan. Kami hidup bahagia bersama.. (KK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...