Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 15 November 2019

Bayangan Cinta

Sudah sejak lama aku sendiri, tak ada sosok lelaki yang menemaniku. Tidak teringat olehku sejak kapan tepatnya aku sendiri, namun seingatku sudah sekitar 3 tahunan. Sampai saat sekarang ini belum ada lelaki yang kuanggap nyaman jika bersamaku.
Terkadang disaat aku memang sedang butuh teman berbicara, untuk sekedar berbagi cerita atau untuk mencurahkan masalah dihati, aku sering berkhayal sosok lelaki istimewa yang menjadi dambaan hati. Lelaki yang bisa mendengarkan ceritaku, mengerti aku, sopan, santun dan sangat istimewa.

Hasil carian imej untuk ‪wanita berhayal‬‏
Lama - kelamaan aku menjadi sering berkhayal sosok tersebut dan membuat aku bersemangat jika memikirkan sosok tersebut.  Sehingga pada suatu hari sosok tersebut semakin nyata dan hadir di depanku. Sosok yang ada dipikiranku tersebut, semakin nyata, kemudian hadir di hadapanku. Lalu menghilang dan kembali lagi.
Hingga setahun kemudian dia benar-benar hadir dikehidupanku dan tampak nyata, akupun bisa berkomunikasi dengannya.

     "Hai Tamara, kenalkan aku Yudha" dia menyodorkan tangannya.. seraya mengajakku bersalaman dengannya..

    "Yudha, kalau boleh tanya kamu siapa? kok tahu namaku dan dari mana kamu bisa masuk kamarku?"

     "Aku adalah lelaki impian kamu"

     "Maksudnya?"

     "Ya.. aku adalah pikiran kamu"

     "Maksudnya.. aku tidak mengerti!"

     "Kita berteman saja dulu, nanti kamu akan tahu siapa aku"

     "Maksudnya.. gimana sih!"

     "Maksudnya - maksudnya.. ya tidak ada maksud apa-apa sih. Kita berteman baik saja dulu yah.. nanti juga kamu akan tahu siapa aku dan bagaimana aku"

     "Oh, begitu.. ya sudah deh.."

     "Kamu kayak orang bingung gitu sih!"

     "Ya gimana tidak binggung, kamu tiba-tiba muncul di depanku.. dan sosok kamu sudah sering hadir di mataku sejak setahun yang lalu namun kembali hilang begitu saja. Aku juga bingung sosok kamu yang begitu nyata. sehingga aku tidak habis pikir dari mana kamu berasal dan bagaimana bisa datang dan menghilang begitu saja"

     "Ya begitulah aku, semoga kamu tidak kaget akan kehadiranku"

     "Awal aku melihat kamu sempat kaget sih, namun seiring waktu aku mulai berani.. ya seperti sekarang ini saja, aku berani berhadapan denganmu dan juga berkomunikasi dengan kamu"

 Imej yang berkaitan

Hari itu saat dia muncul tepat pada malam hari dan hingga pagi aku berbicara banyak dengannya. Sampai-sampai aku bangun kesiangan. Untungnya dihari itu aku kuliah sore. Terasa lapar sekali perutku ini, akupun segera beranjak dari tempat tidurku menuju dapur. 
Aku dapati nasi goreng ayam, di dalam tutup saji. Segera aku mengambil piring, mengambil 2 centong nasi goreng dan mengambil segelas air putih. 
Sore ini aku berangkat ke kampus, hari ini aku ada mata kuliah Akuntansi Menengah. Di jalan aku memikirkan kejadian semalam. Aku bertanya dalam hati 'Sebenarnya siapa sih Yudha! Kenapa namanya seperti mantanku dulu yang memang sangat aku idamkan, namun aku harus putus karena penghianatannya. Sedikit cerita mengenai dia, dia adalah seorang yang melindungi aku banget, baik, sopan, sabar dan tidak pernah marah. Namun dia katanya di jebak oleh tetangga depan rumahnya, hingga tetangganya itu hamil anak mereka berdua. Ya sudahlah, walau berat hati ini ditinggalkan oleh kamu namun aku harus rela kehilangan kamu, karena kebaikan-kebaikannya aku sampai saat ini masih memikirkan Yudha. Karena terlalu pelan menyetir mobilnya dan sambil merenung pula jadinya sampai kampus sudah terlambat 15 menit. 
Saat akan pulang ke rumah, Yudha datang di sampingku.

     "Hai"

     "Astagfirullah hal'azim" aku keget dia langsung ada di sampingku..
     "Emang tidak bisa yah kalau muncul tuh tidak ngagetin"

     "Oh, kaget ya.. ya sudah aku menghilang lagi yah"

     "Jangan-jangan, tar muncul lagi.. ngagetin pula"

     "Ah, bilang saja.. sudah kangen kan!"

     "Kaaangeeen.. gak sudi yah!"

Aku banyak bercanda dengannya, ternyata dia orangnya tidak kaku, aku senang sekali dia bisa menemaniku disaat-saat seperti ini.
Semakin lama aku semakin akrab dengannya,sekarang aku menjadi sering makan diluar atau menonton bioskop atau jalan-jalan ke pantai.
Aku sadar dia adalah bukan sosok manusia yang bisa aku jadikan pacar atau calon suami. Aku mengerti dia adalah bayangan dari impian-impianku. Aku juga mengerti jika yang aku lakukan ini salah. Banyak orang terdekatku yang mulai mencurigaiku dan menganggap aku kurang waras. Karena aku dianggap mereka sering berbicara sendiri dan selalu memesan makanan atau tiket nonton dengan pemesanan untuk berdua.
Saat makan, aku dengannya memesan menu yang sama, dimataku dia makan dan minum hingga habis, namun berbeda dengan orang yang melihatku, mereka melihat menu yang dipesan ekstra masih sama dengan saat pemesanan, tidak ada yang berkurang sedikitpun. karena itulah aku selalu makan di tempat makan yang berbeda-beda, karena takut menjadi omongan di masyarakat.
Begitu pula saat menonton bioskop, aku pasti memesan 2 tiket nonton. Namun disini mereka tidak ada yang curiga, karena mungkin berfikir pasanganku tidak datang atau sedang ke toilet ataupun sedang tugas luar.
Tetangga dan temanku mulai mengkhawatirkan aku, mereka juga menganggapku beda, hingga akhirnya omongan masyarakat sekitarpun sampai di telinga ibu mama dan papaku.

     "Tam, mama dengar dari tetangga kamu banyak berbicara sendiri? kamu ada apa sayang? ada masalah?"

     "Enggak mah, aku baik-baik saja. memang mereka bilang apa ke mama?"

     "Mereka tidak bilang apa-apa ke mama, namun yang mama dengar kamu sering berbicara sendiri, tertawa sendiri.. kayak orang stres"

     "Masa sih mah?"

     "Iya, mama sih juga pernah melihat kamu seperti itu, tapi mama pikir mungkin kamu sedang menelpon. Jadi mama masih tidak percaya omongan mereka"

     "Iya mah, lagi pula iseng banget sih mereka harus ngomongin aku"

     "Bukan iseng kali.. atau jangan-jangan memang bener kata orang, kamu mulai stres karena belum ada cowok juga sampai sekarang"

     "Ah mama.. ya kali deh"

      "Ya sudah kalau ada apa-apa ngomong saja ke mama!"

     "Iya mah"

Mama ku, beranjak pergi meninggalkan aku di ruang keluarga, menuju kamarnya. Aku pun berfikir seketika itu juga bagaimana supaya orang-orang tidak menganggapku stres. Tapi bagaimana caranya yah. Aku berfikir untuk menjauhinya, tapi bagaimana mungkin karena Yudha adalah lelaki sempurna yang aku miliki sekarang ini. Hingga akhirnya aku berfikir tidak berbicara besar saat berada di luar rumah.
Hingga hal itupun aku lakukan, namun tetap saja sulit, yang namanya bicara pasti spontan. Karena kedekatanku yang sudah sekian lama dengannya, aku menjadi seperti kakak adik saja. Aku sering bercanda dengannya, berlarian, berbicara dengan sangat lama.

 Hasil carian imej untuk ‪duduk memandang pantai dibawah pohon kelapa‬‏
Suatu hari aku bersamanya ke pantai yang berada di Banten, pagi aku sudah meluncur ke sana, sampai sana siang hari. Aku duduk di bawah pohon kelapa yang rindang, sambil memakan kelapa hijau dan memandang ke arah pantai, melihat air laut datang ke tepi silih berganti. Hari itu aku kehilangan Yudha, di tiba-tiba saja tidak ada di dekatku. Hingga waktu pun semakin sore, hingga aku mau-tidak mau mencarinya sambil berteriak namanya. Setengah jam lamanya aku mencari, hingga akhirnya aku sadar 'ngapain juga aku mencarinya, dia kan bisa kemana aja sesuka hatinya, kalau aku tinggalin juga dia pasti sudah ada di rumah'.
Aku berjalan menuju mobil, aku melihat dia sedang bermain bola bersama 2 orang anak kecil, laki-laki dan perempuan. Aku mendekati mereka dan menegurnya.

     "Hai, Yudha gua cari-cari lo kemana-mana" aku menepuk pundaknya dari belakang..

     "Eh, mba.. siapa yah?.. saya bukan Yudha"

     "Ah, lo mah becanda.. ayuk kita pulang" sambil menarik tangannya ke arah mobil..

     "Mba.. jangan tarik-tarik om Ilham dong.. kami kan lagi main-main" ke 2 anak kecil itu berkata..

     "Ilham!" aku keheranan dan kaget mendengar nama Ilham..

     "Iya.. namaku Ilham, ini keponakanku Hasan dan Aida"

     "Jadi saya salah orang ni.. kamu beneran bukan Yudha?"

     "Iya saya bukan orang yang anda maksud"

     "Ah bohong, coba mana telpon genggam kamu..?"

     "Untuk apa meminta telpon aku?"

     "Untuk membuktikan jika kamu bukan Yudha"

     "Ini" dia memberikan telponnya kepadaku..

Segera aku memasukkan nomorku di telponnya dan benar saja, telpon itu bisa menghubungiku. Dari sana aku sadar jika Ilham ini adalah asli manusia. Tapi aku berfikir sejenak ' kenapa mirip sekali yah dan nada suaranya benar-benar sama.
Keesokan harinya Ilham menelpon telpon genggamku.

     "Hai, mba.."

     "Siapa yah?" aku menanyakan karena tidak keluar namanya di telponku..

     "Aku yang kemarin mba anggap Yudha.."

     "Oh, iya ada apa yah?"

     "Memang saya mirip sekali dengan Yudha yah mba? boleh dong saya mau ketemu yang mirip saya itu!"

     "Oh, ya sudah nanti saya pertemukan dengannya.. nanti jika dia sudah bersedia saya akan telpon kamu yah"

Dari sejak di pantai kemarin, aku belum bertemu dengan Yudha. Hingga akhirnya sebulan berlalu.. 2 bulan berlalu dan setelah 3 bulan berlalu aku menghubungi Ilham untuk bertemu. Kami janjian di mall Kota Kasablanka. Kami janjian di sebuah tempat makan di Lantai 1. Saat aku akan sampai tempat janjian dari kejauhan aku lihat Ilham sudah duduk di sana, dia melambaikan tangannya ke arahku.

     "Hai mba.."

     "Hai Ham.. Namaku Tamara, panggil saja aku Tamara"

     "Oke Tamara.. ngomong-ngomong mana Yudha.. yang kamu bilang sangat mirip denganku"

     "Aku duduk dulu yah"

     "Oh iya, Silahkan Tam"

    "Terus terang saja, sejak di pantai itu, saat aku bertemu dengan kamu, disaat itu juga aku tidak pernah bertemu lagi dengan Yudha"

     "Masa sih mba, trus dia kemana?"

     "Aku tidak tahu dia kemana dan ada dimana sekarang. Yang pasti dia ada di sekitar kita"

     "Maksudnya gimana mba.. Eh, Tamara"

     "Ah sudahlah, tidak perlu kita membahas dia.. tapi kamu mau kan menjadi sahabat baik ku"

     "Oh iya pasti, siapa sih yang tidak mau bersahabat dengan cewek secantik Tamara!"

     "Ah, kamu bisa aja Ham"

     "Iya benar kok, cewek secantik kamu itu adalah dambaan setiap lelaki"

     "Masa sih..!"

     "Yaaa, iya lah"

     "Ham kamu sudah pesan makan?"

     "Belum, yuk kita pesan makan dulu"

Kami berbicara banyak berdua, tanpa membahas Yudha lagi. Tetapi di saat itu aku berfikir kenapa Yudha menghilang setelah Ilham bertemu denganku. Sebenarnya siapa sih Yudha tersebut, apakah dia adalah hanya pikiranku saja yang menjadi nyata. Karena setelah aku bertemu dengan Ilham, aku tidak pernah berfikir tentang lelaki khayalanku lagi, tapi aku lebih banyak teringat tentang pertemuanku dengan Ilham.

 Imej yang berkaitan

Aku dengan Ilham menjadi dekat, kita bersahabat kemudian 2 tahun setelah itu kami jadian. Kami yang sama-sama sudah bekerja akhirnya menikah tidak lama setelah kita memutuskan berpacaran. Kami sudah sama-sama saling mengenal keluarga masing-masing dan semua senang dengan pernikahan kami. (KK)

-- DH --
    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...