Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 09 Agustus 2019

Pernikahan Tanpa Cinta

Inilah kehidupan, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi hari esok.. esoknya dan esoknya lagi. Yang kita bisa lakukan hanya menjalankan hidup kita sebaik mungkin.
Setelah selesai menamatkan sekolah SMA (Sekolah Menengah Atas) Setiap hari rutinitasku mencari dan mencari lowongan pekerjaan. Dimanapan dan kapanpun, aku pun banyak bertanya mengenai adanya lowongan ke teman-teman, saudara-saudara, tetangga-tetangga ataupun melihat di internet dan di sosial media (sosmed). Hingga akhirnya aku mendapatkan perkerjaan di sebuah rumah makan. 
Bekerja di rumah makan membuat waktu senggangku hampir tidak ada. Karena diwaktu orang libur malahan aku bekerja, karena disaat orang libur, di tempat aku bekerja malah ramai dengan orang yang makan bersama keluarga besarnya atau hanya sekedar liburan diakhir pekan.
Ah, lupakan masalah pekerjaan.. kenapa aku harus membahasnya di sini karena saat ini aku ingin menceritakan hal yang tidak terduga terjadi didalam kehidupanku, sebenarnya aku sangat bingung ketika temanku berbicara dan menawarkan hal tersebut kepadaku karena memang keputusan itu harus cepat aku ambil dan keputusan tersebut adalah penentu hidupku ke depan.
Ceritanya waktu itu saat aku libur kerja, aku janjian dengan teman sekolah SMA ku dulu di sebuah mall di daerah Jakarta Selatan. Saat kita bertemu banyak yang kita bicarakan terutama mengenai rutinitas kita berdua saat ini. Di saat akhir pembicaraan itulah teman ku membicarakan mengenai saudaranya yang ingin menikah namun batal.

 Hasil carian imej untuk ‪batal nikah‬‏

     "Oh Iya Sandra, Kemarin ada saudaraku telepon.. Dia ingin menikah minggu depan tanggal 15 Agustus. Tapi dia bingung karena calonnya yang cewek ternyata selingkuh"

     "Trus gimana tuh.. Aurel?"

     "Ya saudara gua gak mau lah.. belum nikah aja sudah begitu bagaimana nanti"

     "Oh gitu.. tapi kan tinggal seminggu lagi. Bagaimana dengan persiapan pernikahannya, terus undangannya pastikan juga sudah kesebar"

     "Ya gitu deh, orang tua saudara gua itu gak mau jika dibatalin, dia mau perkawinannya tetap dilaksanain walau calonnya bukan yang kemarin juga gak apa-apa. Orang tuanya berfikir, uang gedung sudah terbayarkan semua terus katering, pakaian juga sudah dibeli, begitupun sauvenir sdh terbeli 1000 buah dan persiapan lainnya yang sudah disiapkan."
    
     "Iya yah sayang banget yah kalau sampe gak jadi"

    "Bukan hanya itu juga, mereka malu dengan saudara-saudaranya, teman-teman mereka dan tetangga-tetangga mereka dan sebagainya"

     "Terus bagaimana tuh.."

     "Ya iya, gua cerita begini mau nawarin lo mau gak..? berhubung lo kan juga ngebet banget mau nikah karena umur lo sudah mau kepala 3 dan juga lo lagi cari pacar yang mau nikahin lo cepat. Kan Pas banget ni.

     "Ah, tapi gak gitu Juga Rel, masa minggu depan.. dadakan banget dan gua juga belum kenal dia"

     "Udah, diakan saudara gua.. gua tau banget diatuh orang baik, kaya, pinter, ganteng, kerjaannya bagus banget, sudah punya mobil dan rumah juga loh"

     "Ah yang bener lo?"

     "Bener.. kalau mau sekarang juga gua telepon dia untuk ke sini"

     "Bentar-bentar"

     "Bentar-bentar.. Apa lagi yang ditunggu? Sudah gua telpon dia yah?"

Akupun pasrah dan benar saja Aurel langsung menelpon saudaranya tersebut untuk datang ke tempat kita ketemuan saat itu. Tidak lama kemudian ada pria datang menghampiri kita berdua dan akupun dikenalkan oleh temanku tersebut.

     "Hai.. Rel" dia melangkah.. mendekat sambil melambaikan tangan kanannya 

     "Hai Daniel, kenalkan nih teman gua" Aurel berkata..

     "Danil.." dia menyodorkan tangan kanannya untuk bersamalan denganku

     "Sandraa.." Akupun menyambut jabatan tangannya

Kami pun bercerita bertiga, ternyata kantor Daniel dekat dengan tempat ini, hanya berjalan kaki saja. Dalam hati 'Pantes cepet, jangan-jangan Aurel sudah merencanakan pertemuan ini nih'.
Namun ternyata aku salah Temanku langsung bercerita dengan Danil, spontan dia teringat perkataan mereka berdua kemarin saat di telepon. Dan Spontan juga menelpon Daniel untuk ke sini. Untungnya Daniel sedang tidak sibuk.
Penilaiku saat itu kepada Danil secara fisik sih oke, dia ganteng dengan pakaiannya yang benar-benar kekinian, gaya potongan rambutnya pun keren. Pokoknya penampilan pertama oke juga lah. Nah selanjutnya nih aku harus berfikir mateng-mateng, bila perlu sampai bonyok juga gak apa-apa. Karena ini menyangkut kehidupanku kedepan.
Keesokan harinya Daniel mulai aktif menelpon ku bahkan mengajakku kembali makan malam di rumahnya untuk dikenalkan langsung kepada orang tuanya. Aku semakin bingung dan bingung menghadapi situasi seperti ini, hingga akhirnya aku mengiyakan ajakannya, tapi dengan syarat dia harus menjemputku di rumah dan meminta izin langsung kepada kedua orang tuaku.
Diapun menyanggupinya, setelah menjemputku di rumah, saat di jalan menuju rumahnya, aku bercerita kepadanya bahwa dia yang harus banyak berfikir jika akan menikahiku, karena aku hanya tamatan SMA dan bekerja hanya sebagai pelayan di sebuah rumah makan.

     "Nil, lo harus banyak berfikir mengenai keadaanku, aku tidak mau kamu dan keluarga merendahkan aku karena keadaanku sekarang ini"

     "Iya, sudah aku pikirin semalaman suntuk"

     "Apa yang kamu pikirin? gak hanya harus jadi menikah tanggal 15 minggu depan loh! Tapi semuanya, terutama kesiapan lo akan hadirnya diri gua"

     "Aku melihat kamu sopan, berbicarapun baik, penampilan diri kamu yang sedikit masuk ditipe gua"

     "Emang tipe kamu bagaimana?"

     "Secara Fisik aku suka cewek apa adanya, rambut kamu yang panjang jatuh terurai apa adanya, berpakaian sopan, murah senyum serta berbicara pelan"

     "Itu saja?

     "Apalagi yah! ah sudahlah intinya semoga gua tidak salah pilih dan jika kita menikah nanti perkawinan kita bisa langgeng sampai kapanpun"

     "Aamiin.."

Sesampainya di rumah, aku langsung disambut hangat oleh keluarganya, kemudian aku banyak dicecer pertanyaan-pertanyaan. Disaat itu aku seperti berhadapan dengan banyak wartawan. Alhamdulillah semua berjalan lancar, terlihat semuanya bahagia dengan kehadiranku. Selesai makan malam bersama aku diajaknya bicara berdua di halaman belakang rumahnya.

     "San, jika nanti kamu jadi istriku.. Apa yang kamu harap dariku?"

     "Aku hanya ingin kamu menjadi imam yang baik untukku dan anak-anak kita nanti"

     "Itu saja?"

     "Ya.. kalau kamu?"

     "Kalau aku.. Aku mau kamu menjadi istri yang baik untukku, keluargaku dan menjadi ibu yang sempurna untuk anak-anakku"

     "Aamiin"

      "Kamu mah, aamiin mulu.."

     "Ya iyalah, segala doa yang baik harus kita aminin"

     "Aku mau nanti kamu berhenti bekerja dan kamu harus melanjutkan kuliahmu, supaya kamu tidak mudah dibohongi orang dan juga kamu bisa mengerti bisnis yang sedang aku geluti"

     "Kok banyak banget syarat yang kamu mau?"

     "Coba fikir deh, ini semua buat kamu San, supaya kamu pintar dan jadi wanita yang tangguh"

     "Bisa aja kamu"

Dua hari bersamanya kita sudah melangkah terlalu dalam dan sudah membicarakan jangka panjang. Memang ini yang kita butuhkan agar bisa saling memahami karakter masing-masing dan tidak tertipu dengan kata-kata dan janji manis suatu saat nanti.
Hari ke 4, keluarga inti Mas Daniel datang ke rumah untuk melamarku, keluargaku menerima dan menyambut baik kehadiran mereka. Syukur di malam itu tidak ada sesuatu yang buruk menimpa. Hingga akhirnya Hari pernikahanku datang.

 Imej yang berkaitan
Dihari itu, sesuai rencana.. semua berjalan lancar dan sangat baik. Tamu-tamupun banyak yang hadir, Namun memang banyak selentingan mengenai mempelai perempuan yang diganti. Ah, aku mah cuek saja dengar perkataan tersebut, entar juga hilang sediri kataku dalam hati.
Usai pernihakan, Aku masih baik-baik saja dengn keluarga suami hingga akhirnya aku tinggal di rumah pribadi suamiku. Berjalannya waktu, ternyata memang aku tidak salah memilih imam. Dia baik begitupun dengan mertuaku dan keluarganya.
Padahal saat dihari Danil menjemputku ke rumah untuk makan malam dan perkenalan di keluarganya, Bapak Ibu ku sangat menentang pertemuan dan pernikahan ini, sampai kami ribut besar, namun dia melunak setelah Melihat Danil datang, Wajahnya Danil, pakaiannya dan apalagi mobil yang digunakan untuk menjemputku semuanya keren dan sangat bagus, jadilah orang tuaku terpesona dibuatnya, hingga mau gak mau berkata 'terserah kamu saja Sandra, yang penting kamu bahagia dan harus berpikir panjang jika ada yang kurang sreg yah'

Hasil carian imej untuk ‪tanpa cinta‬‏

Hingga saat ini aku sudah dikaruniai 2 orang anak Laki-laki dan Perempuan. Jadilah keluargaku, keluarga yang bahagia.. semoga ini bisa bertahan hingga kami menua dan mempunyai cicit.. Aamiin (KK)

-- DH --



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...