Saat kecil aku tinggal di pedalaman pulau Kalimantan, kampung yang sangat indah dan aku kagumi. Saat itu aku masih menyandang status siswa SD, dimana saat itu aku tak banyak bermain dengan teman-teman seusiaku, namun selepas bersekolah aku lebih banyak membantu bapak di ladang. Kami menanami kebun kami dengan tanaman berupa lada, saat panen tiba aku selalu membantu bapak dan ibu kemudian menjualnya ke kota Samarinda (Kalimantan Timur).
Siang itu saat aku membantu bapak terlihat dari kejauhan gadis kecil berambut panjang dengan pita biru diatas rambutnya. Mataku memandang mengikuti dia berlari mengejar hewan capung. 'Terlihat sangat manis wajahnya yang selalu tersenyum ceria saat mengitari perkebunan'. Saat itu ingin rasanya aku menghampiri dan berkenalan dengannya kemudian bersama-sama kita berlarian mengejar hewan capung dan kupu-kupu. Tapi itu tak kulakukan karena harus memanen lada yang cukup banyak.
Sering aku melihat dia selalu bermain di pinggiran ladangku, dia bermain air di saluran irigasi kampung yang sangat jernih airnya. Namun yang aku lihat dia lebih banyak bermain sendirian, walau terkadang ada anak-anak kampung juga yang ikut bermain bersamanya. Melihat dia berlari dan bermain bahagia sekali aku melihatnya terlebih lagi senyumannya yang manis.
Aku memang satu sekolah dengannya, hanya kelas kita dipisahkan oleh dinding sekolah sebagai petanda perbedaan kelasku dengannya. Saat itu aku sudah kelas 5 SD sedangkan dia kelas 3 SD (Sekolah Dasar), saat di lingkungan sekolahpun aku sering memperhatikannya. Yang aku lihat dia adalah seorang gadis kecil yang manis, periang, pintar, murah senyum, smart dan energik. Pokoknya kalau melihat dia adem sekali rasanya.
Hingga saat di sekolah Menengah Pertama (SMP) dia kembali satu sekolahan dengan ku, aku melihat dia kembali saat kelas 3 SMP. Selesai menamatkan SMP aku mengambil Sekolah Kejuruan atau STM (Sekolah Menengah Kejuruan), aku mengambil jurusan Penerbangan. Sejak saat itu aku tidak lagi melihatnya. Terlebih lagi dia sudah pindah rumah di kampung sebelah yang berjarak 3KM dari kampungku. Teringat sosoknya yang ngangenin hingga aku akhirnya menyimpan rasa itu menjauhi hatiku. Walau bayangannya tetap hadir dalam ingatanku.
7 Tahun berlalu aku sudah mulai bekerja sebagai pilot di maskapai penerbangan swasta terbesar di Indonesia. Aku sangat senang sekali bisa menerbangkan pesawat-pesawat besar, terkadang rasa was-was selalu menghantui, namun semua aku serahkan hidup matiku kepada Allah.
Saat penerbangan Jakarta Samarinda, aku bertemu seorang gadis cantik, sangat menarik hati.. rasanya aku seperti mengenal wajahnya. Sebelum masuk pesawat aku yang sudah mengenakan pakaian seragam pilot lengkap mencoba bertegur sapa dengannya.
"Hai, sepertinya kita pernah kenal.. aku Andre"
"Aku Nita" berkata dengan senyumnya yang manis
"Nah benarkan, kamu ingat tidak saat di kampung, kita waktu itu pernah satu kampung di Samarinda.
"Wah.. saya lupa nih"
Diperjumpaan singkat di bandara Soekarno Hatta tersebut kami bertukar nomor handphone. Dari situlah kami sering mengobrol lewat WA (WhatsApp). Senang sekali rasanya bertemu kembali gadis impianku saat masa kecil dulu, jangankan bertemu.. membaca tulisan di WA diapun aku sangat bahagia sekali. Berharap ini bukan mimpi dan semoga cintaku berbalas manis, bukan cinta bertepuk sebelah tangan.
Saat aku lepas tugas, aku pergi bermain ke rumahnya. Tidak susah mencari alamat rumahnya, mungkin karena aku memang juga orang sana. Ternyata semua keluarganya berada di rumah di hari itu dan menyambut kedatanganku. Setelah aku duduk dan berbincang-bincang di ruang tamu rumah mereka, Nita sudah bercerita banyak kepada orang tuanya mengenai aku. Sehingga aku kesana banyak bercerita mengenai masa kecilku dan kampungku waktu lampau.
Aku semakin sering bermain ke rumahnya begitupun Nita. Kami semakin dekat dan tidak butuh waktu lama untuk berpacaran. Cukup setahun kemudian kami menikah di sebuah gedung dekat dengan kampung kami. Pernikahan sangat meriah dengan 1.000 undangan. Aku gak menyangka gadis semasa kecilku.. yang aku impikan dulu menjadi istriku saat ini. Padahal kami sudah lama sekali tidak bertemu.
Itulah cerita singkatku..(KS)
-- DH --
-- DH --
Tidak ada komentar:
Posting Komentar