Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 04 September 2020

Cinta Remaja (Bagian 8)

     "Semoga kita berjodoh ya sayang"

     "Aamiin, aku maunya nikah cuma sama kakak"

     "Iya!, masih kecil sudah ngomongin nikah, SMA (Sekolah Menengah Atas) juga belum"

     "Biarin.. emang kakak tidak mau menikah dengan aku?"

     "mmmm.. gimana yah? sudah ah, sudah malam kakak pulang dulu"

     "Aaah kakak mah, kalau ditanya kayak begitu"

     "Emang maunya bagaimana?"

     "Maunya di jawab yang bener"

     "Kita jalanin dulu yah sayang, nanti berjalannya waktu bisa jadi kamu akan berfikiran beda kepada kakak"

     "Kok bisa begitu kak?"

     "Iya, karena menikah kan butuh biaya.. apalagi setelah menikah, semakin banyak biaya yang dibutuhkan. Sekarang kakak belum jelas akan kerja di mana. Apalagi suatu saat nanti kamu ketemu lelaki yang ganteng, baik, sopan.. pasti kamu akan bandingin juga ke kakak"

     "Kok begitu sih kak?"

     "Ya memang begitu.. karena menikah adalah mempersiapkan segalanya.. bukan hanya sekedar cinta dan sayang"

     "Tapi aku tidak begitu kok, aku terima kakak apa adanya"

     "Syukur kalau begitu, kakak akan pegang kata-kata kamu ini.. semoga aku dan kamu tidak berubah sampai nanti kita benar-bener siap untuk menikah"

     "Iya kak"

     "Sudah ah, kakak mau pulang jadi gak jadi-jadi nih. Sudah jam berapa tuh?"

     "Baru jam setengah 10"

     "Baru lagi, ini sudah malam, kakak belum mandi, sholat, besok juga sekolah"

     "Iya sudah, sana pulang.."

     "Ya, sudah aku pulang yah.. panggilin Ibu dan Bapak sana!"

Lisa masuk ke dalam untuk memanggil kedua orang tuanya. Tidak berapa lama dia keluar kembali dengan berlari.

     "Ibu dan Bapak sudah tidur"

     "Oh, ya sudah salam saja.. bilang saya pamit pulang"

     "Iya kak.. hati-hati di jalan yah?"

     "Oke.. Jangan lupa yah?"

     "Apa?"

     "Mimpiin kakak!"

     "Iya.. kakak juga yah!"

     "Pasti!"

Aku berjalan menyusuri gang kecil yang sedikit sekali penerangannya, penerangan jalan hanya dari depan rumah penduduk saja. Sesampainya di depan rumah, aku melihat kedua orang tuaku masih mengobrol di teras rumah.

     "Malam banget pulangnya Di? Pasti dari rumah Lisa yah?"

     "Iya Mah, aku langsung masuk ya Pah, Mah.. mau cepet-cepet istirahat"

     "Ya sudah, sana"

Selesai Mandi aku langsung pergi tidur.

     "Diii.. makan dulu, baru tidur!" Mama berteriak dari bawah..

     "Sudah tadi di rumah Lisa"

     "Makan apa? banyak makannya?"

     "Makan mie, lumayan banyak"

     "Oh, ya sudah"

Besok harinya, di sekolah Lia juga masih belum masuk sekolah. hari itu sekolah menjadi heboh, karena omongan dari mulut ke mulut yang mengatakan jika Lia dianiaya oleh Ronald (kakak kelasnya). Aku tidak tahu dari mana berita ini bisa cepat beredar dan menjadikan semua murid di STM itu tahu. Hari itu selesai makan siang aku dipanggil ke ruang BP oleh Bapak Wali kelasku. Aku berjalan bersama wali kelas menuju ruang BP yang letaknya bersebelahan dengan kantor Kepala Sekolah. Aku mengetuk pintu ruang BP, terlihat di sana sudah ada Kepala sekolah, Guru BP, Wali kelas Ronald, Ibunya Lia dan Ronald.

ON ㅡ FOLLOW @drakoridfess auf Twitter: "tanyarl yang zaman sekolah pernah  masuk ruang bk ,ceritain pengalamannya dong… "

     "Silahkan masuk Adi!"

     "Iya Bu.. Pak"

Aku menyalami semua guru dan kepala sekolah kemudian aku pun duduk tepat di depan Ronald.

     "Kamu tahu kenapa kamu di panggil kemari?" Tanya guru BP

     "Tidak bu!"

     "Kamu tahu kasus yang menimpa Lia 2 hari yang lalu"

     "Tahu bu"

     "Kenapa kamu tidak menceritakan kepada kami, sekarang kasus ini menjadi heboh hari ini. Ibu tidak tahu siapa yang pertama menceritakan hingga sampai jadi omongan 1 sekolahan"

     "Iya nak, kami akan menampung setiap pengaduan dan masukan-masukan yang positif mengenai sekolah ini" Kepala Sekolah berkata..

     "Saya tidak tahu pak siapa yang membocorkan masalah ini ke anak-anak, saya tadi juga kaget semua orang di sekolah ini sudah pada tahu"

     "Ronald menurut kamu siapa yang membocorkan masalah ini hingga semua anak-anak tahu?"

     "Ya siapa lagi kalau bukan Adi!"

     "Setahu saya di saat malam itu, Ronald membawa 10 temannya, 6 temannya melihat langsung kejadian dan yang 4 berjaga di luar. kemudian penjaga sekolah dan istrinya juga tahu. Jadi total di sekolah ini ada 15 orang yang tahu peristiwa ini terjadi, termasuk saya, Ronald dan Lisa. Melihat ini jadi kemungkinannya banyak pak, mungkin bapak bisa panggil mereka satu persatu" Jawabku

     "Mana mungkin temanku membocorkan peristiwa ini!" Ronald berkata..

     "Tidak ada yang tidak mungkin, Apakah kamu yakin mereka semua suka dengan sifat kamu?"

     "Yakin"

     "Oh, ya sudah jika begitu. Tapi menurut saya, teman atau siapapun juga bisa menjatuhkan sahabatnya sendiri"

     "Ya sudah, sekarang kita selesaikan saja masalah yang sudah terjadi ini, tidak usah mencari siapa yang menyebar luaskan berita ini" Guru BP berkata..

     "Iya bu" Jawabku..

     "Ronald, saya tahu Ibu dan Bapak kamu orang baik. Tapi kamu harus bisa menjaga nama baik mereka, Sekolah bisa saja memberikan surat pemberhentian untuk kamu jika kamu sampai melakukan perbuatan yang merugikan pihak sekolah" Guru BP berkata

     "Iya bu" Jawab Ronald

     "Begini ya Ronald saya selaku Kepala Sekolah akan memberikan peringatan kepada kamu dan ke 10 teman kamu. Kami akan menghukum kamu dengan menyuruhmu dengan 10 temanmu itu meminta maaf secara langsung ke pada Ibunya Lia dan Lia serta Adi. Kemudian kami akan memberi hukuman tambahan berupa belajar di rumah selama seminggu. Saya harap ini tidak terulang lagi di kemudian hari. Semoga kamu bisa menerima hukuman ini dengan sebaik baiknya.

     "Iya Pak"

     "Ya sudah, kami tahu kamu anak baik. Saya harap ini tidak terjadi lagi"

     "Iya pak"

Hari ini semua terselesaikan dengan baik, aku dan Ibunya Lia senang pihak sekolah bisa adil dalam menentukan sikap.
Sore itu aku pulang bersama ibunya Lia, saat di jalan ibunya banyak bercerita tentang kehidupan Lia.

     "Lia adalah harapan ibu untuk meneruskan usaha dari Bapaknya. Walau sebenarnya usaha ini memang layaknya dipegang laki-laki. Ya apa boleh buat dia adalah anak tertua dan adiknya yang laki-laki masih sangat kecil"

     "Saat ini usahanya siapa yang pegang bu?"

     "Saat ini ya mau tidak mau, ibu yang pegang. Untungnya karyawan Bapak semua baik dan jujur. Mungkin ini karena Bapak sama karyawannya juga baik dan tidak pelit ilmu"

     "Yang saya dengar memang orang baik itu umurnya tidak akan panjang, karena agar tidak nambah dosanya di dunia benar tidak bu?. Berarti ibu sangat kehilangan bapak yah?"

     "Ya mungkin saja, hanya Allah yang maha tahu.. iya benar, saat itu ibu benar-benar shok, rasanya kepala ini diberikan beban yang sangat berat. Ibu berapa kali tidak sadarkan diri saat itu. Ibu juga berpikir hebat, bagaimana menjalani kehidupan kedepan. Semakin lama, ibu semakin bisa menerima dan ikhlas menjalani kehidupan ini"

     "Iya Ibu pasti bisa menjalani kehidupan ini"

     "Ibu sayang sekali sama Lia dan kedua adiknya, tapi terkadang Lia salah mengartikan maksud ibu"

     "Iya ibu mesti banyak sabar"

     "Iya nak Adi.. terima kasih. Lia itu baru kesini-sini aja bersikap begitu. Dulu saat bapaknya masih ada, dia memang sangat dimanja, makanya dia juga shok saat bapaknya meninggal kecelakaan"

     "Oh, iya bu.. Lia apa kabarnya?"

     "Badannya masih belum enakan katanya.. kamu mau mampir gak ke rumah?"

     "Oh, terima kasih bu. Saya mau langsung pulang saja"

     "Ya sudah ibu, turun dulu ya?"

     "Iya bu.. hati-hati dijalan"

Tidak terasa sudah sampai di stasiun Kalibata. Aku masih melanjutkan perjalananku sendiri. Dari stasiun Lenteng Agung, aku berjalan kaki. kali ini melewati Gg. Joko. Saat itu aku kembali bertemu Rosi yang sedang duduk bersama temannya.

     "Hallo kak, baru pulang?"
 
     "Eh, kamu Rosi.. iya nih saya baru pulang sekolah"
 
     "Lagi apa Ros?"

      "Lagi duduk-duduk saja ni kak! Mampir kak!"

     "Iya.. terima kasih.. saya lanjut ya!"

     "Kok buru-buru banget kak?"

     "Iya, beberapa hari ini aku pulang malam terus.. pengen cepat sampai rumah saja nih"

     "Oke kak"

Terlihat tatapan mata Rosi yang masih malu-malu kepadaku dan terlihat dia gerogi berhadapan denganku, ditambah lagi temannya yang selalu ngeledek saat aku berbicara dengan Rosi tadi.
2 tahun yang lalu, memang Rosi pernah cinta kepadaku, namun rasanya cinta Rosi kepadaku tidak berubah.
Sengaja aku berjalan pulang, tidak melewati rumah Lisa. Aku langsung pulang ke rumahku dengan melewati jalan lainnya.
Malam itu, aku berkumpul dengan seluruh keluargaku dan makan malam bersama. Saat makan itu aku menceritakan kejadian tadi siang di sekolah. Keluargaku senang sekali sekolah bisa ambil keputusan yang tepat. Setelahnya kami nonton televisi bersama ditemani kacang kulit dan es kelapa muda.
 
 4 Aturan Menonton Televisi Di Rumah Yang Umum Diterapkan

     "Adi, bagaimana hubungan kamu dengan Lisa?"

     "Baik-baik saja mah"

     "Mama denger ada cewek lain juga yang menyukai kamu?"

     "Siapa mah?"

     "Ya tidak tahu siapa! Kan mama tanya?"

     "Tidak ada mah"

     "Terus Citra, Rosi, Nurul, Lia itu siapa?"

     "Ah, mama bisa-bisa tahuan aja.. pasti dari Yani yah.. yang kasih tahu?"

     "Ya sudah cerita saja, apa susahnya sih cerita!"

     "Gimana yah!"

     "Ya tidak gimana-gimana.. cerita saja!"

     "Mulai dari mana nih mah? Yani nih gara-garanya!"

     "Terserah kamu"

     "Citra itu teman yani yang menyukai aku dari kelas 1 SMP akhir, terus Rosi cinta kepadaku dari kelas 2 SMP awal, kemudian datanglah Lisa yang kemudian aku pacari, Nurul adalah hanya teman sekelasku, tetapi aku sangat dekat dengannya dan terakhir Lia adalah teman sekelas di STM. Sudah itu aja sih, mama puaskan? jadi tahu semua tentang cewek-cewek yang berada di dekatku"

     "Belum, sekarang mama mau tanya lagi deh"

    "Mau tanya apa lagi sih mah?

     "Kenapa Lisa bisa suka orang jelek kayak kamu ya?"

     "Ah, mama mah ngeledek.. orang ganteng kayak gini mah wajar disukai banyak orang.. hehehe" aku sambil bergaya memegang  dadaku dengan telapak tangan kanan..

Suasana menjadi ramai sekali, adik-adikku juga saling melempar pertanyaan dan candaan kepadaku. Papaku sesekali ikut tersenyum,
Pada dasarnya papaku itu orangnya pendiam, tetapi suka juga bercanda.
Esok harinya saat di sekolah, Aku menjadi sangat terkenal dan suasana sekolah menjadi hening. Hari ini aku melihat Lia sudah ada di kelas.

     "Hai Li!"

     "Sudah sehat lo?"

     "Ya seperti yang lo lihat"

     "Lo kelihatan lebih segeran, dan kayaknya ada yang berubah deh"

     "Apanya yang berubah, aku cuma potong rambut doang sedikit, ngeratain aja.. kemaren kan model segi, biar kelihatan beda saja"

     "Iya.. iya.."

Hari itu berjalan dengan sebagaimana biasanya. Terlihat Lia sudah kembali tersenyum dan bersemangat.
Seminggu terlewatkan, hari itu Ronald menemuiku saat istirahat sekolah.

     "Nanti pulang sekolah gua tunggu lo dengan Lia di parkiran"

     "Mau ngapain bang?"

      "Tenang saja, gua cuma mau minta maaf aja sama Lia. Dan gua nanti sendirian kok tidak sama teman-teman gua"

     "Iya nanti gua ajak Lia ketemu lo saat pulang sekolah"

     "Oke, sampai nanti" (KK)
 
-- DH --
    




    
 

     

  





 

 

 

 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...