Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 26 Juli 2019

Cinta Tak Harus Mati

Usiaku tidak muda lagi, tahun depan usiaku sudah memasuki kepala 3. Berat rasanya aku menjalani tanpa seorang kekasih. Saat ini aku sudah setahun lamanya tidak mempunyai pacar. Sebelumnya aku sudah 3 kali berpacaran dalam waktu yang cukup lama yaitu 5 tahun, 3 tahun dan terakhir 2 tahun. 
Dulu aku berfikir cinta itu bisa memegang teguh komitmen yang sudah dibangun, tetapi ternyata tidak, mereka meninggalkanku dengan alasan yang beragam terutama masalah suku. Entah kenapa masalah suku saja bisa menjadi ganjalan dalam cintaku mungkin juga kalian para pembaca. Bagiku seharusnya cinta itu adalah pengertian, kasih sayang dan kejujuran.. Ternyata itu semua tidak cukup karena kita akan menyatukan dua keluarga yang berbeda, disaat itulah ego dan pertengkaran biasanya terjadi sehingga satu sama lain mempertahankan prinsipnya masing-masing.
Dalam pencarianku sekarang ini, akhirnya aku menemukan seorang pria yang aku kagumi, walau dia tidak seganteng pacar-pacarku dulu, namun kepribadiannya yang membuat aku tertarik kepadanya.
Pertemuan yang tidak disengaja kala itu, aku pergi berkunjung ke rumah teman akrabku. Saat itu, saat aku masuk ke dalam rumah melewati pintu depan rumahnya. Di sofa ruang tamu aku melihatnya sedang asik berbicara dengan sahabatku itu.

     "Assalamu alaikum"

     "Wa'alaikum salam, masuk Fitria"

     "Iya, wah kamu lagi  ada tamu yah.. maaf jika mengganggu yah.. aku duduk diluar saja deh"

     "Tidak apa-apa kok, tumben kamu ke sini tidak ngabarin dulu!.."
     "Oh, iya.. kenalkan ini teman aku, Farhan"

     "Farhan" aku dengannya berjabatan tangan..

     "Farhan ini teman SMA (Sekolah Menengah Atas) aku dulu, dia kebeneran lewat depan rumah katanya, terus mampir deh.. untungnya aku belum kemana-mana nih.. coba kalau sudah tidak ada di rumah!"

     "Ya.. Tidak apa-apa juga sih.. karena kan aku hanya kebetulan lewat saja" kata Farhan..

     "Fit, aku tinggal dulu yah.. aku mau mandi dulu nih, sekalian rapi-rapi juga.. tidak apa-apakan aku tinggal kalian berdua?"

     "Iyaa.. tapi jangan kelamaan yah mandinya" aku berkata..

     "Beres"

Nita meninggalkan aku hanya berdua bersama Farhan di ruang tamu. Untungnya Farhan orangnya luwes, jadi asik dan nyambung diajak berbicara. 1 jam lamanya Nita meninggalkan kami, selama itu juga kami tidak berasa sudah bercerita banyak.
Seminggu setelah hari itu ada WA (Whatsapp) masuk di Handphone ku, terlihat dilayar hanya keluar nomornya namun tidak ada nama. Ku buka WA tersebut ternyata Farhan yang menghubungiku dan ingin mengajakku jalan keluar. Sejak hari itu kami semakin dekat dan sering menghabiskan waktu berdua. Nita pun akhirnya tahu jika kami sudah sangat dekat. Syukurnya Nita tidak marah dan malah terus mendukungku. 
Dua bulan setelah itu Farhan mengatakan kepadaku bahwa ingin menjajaki berhubungan serius bersamaku.

     "Fit, aku merasa cocok dengan kamu.. maukah kamu menjadi bagian dalam hidupku?"

     "Aku ingin mencari imam yang benar-benar bisa membimbingku dan sangat serius menjalani hubungan ini hingga ke jenjang pernikahan"

     "Aku sangat serius Fit.. InsyaAllah dalam waktu 3 bulan kedepan aku akan segera melamar dan menikahi kamu"

     "Kamu harus tahu mengenai sukuku, apakah kamu bisa menerimanya? dan juga kamu harus menjadi bagian di dalam keluargaku juga"

     "Iya.. aku sudah memikirkan semuanya dari dahulu sebelum kamu mengatakan hal ini, aku sudah siap dengan ketentuan pernikahan dari suku kamu."

     "Aku bahagia mendengar semua perkataan dari kamu.. semoga kita bisa menjadi pasangan yang selalu dilindungi Allah dan direstui oleh semua pihak"

Hari itu menjadi hari yang sangat bahagia bagiku. Senang hati ini bisa mendapatkan pasangan yang bisa mengerti dan mendengarkan. Namun sebulan dari itu aku mendengar bahwa keluarga Farhan tidak menyetujui hubungan kita. Dia tidak mau membeli marga, karena sukunya tidak ada marga dan tidak boleh bermarga. Kamipun semakin bingung harus berbuat apa!. Ingin kawin lari takut kecapean.. ingin sembunyi-sembunyi nanti juga pasti ketahuan.. hingga sampai terfikir ingin bunuh diri saja. Namun Farhan bisa menenangkanku dan berjanji akan tetap menikahiku walau tanpa restu orang tuanya.
Hingga akhirnya kita sepakat bahwa pernikahan kita harus dengan restu orang tua kita. 2 bulan pun berjalan, belum juga ada perubahan dari keluarganya. Sedangkan kami berdua sudah sangat saling mencintai dan tidak akan bisa terpisahkan.
Kamipun akhirnya sepakat menikah tanpa membeli marga, namun keluarga Farhan tetap juga tidak mau merestui. Sehingga kamipun nekat tetap menikah walau tanpa dihadiri oleh orang tua dari Farhan.
 
 Hasil carian imej untuk ‪cinta tanpa restu‬‏
 
Dalam keluargaku Farhan sangat diterima dengan baik, namun sebaliknya denganku. Farhan pun terus berjuang dalam keluarganya agar bisa menerimaku. Sampai akhirnya aku melahirkan anak laki-laki, kemudian 2 tahun kemudian setelah anak pertamaku lahir aku melahirkan kembali anak keduaku yang berjenis kelamin perempuan. Setelah anak keduaku berumur 1 tahun, aku mengajak kedua anakku ke keluarga suamiku. alhamdulillah mereka akhirnya bisa menerima kami. Senangnya hati ini melihat suasana seperti ini. Aku terharu dibuatnya, walaupun kita harus menunggu 4 tahun lamanya untuk menunggu hari bahagia ini.
Inilah ceritaku.. semoga kami bisa bersatu hingga kakek nenek dan tidak ada yang bisa menghentikan perjalanan cinta kita. (KK)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...