Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 19 Juli 2019

Prinsip Cinta

Aku adalah seorang dosen universitas swasta di daerah Jakarta, saat itu aku mengajar di tiga cabang di Jakarta Selatan 2 dan Jakarta Timur 1. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku bisa mengajar sebagai dosen, karena itu bukan bagian dari impian pekerjaanku selama ini. Namun akhirnya aku jalani untuk mengisi waktu luang awalnya. Lama-kelamaan aku semakin suka dengan pekerjaan ini, walau memang tidak bisa kita pungkiri bahwa gaji dosen sangat kecil sekali.
Awal mula aku mengajar, aku harus menguatkan hati dan berwibawa begitupun cara bicara. Karena yang saya hadapi adalah para pekerja yang sambil kuliah dan orang dewasa. Syukur sekali aku bisa menghadapi para mahasiswa serta mahasiswi dan menyampaikan materi kuliah dengan singkat, jelas dan mudah dipahami.

 Imej yang berkaitan

Berjalannya waktu aku semakin santai dan menguasai kelas saat mengajar. Materi yang aku pakai dari buku-buku kuliah lamaku dan buku baru yang harus aku beli.
Semakin lama aku mengajar, banyak mahasiswi yang berbuat menggangguku saat mengajar. Bahkan saat selesai mengajar mereka banyak yang menggodaku. Tak sedikit yang memang sengaja menelponku dan SMS saat saya tidak mengajar.
Sebenarnya saya punya prinsip bahwa 'seorang guru atau dosen tidak boleh jatuh cinta dengan murid atau mahasiswinya'. Aku sangat memegang perinsip tersebut, hingga aku hati-hati sekali menghadapi mereka. Aku tidak mau mereka merasa aku memberikan harapan ke mereka.
Dalam mengajar aku juga bersifat profesional, karena ternyata ada teman satu SD (Sekolah Dasar) ku yang aku ajar. Aku juga membimbing Tugas Akhir untuk mahasiswa dan mahasiswi di sana.
Ada mahasiswi yang selalu menitip salam dengan temannya, padahal dia ada di sana. Dia pernah mengajakku menonton film di bioskop namun aku tolak karena aku ada kegiatan di kampus malam itu. Di waktu liburanpun dia pernah mengajakku pergi jalan-jalan ke Ancol. Namun hal ini tidak bisa aku tolak karena aku tidak mau juga terlalu banyak menolaknya dan juga saat itu waktuku kosong dan ku pikir untuk menghilangkan sumpek.
Aku saat mengajar kurang lebih tiga tahun di sana, sebelumnya juga ada tawaran mengajar di sebuah kampus besar di Jakarta, namun gajinya 3x lipat lebih kecil dari tempat mengajarku sekarang dan juga aku kembangkan untuk mengajar Bimbel di Depok, aku mengajar kan anak SMA (Sekolah Menengah Atas) mata pelajaran Ekonomi.
Aku akan bercerita sedikit mengenai kedekatanku dengan mahasiswiku saat menjadi dosen. Dia bernama Puji, Puji selalu mengirimkan salam kepada temannya untukku. Setelah kami kenal dekat dia sering menelponku

     "Hai Pak.. Apa kabar?"

     "Baik.. ada apa ni?"

     "Enggak.. mau tanya aja entar malam bapak ngajar tidak? karena jika tidak aku dari tempat kerja akan pulang langsung aja ke rumah biar tidak menghabiskan waktu"

     "Saya pasti datang jika ada jadwal saya ngajar.. kecuali saya sakit"

Dia selalu menanyakan hal-hal kecil seperti itu untuk sekedar bisa mendengar suaraku. Malam itu kita bertemu di Mall kalibata. Dia mengajakku menonton bioskop, setelah kami berdua makan malam di mall tersebut. Namun aku menolaknya karena ada kelas malam ini di daerah Pasar Minggu.

     "Pak Nonton film yuk.. filmnya bagus banget deh"

     "Tidak yah.. saya ada kelas jam 7.00 malam ini"

     "Ayo donk pak temenin saya.. saya bayarin deh nontonnya.. lagi pulakan tidak apa-apa sekali-kali gak mengajar, dosen-dosen yang lain juga seperti itu, bahkan satu semester ada yang cuma datang 2 kali sisanya hanya kasih tugas saja dan ada yang hanya memberikan fotocopi materi saja"

     "Maaf yah.. saya tidak bisa"

     "Ya sudah jika begitu saya nonton sendiri saja"

     "Ya sudah.. silahkan saja jika kamu masih mau menonton"

Malam itu saya tinggalkan dia setelah sholat magrib di musholah mall lantai 3 dan bergegas naik angkutan umum dari depan mall menuju Pasar Minggu, untungnya aku sampai kampus tepat waktu.
Waktu berjalan, aku semakin dekat dengannya. Memang ada sedikit perasaan suka dengannya karena dia manis dan enak diajak bicara, namun perasaanku banyak di pengaruhi oleh perinsipku tadi.
Saat dia mengajakku ke Ancol aku tidak menolaknya, karena aku ingin mempelajari karakter dan sifatnya lebih jauh lagi, memang ini sangat bertentangan dengan prinsipku, namun apa boleh buat aku harus menentang prinsipku sementara waktu.

Hasil carian imej untuk ‪pacaran di pantai ancol‬‏

Saat diancol itu dia banyak bercerita mengenai masa kecilnya dan Bapaknya yang sedang sakit, dia juga bercerita mengenai kondisi dirinya yang memang sedikit ada masalah di bagian telinga karena pernah mengalami jatuh saat masih kecil.
Seharian aku bersamanya saat itu hingga aku antarkan dia ke rumah Bibinya di daerah Kalibata, ternyata dia tinggal bersama bibinya di Jakarta, sedangkan kedua orang tuanya tinggal di Bekasi. Akupun dikenalkan kepada keluarga Bibinya.
Berjalannya waktu, kampus mempunyai banyak masalah keuangan hingga akhirnya aku tidak di bayarkan gajiku selama 6 bulan dan aku dengan berat hati harus mengundurkan diri dari sana.
Sejak saat itu aku dengannya hanya berhubungan lewat telepon, dia lebih banyak yang menghubungiku. Diakhir cerita nomor handphone ku hilang dan ganti, hingga kita tidak pernah hubungan dalam waktu yang lama. Aku bertemu kembali dengannya 10 tahun kemudian karena pertemuan yang tidak sengaja di Mall Kota Casablanka, saat dia akan makan siang bersama temannya.
Itulah singkat cerita dariku.. (KN)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...