Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 08 April 2016

Cinta Pertama

Masa remaja adalah masa yang indah, namun ada yang berbeda dengan Adi. Dia merasa tidak boleh mengenal cinta dulu jika masih sekolah. istilah kata, cinta harus hadir setelah dia tamat sekolah SMA. Namun saat berada di kelas 3 SMA, prinsip yang ditekankannya pupus sudah. Cinta itu datang tanpa disangka. 

Pagi itu, saat masuk kelas. Eni memanggil Adi untuk segera menuju ke tempat duduknya. Adi pun menghampirinya, ternyata dia ingin mengenalkan Adi kepada teman mainnya. Adi sempat menolak untuk berkenalan dengan teman Eni itu. Namun dia Meyakinkan Adi bahwa temannya ini cantik, menarik, pokoknya gak nyesel deh kenalan sama dia sambil menyodorkan 2 buah foto ke hadapan Adi.

Melihat foto yang dihadapannya begitu menarik, Adi pun mengiyakan untuk berkenalan. Kemudian Eni memberikan nomor telepon rumahnya kepada Adi. Maklum waktu itu belum ada tuh namanya HP. singkat cerita, akhirnya Adi menelpon ke rumah teman Eni yang nomornya diberikan saat di sekolah tadi dengan perasaan cemas, deg-degan, takut, campur aduk deh.

Lama sudah mereka sering bertelepon, akhirnya mereka janjian di suatu tempat. pertemuan pertama pun terjadi, tak ada yang menarik dari sosok cewek yang ditemuinya tersebut. Oh, ya.. cewek itu bernama Dewi. Tak membutuhkan waktu lama dalam perjumpaan tersebut. Mereka kembali pulang ke rumah. Saat malam tiba, Adi menelpon kembali ke rumah Dewi. Adahal menarik disini, dimalam itu entah bagaimana mereka berdua menyatakan saling sayang.. padahal baru pertama kali bertemu yah.. kok bisa! aneh! tapi itulah yang terjadi.


Berjalannya waktu, 4 bulan sudah mereka tidak bertemu hanya bertelpon-telponan saja. Banyak kabar yang diterimanya bahwa cewek tersebut punya banyak pacar. Memang Adi tidak satu sekolahan dengan Dewi dan rumah mereka pun sangat jauh. Adi akhirnya segera mengatur pertemuan untuk membicarakan kabar yang diterimanya tersebut. Akhirnya hari pertemuan itu terjadi, sebelum memulai pembicaraan, Dewi diberikannya coklat.. (biasakan cewek suka coklat). Kemudian mereka berbicara di depan toko swalayan terkenal, yang saya tidak bisa sebut nama toko tersebut, entar dikata iklan lagi. hehehe...

Adi berbicara dengan lembut kepadanya, mengenai hal tersebut, namun Dewi tidak mengakuinya. Adi sangat bulat dengan tekatnya untuk mengakhiri hubungannya. Dia berfikir buat apa berhubungan special kalau hanya melalui kabel telepon, mending teman saja.. kan gak ada bedanya.

Setahun sudah mereka tidak bertemu begitupun bertelpon-telponan. Dihari itu telpon rumah Adi berbunyi, Dia mengangkat telpon tersebut, terdengar suaranya yang tak asing baginya (Kembali mengigat), tak disangka Dewi yang menelpon. Waktu berjalan.. beberapa kali Dewi menelpon akhirnya mereka sepakat untuk bertemu. mereka berbicara, bahwa Dewi ingin kembali bersamanya. Adi bingung, takut, khawatir.. takut Dewi hanya main-main lagi dengannya. Adi mengajukan syarat, jika ingin kembali dengannya hanya ada dia seorang bersamanya, tak ada orang lain. Adi merasa aneh, kenapa Dewi mau bersama dia, padahal dia banyak teman cowok. Hal tersebut ditanyakan kepada Dewi,

"Adi berbeda dengan cowok yang pernah bersamanya, walaupun cowok itu tahu mereka di duakan, di tigakan atau sampai di tujuhkan, mereka gak ada yang berani memutuskan Dewi. Hanya Adi satu-satunya cowok yang pernah memutuskan dia". (begitu jawaban Dewi)

Klo dipikir gile bener ni cewek yah masa cowoknya bisa sampe 7 orang, secantik apa sih dia. Katanya sih dia primadona di SMU nya.

Perjalanan Cinta mereka semakin baik, kedua keluarga sudah saling mengenal. Bahkan Adi sangat dekat dengan keluarganya Dewi. Suatu ketika Dewi menanyakan kepada Adi.
"Sayang', sebesar apa sih cinta kamu kepadaku?"
"Cintaku kepadamu hanya 50 - 70% Dew"
"Kenapa hanya segitu. berarti kamu gak benar-benar cinta kepadaku" (Tanya Dewi kembali)
"Bukannya begitu Dew, cinta yang 100% hanya milik Allah dan orang tua kita. Aku yakin cinta kamu juga gak 100% sama aku"
"Cinta aku pasti 100% sama kamu, tak kan ada lagi orang lain yang bisa menggatikan kamu dihatiku"
"Gak boleh begitu Allah SWT harus nomor satu dan begitu juga dengan orang tua kita. Kitakan masih orang lain, belum ada ikatan"
 "Oh, jadi kamu gak pernah anggap aku ada ikatan bersama kamu toh"
 "Bukan begitu.. maksudnya, kan kita belum menikah. lagi pula nih, pasti setiap orang akan mencari yang terbaik untuk dijadikan teman hidupnya. Bahkan yang sudah dapat yang baik aja masih mencari yang terbaik. Aku gak mau kamu kecewakan lagi Dew, tar aku sudah berharap penuh.. kamu malah memilih yang lain. Pacaran lama sama aku, nikahnya malah sama orang lain yang lebih dari aku" (menurut kamu)
"Gak lah sayang, percaya deh, aku mau kita menikah segera, tanpa pacaran lama, punya anak cukup satu. biar menjadi keluarga kecil bahagia"

Adi masih kuliah di universitas swasta terkemuka di Jakarta sedangkan Dewi bekerja di sebuah perusahaan di Bogor. 2 tahun berlalu Dewi merasa sudah cukup pacarannya (jangan terlalu lama). Dia pun mengutarakan maksudnya kepada Adi. Sambil duduk santai bercengkrama di ruangan tamu rumah, dengan teh manis hangat dan pisang goreng yang baru digorengnya di Dapur.. tersedia di atas meja ruang tamu.
"Di, kapan kamu mau ajak aku menikah?. jangan lama-lama yah.. aku mau nikah muda dan cepat punya anak"
"Tar dulu yah aku masih belum tamat kuliah, tar kalau sudah diwisuda.. kita omongin lagi deh"
"Yah 2 tahun lagi dong, paling cepat! masih lama bener sih. tahun ini aja deh gak papa belum tamat kuliah juga"
"Aku kan belum bekerja, tar kamu mau aku kasih makan apa? sabar yah sayang (kata Adi lembut)
"Tapi bener yah, 2 tahun lagi kamu melamar aku! janji loh" (merajuk)
"Iya janji.. janjiku kepada pacarku yang cantik dan manis ini.."

Adi memang sangat perhatian dengan pacarnya, saking perhatiannya setiap hari ulang tahun, dia selalu memberikan kado kejutan untuknya.. kebanyakan dia memberikan cincin emas dan boneka. Mereka juga sering nonton berdua, makan diluar. Hari-hari berlalu, meninggalkan kenangan-kenangan indah. Suka duka dilalui bersama.. tetap aja namanya pacaran ada putus nyambung.. putus nyambung. seperti lagunya BBB tuh.. coba yuk kita nyanyikan bersama.. hehehe.

Akhirnya Adi lulus kuliah juga dengan nilai yang pas-pasan. Dia diwisuda dengan dihadiri kedua orang tua, pacar dan adiknya yang bontot. kecerian terpancar dari raut wajah semua. Sesi pemotretan dilakukan bersama dengan toga di tangan Adi. Beberapa hari setelah itu, Adi mulai mencari-cari pekerjaan. Dewi mulai membicarakan lagi kenginginannya berumah tangga, namun kali ini alasan Adi agar dia bisa dapat kerja dulu. Dewi pun sudah mulai gusar.. hubungan mereka merenggang.. Jalinan cinta yang dulu berwarna, kini semakin redup.. bahkan hitam putih.

Mereka jarang bertemu, seminggu biasanya.. bisa dua sampai enam kali bertemu, kali ini bisa 2 minggu sekali mereka bertemu. Pada suatu malam Adi menelpon Dewi, maksudnya sih mau mendengar suara Dewi yang ngangenin. Tapi yang mengangkat telpon malah ibunya Dewi
"Asalamu alaikum.. Dewi ada bu?"
"Wa'alaikum salam.. ini Adi yah, kok lama gak kesini sih. memang gak kangen sama Dewi?"
"Iya bu, ibu Sehat?"
"Alhamdulillah sehat, maen ke sini di. Itu si Dewi sekarang sering diantar jemput cowok lain, kirain kamu sudah gak sama Dewi lagi.
bak disambar kilatan petir, bertubi-tubi.. hati Adi Gundah, pikiran kacau, badan lemes. seperti orang gak makan seminggu.
"Oh gitu ya bu, sejak kapan?"
"Semenjak kamu sering gak datang lagi aja"
"Ya sudah deh bu, terima kasih.. Asalamu alaikum"
"Wa'alaikum salam.. makanya kamu maen dong ke sini.."
"Iya bu.."
Adi pun berfikir untuk segera pergi ke rumah Dewi. Sesampainya di rumahnya, Adi langsung membicarakan kabar yang dia dengar dari ibunya Dewi.
"Dew, kamu sudah ada yang lain yah?"
"Gak Ada, pacarku hanya kamu seorang"
"Aku gak suka kamu bohongi.. kamu bilang sama aku deh, kalo kamu sudah ada yang lain. Aku ga papa ko, asal kamu bahagia"
 "Gak ada kok.. bener.. bener.." (sambil menangis.. berkata)
"Kan aku sudah bilang dulu, setiap orang akan mencari yang terbaik untuk dijadikan teman hidupnya. Bahkan yang sudah dapat yang baik aja masih mencari yang terbaik. Yah sudah.. sampai disini saja hubungan kita semoga pilihan kamu adalah yang terbaik. Aku akan bahagia jika kamu bahagia"

Adi meninggalkan Dewi yang sedang menangis. Dalam perjalanan pulangpun dia sangat sedih. teringat kembali perjalanan cintanya yang panjang dan kenangan bersama Dewi yang begitu bahagia. Memang dirinya selalu memegang teguh prinsip "Jodoh takkan kemana.. dikejarpun jika bukan jodoh, tak kan pula didapat".

"Aku harus bisa melanjutkan hidupku tanpanya, masih banyak wanita lain yang bisa aku cintai dan aku masih mungkin mendapatkan cinta yang pantas dari wanita yang kucintai itu. Biarkan Dewi bahagia bersama pilihannya, jangan lagi aku mengganggu dia selamanya" (dalam hatinya berkata)

Walau sesal tetap hadir didalam benak Adi namun dia tetap bersyukur, pernah mengenal Dewi.
"Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk dirinya" (dalam hatinya)
Semenjak saat itu dia memutuskan hubungan telpon dan tidak juga bertemu Dewi. Dia berfikir yang sudah ya sudahlah.. hari ini harus memulai hidup yang baru.. (KN)

--- DH ---


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...