Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 26 Juli 2019

Cinta Tak Harus Mati

Usiaku tidak muda lagi, tahun depan usiaku sudah memasuki kepala 3. Berat rasanya aku menjalani tanpa seorang kekasih. Saat ini aku sudah setahun lamanya tidak mempunyai pacar. Sebelumnya aku sudah 3 kali berpacaran dalam waktu yang cukup lama yaitu 5 tahun, 3 tahun dan terakhir 2 tahun. 
Dulu aku berfikir cinta itu bisa memegang teguh komitmen yang sudah dibangun, tetapi ternyata tidak, mereka meninggalkanku dengan alasan yang beragam terutama masalah suku. Entah kenapa masalah suku saja bisa menjadi ganjalan dalam cintaku mungkin juga kalian para pembaca. Bagiku seharusnya cinta itu adalah pengertian, kasih sayang dan kejujuran.. Ternyata itu semua tidak cukup karena kita akan menyatukan dua keluarga yang berbeda, disaat itulah ego dan pertengkaran biasanya terjadi sehingga satu sama lain mempertahankan prinsipnya masing-masing.
Dalam pencarianku sekarang ini, akhirnya aku menemukan seorang pria yang aku kagumi, walau dia tidak seganteng pacar-pacarku dulu, namun kepribadiannya yang membuat aku tertarik kepadanya.
Pertemuan yang tidak disengaja kala itu, aku pergi berkunjung ke rumah teman akrabku. Saat itu, saat aku masuk ke dalam rumah melewati pintu depan rumahnya. Di sofa ruang tamu aku melihatnya sedang asik berbicara dengan sahabatku itu.

     "Assalamu alaikum"

     "Wa'alaikum salam, masuk Fitria"

     "Iya, wah kamu lagi  ada tamu yah.. maaf jika mengganggu yah.. aku duduk diluar saja deh"

     "Tidak apa-apa kok, tumben kamu ke sini tidak ngabarin dulu!.."
     "Oh, iya.. kenalkan ini teman aku, Farhan"

     "Farhan" aku dengannya berjabatan tangan..

     "Farhan ini teman SMA (Sekolah Menengah Atas) aku dulu, dia kebeneran lewat depan rumah katanya, terus mampir deh.. untungnya aku belum kemana-mana nih.. coba kalau sudah tidak ada di rumah!"

     "Ya.. Tidak apa-apa juga sih.. karena kan aku hanya kebetulan lewat saja" kata Farhan..

     "Fit, aku tinggal dulu yah.. aku mau mandi dulu nih, sekalian rapi-rapi juga.. tidak apa-apakan aku tinggal kalian berdua?"

     "Iyaa.. tapi jangan kelamaan yah mandinya" aku berkata..

     "Beres"

Nita meninggalkan aku hanya berdua bersama Farhan di ruang tamu. Untungnya Farhan orangnya luwes, jadi asik dan nyambung diajak berbicara. 1 jam lamanya Nita meninggalkan kami, selama itu juga kami tidak berasa sudah bercerita banyak.
Seminggu setelah hari itu ada WA (Whatsapp) masuk di Handphone ku, terlihat dilayar hanya keluar nomornya namun tidak ada nama. Ku buka WA tersebut ternyata Farhan yang menghubungiku dan ingin mengajakku jalan keluar. Sejak hari itu kami semakin dekat dan sering menghabiskan waktu berdua. Nita pun akhirnya tahu jika kami sudah sangat dekat. Syukurnya Nita tidak marah dan malah terus mendukungku. 
Dua bulan setelah itu Farhan mengatakan kepadaku bahwa ingin menjajaki berhubungan serius bersamaku.

     "Fit, aku merasa cocok dengan kamu.. maukah kamu menjadi bagian dalam hidupku?"

     "Aku ingin mencari imam yang benar-benar bisa membimbingku dan sangat serius menjalani hubungan ini hingga ke jenjang pernikahan"

     "Aku sangat serius Fit.. InsyaAllah dalam waktu 3 bulan kedepan aku akan segera melamar dan menikahi kamu"

     "Kamu harus tahu mengenai sukuku, apakah kamu bisa menerimanya? dan juga kamu harus menjadi bagian di dalam keluargaku juga"

     "Iya.. aku sudah memikirkan semuanya dari dahulu sebelum kamu mengatakan hal ini, aku sudah siap dengan ketentuan pernikahan dari suku kamu."

     "Aku bahagia mendengar semua perkataan dari kamu.. semoga kita bisa menjadi pasangan yang selalu dilindungi Allah dan direstui oleh semua pihak"

Hari itu menjadi hari yang sangat bahagia bagiku. Senang hati ini bisa mendapatkan pasangan yang bisa mengerti dan mendengarkan. Namun sebulan dari itu aku mendengar bahwa keluarga Farhan tidak menyetujui hubungan kita. Dia tidak mau membeli marga, karena sukunya tidak ada marga dan tidak boleh bermarga. Kamipun semakin bingung harus berbuat apa!. Ingin kawin lari takut kecapean.. ingin sembunyi-sembunyi nanti juga pasti ketahuan.. hingga sampai terfikir ingin bunuh diri saja. Namun Farhan bisa menenangkanku dan berjanji akan tetap menikahiku walau tanpa restu orang tuanya.
Hingga akhirnya kita sepakat bahwa pernikahan kita harus dengan restu orang tua kita. 2 bulan pun berjalan, belum juga ada perubahan dari keluarganya. Sedangkan kami berdua sudah sangat saling mencintai dan tidak akan bisa terpisahkan.
Kamipun akhirnya sepakat menikah tanpa membeli marga, namun keluarga Farhan tetap juga tidak mau merestui. Sehingga kamipun nekat tetap menikah walau tanpa dihadiri oleh orang tua dari Farhan.
 
 Hasil carian imej untuk ‪cinta tanpa restu‬‏
 
Dalam keluargaku Farhan sangat diterima dengan baik, namun sebaliknya denganku. Farhan pun terus berjuang dalam keluarganya agar bisa menerimaku. Sampai akhirnya aku melahirkan anak laki-laki, kemudian 2 tahun kemudian setelah anak pertamaku lahir aku melahirkan kembali anak keduaku yang berjenis kelamin perempuan. Setelah anak keduaku berumur 1 tahun, aku mengajak kedua anakku ke keluarga suamiku. alhamdulillah mereka akhirnya bisa menerima kami. Senangnya hati ini melihat suasana seperti ini. Aku terharu dibuatnya, walaupun kita harus menunggu 4 tahun lamanya untuk menunggu hari bahagia ini.
Inilah ceritaku.. semoga kami bisa bersatu hingga kakek nenek dan tidak ada yang bisa menghentikan perjalanan cinta kita. (KK)

-- DH --

Jumat, 19 Juli 2019

Prinsip Cinta

Aku adalah seorang dosen universitas swasta di daerah Jakarta, saat itu aku mengajar di tiga cabang di Jakarta Selatan 2 dan Jakarta Timur 1. Sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku bisa mengajar sebagai dosen, karena itu bukan bagian dari impian pekerjaanku selama ini. Namun akhirnya aku jalani untuk mengisi waktu luang awalnya. Lama-kelamaan aku semakin suka dengan pekerjaan ini, walau memang tidak bisa kita pungkiri bahwa gaji dosen sangat kecil sekali.
Awal mula aku mengajar, aku harus menguatkan hati dan berwibawa begitupun cara bicara. Karena yang saya hadapi adalah para pekerja yang sambil kuliah dan orang dewasa. Syukur sekali aku bisa menghadapi para mahasiswa serta mahasiswi dan menyampaikan materi kuliah dengan singkat, jelas dan mudah dipahami.

 Imej yang berkaitan

Berjalannya waktu aku semakin santai dan menguasai kelas saat mengajar. Materi yang aku pakai dari buku-buku kuliah lamaku dan buku baru yang harus aku beli.
Semakin lama aku mengajar, banyak mahasiswi yang berbuat menggangguku saat mengajar. Bahkan saat selesai mengajar mereka banyak yang menggodaku. Tak sedikit yang memang sengaja menelponku dan SMS saat saya tidak mengajar.
Sebenarnya saya punya prinsip bahwa 'seorang guru atau dosen tidak boleh jatuh cinta dengan murid atau mahasiswinya'. Aku sangat memegang perinsip tersebut, hingga aku hati-hati sekali menghadapi mereka. Aku tidak mau mereka merasa aku memberikan harapan ke mereka.
Dalam mengajar aku juga bersifat profesional, karena ternyata ada teman satu SD (Sekolah Dasar) ku yang aku ajar. Aku juga membimbing Tugas Akhir untuk mahasiswa dan mahasiswi di sana.
Ada mahasiswi yang selalu menitip salam dengan temannya, padahal dia ada di sana. Dia pernah mengajakku menonton film di bioskop namun aku tolak karena aku ada kegiatan di kampus malam itu. Di waktu liburanpun dia pernah mengajakku pergi jalan-jalan ke Ancol. Namun hal ini tidak bisa aku tolak karena aku tidak mau juga terlalu banyak menolaknya dan juga saat itu waktuku kosong dan ku pikir untuk menghilangkan sumpek.
Aku saat mengajar kurang lebih tiga tahun di sana, sebelumnya juga ada tawaran mengajar di sebuah kampus besar di Jakarta, namun gajinya 3x lipat lebih kecil dari tempat mengajarku sekarang dan juga aku kembangkan untuk mengajar Bimbel di Depok, aku mengajar kan anak SMA (Sekolah Menengah Atas) mata pelajaran Ekonomi.
Aku akan bercerita sedikit mengenai kedekatanku dengan mahasiswiku saat menjadi dosen. Dia bernama Puji, Puji selalu mengirimkan salam kepada temannya untukku. Setelah kami kenal dekat dia sering menelponku

     "Hai Pak.. Apa kabar?"

     "Baik.. ada apa ni?"

     "Enggak.. mau tanya aja entar malam bapak ngajar tidak? karena jika tidak aku dari tempat kerja akan pulang langsung aja ke rumah biar tidak menghabiskan waktu"

     "Saya pasti datang jika ada jadwal saya ngajar.. kecuali saya sakit"

Dia selalu menanyakan hal-hal kecil seperti itu untuk sekedar bisa mendengar suaraku. Malam itu kita bertemu di Mall kalibata. Dia mengajakku menonton bioskop, setelah kami berdua makan malam di mall tersebut. Namun aku menolaknya karena ada kelas malam ini di daerah Pasar Minggu.

     "Pak Nonton film yuk.. filmnya bagus banget deh"

     "Tidak yah.. saya ada kelas jam 7.00 malam ini"

     "Ayo donk pak temenin saya.. saya bayarin deh nontonnya.. lagi pulakan tidak apa-apa sekali-kali gak mengajar, dosen-dosen yang lain juga seperti itu, bahkan satu semester ada yang cuma datang 2 kali sisanya hanya kasih tugas saja dan ada yang hanya memberikan fotocopi materi saja"

     "Maaf yah.. saya tidak bisa"

     "Ya sudah jika begitu saya nonton sendiri saja"

     "Ya sudah.. silahkan saja jika kamu masih mau menonton"

Malam itu saya tinggalkan dia setelah sholat magrib di musholah mall lantai 3 dan bergegas naik angkutan umum dari depan mall menuju Pasar Minggu, untungnya aku sampai kampus tepat waktu.
Waktu berjalan, aku semakin dekat dengannya. Memang ada sedikit perasaan suka dengannya karena dia manis dan enak diajak bicara, namun perasaanku banyak di pengaruhi oleh perinsipku tadi.
Saat dia mengajakku ke Ancol aku tidak menolaknya, karena aku ingin mempelajari karakter dan sifatnya lebih jauh lagi, memang ini sangat bertentangan dengan prinsipku, namun apa boleh buat aku harus menentang prinsipku sementara waktu.

Hasil carian imej untuk ‪pacaran di pantai ancol‬‏

Saat diancol itu dia banyak bercerita mengenai masa kecilnya dan Bapaknya yang sedang sakit, dia juga bercerita mengenai kondisi dirinya yang memang sedikit ada masalah di bagian telinga karena pernah mengalami jatuh saat masih kecil.
Seharian aku bersamanya saat itu hingga aku antarkan dia ke rumah Bibinya di daerah Kalibata, ternyata dia tinggal bersama bibinya di Jakarta, sedangkan kedua orang tuanya tinggal di Bekasi. Akupun dikenalkan kepada keluarga Bibinya.
Berjalannya waktu, kampus mempunyai banyak masalah keuangan hingga akhirnya aku tidak di bayarkan gajiku selama 6 bulan dan aku dengan berat hati harus mengundurkan diri dari sana.
Sejak saat itu aku dengannya hanya berhubungan lewat telepon, dia lebih banyak yang menghubungiku. Diakhir cerita nomor handphone ku hilang dan ganti, hingga kita tidak pernah hubungan dalam waktu yang lama. Aku bertemu kembali dengannya 10 tahun kemudian karena pertemuan yang tidak sengaja di Mall Kota Casablanka, saat dia akan makan siang bersama temannya.
Itulah singkat cerita dariku.. (KN)

-- DH --

Jumat, 12 Juli 2019

Mencintaimu Lebih Dari Apapun

Mengenalnya bukan sebuah kesalahan, aku sangat mencintainya melebihi aku mencintai diriku sendiri. Bagiku dia adalah segalanya, 3 tahun lamanya aku dekat dengannya bahkan kemanapun selalu bersamanya. Dia adalah segalanya, dia baik, sopan, perhatian bahkan sangat peduli dengan keluargaku dan keluarganya.
Sekarang setelah ku tahu bahwa dia mengidap sakit kanker stadium 4, tidak mungkin rasanya aku bisa meninggalkannya bahkan melupakannya. Aku akan tetap mendampinginya sampai ajal menjemput.

 Imej yang berkaitan

Hari itu saat aku berjalan bersamanya di sebuah taman di daerah Jakarta Selatan, pagi itu kami berolah raga, jalan santai. Sejam lamanya kami berjalan, tiba-tiba dia menepi dan ingin duduk di bangku taman karena merasakan kepalanya mulai pusing, akupun membopongnya ke arah bangku yang dimaksud. diatas bangku tersebut dia langsung pingsan. Dalam keadaan panik aku membawanya ke mobil dibantu oleh 2 warga yang kebenaran lewat kemudian segera menuju rumah sakit. Selama observasi aku menemaninya di ruang UGD (Unit Gawat Darurat), dua jam lamanya aku menunggu hasil dari dokter.
Saat itu, keluarganya sudah berada di rumah sakit, kemudian aku dan keluarganya mendengarkan perkataan dokter saat dokter memanggil kami untuk menemuinya.

     "Maaf sekali saya sebagai dokter harus mengatakan yang sebanarnya, mohon maaf jika yang saya sampaikan kurang berkenan dihati, namun inilah keadaan yang sebenarnya yang diderita pasien. Aisyah, mengalami kanker otak stadium akhir. Saat ini dia harus sering dijaga, jangan berfikir yang berat-berat dan harus banyak istirahat serta makan-makanan yang bergizi tinggi."

     "Ini bener dok? kenapa tidak ada gejala sebelum-sebelumnya?" Bapaknya berkata..

     "Apakah dia sering pusing atau sakit kepala?"

     "Ada.. tapi biasa saja dan kalau dibilang tidak terlalu sering"

     "Mungkin selama ini Aisyah tidak pernah bilang ke bapak, ibu dan masnya.. dia mungkin tidak mau memberitahu prihal sakitnya atau bisa jadi dia cuekin saja pusingnya selama ini."

     "Bisa jadi, namun yang saya lihat Aisyah ini orangnya ceria dan tidak mau ambil pusing terhadap masalah yang terjadi sudah gitu dia mempunyai banyak teman" saya mengatakan kepada dokter..

     "Trus dokter apakah anak saya bisa sembuh" Bapaknya bertanya..

     "Aisyah perlu banyak dukungan dari orang terdekatnya.. jangan buat dia stres.. untuk kesembuhannya banyak-banyak berdoa saja Pak, diminum obatnya secara rutin dan makanan yang bergizi dimakan."

      "Berarti.. apakah Aisyah bisa berumur panjang Dok?" saya bertanya kembali..

     "Hanya Allah yang tahu yah.. namun kalau dari sisi kedokteran umurnya tidak lebih dari 8 bulan"

      "Terima kasih Dokter atas penjelasannya"

     "Iya.. sama-sama.. sudah tidak ada lagi yang ditanyakan yah?" jika begitu saya permisi..

Terlihat Bapak dan Ibunya sangat terpukul mendengar penjelasan dari dokter dan berusaha tetap tabah dan ikhlas. Akupun sebenarnya sangat-sangat bingung dengan keadaan ini namun aku harus terlihat kuat di mata keluarganya.

 Hasil carian imej untuk ‪istri sakit kartun‬‏

Seminggu lamanya dia terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit, aku selalu setia menemaninya setiap hari, menjaganya dan merawatnya bagiku adalah suatu yang harus aku lakukan agar dia merasa bahwa aku tidak akan jauh darinya.
Sebulan setelah keluar dari rumah sakit aku mengatakan kepada Aisyah bahwa aku akan segera melamarnya, diapun sangat senang mendengarnya.
Aku membawa keluargaku untuk melamar Aisyah, hari itu terlihat suasana yang sangat membahagiakan, keceriaan dan keramaian sangat terlihat disana. Hingga 3 bulan kemudian kami benar-benar menikah di sebuah masjid dekat rumah Aisyah dan langsung bulan madu ke Bali 2 hari setelah menikah.
Seminggu lamanya kita menikmati pulau dewata yang sangat indah. Dia pun terlihat sangat menyukai perjalanan ini.

     "Aisyah apakah kamu bahagia bersamaku?"

     "Kok kamu bertanyanya seperti itu?"

     "Lah ditanya malah nanya balik sih kamu.. iya aku ingin kamu selalu bahagia dan menikmati hidup tanpa beban apapun"

     "Saat ini aku sangat bahagia, bahkan setelah kamu benar-benar berada disisiku"

     "Alhamdulillah.. syukurlah"

Dia tersenyum manis dan mukanya berseri-seri.
Meninggalkan Bali yang indah, sangatlah berat namun sudah seminggu kita disini, kita harus kembali ke Jakarta. Sampai Bandara Soekarno Hatta kami sudah dijemput Bapak dari istriku, kami pun langsung menuju ke rumah. Di rumah sudah banyak saudara yang menunggu.. kayaknya sih menunggu oleh-oleh dari kita. Suasana menjadi ramai saat kita tiba di rumah. Suasana yang sangat menggembirakan dan penuh canda tawa.
5 bulan susah usia pernikahan kita, ku lihat Aisyah semakin membaik dan tidak ada keluhan yang ku dengar dari dirinya. Namun jum'at pagi itu aku harus membawanya ke Rumah sakit karena dia terjatuh di dalam kamar mandi. 4 Jam aku menunggunya di luar ruangannya hingga akhirnya aku mendapat kabar dari dokter bahwa dia sudah tidak ada.
Sedih rasanya hati ini, ditinggalkannya tanpa tanda apapun, tanpa harus merawatnya dalam keadaan sakit bahkan dia selalu terlihat sehat. Selama ini aku selalu merasakan dia tidak ada keluhan yang berarti hingga aku harus merasakan kehilangannya secara mendadak, tanpa persiapan apapun.
Hati ini harus ikhlas, walau berat.. jiwa ini harus kuat, walau sangat lemah dan pikiranku kosong dibuatnya. Aku mendadak harus kehilangannya.
 Imej yang berkaitan

Sore itu juga istriku dimakamkan, aku harus ikhlas karena memang aku sudah tahu pasti akan kehilangan dia dalam waktu yang tidak lama setelah pernikahanku.. Selamat jalan sahabat terbaikku.. semoga kita bisa bertemu di surga kelak wahai istriku.. (KK)

-- DH --


Jumat, 05 Juli 2019

Cinta adalah Penerimaan

Waktu itu sepulang kerja aku melihat wanita cantik keluar dari stasiun kereta Tebet. berjalan keluar stasiun dia menghampiri kumpulan tukang ojek yang mangkal di depan stasiun tersebut. Diapun terlibat tawar menawar harga, hingga akhirnya aku lewat menawarkan tumpangan kepadanya.

     "Mau ke mana Mba?"

     "Ke Apartemen kalibata mas"

     "Yuk naik"

     "Saya musti bayar berapa mas?"

     "Sudah naik saja"

Hasil carian imej untuk ‪bonceng motor‬‏

Dia pun akhirnya naik ke motorku, di sepanjang perjalanan kami mengobrol banyak, sampai-sampai tidak terasa sudah sampai mall Kalibata. Dia pun aku turunkan tepat di depan Mall Kalibata.

     "Mas terima kasih ya! saya musti bayar berapa atas tumpangannya?"

     "Ah gak usah, orang saya sambil lewat kok"

     "Kalau begitu boleh saya minta nomor telpon masnya?

     "Boleh" akupun memberikan nomor telpon handphone ku kepadanya..

Kira-kira 3 bulan kemudian dia menelpon ku. Akupun sudah lupa kejadian pertemuan dengan dia.

     "Hai Sandi, masih kenal gak? saya Mira yang waktu itu kamu boncengin dari stasiun Tebet ke Kalibata"

     "Oh, yang waktu itu stasiunnya kelewatan yah trus akhirnya kamu naik ojek untuk balik lagi"

     "Ah, kamu ingetnya itu doank sih"

     "Abis apa donk! kamu apa kabar?"

     "Aku baik mas.. Mas apa kabarnya?

     "Saya baik Mir"

     "Mas kapan-kapan kalau sempet mampir ke apartemenku yah!"

     "Oke siap bu.."

Aku pun berbicara banyak melalui sambungan telpon hingga akhirnya 3 jam berlalu tanpa terasa dan kemudian kamipun berlanjut berhubungan lewat WA (Whatsapp). 
Keesokan harinya aku coba mampir ke apartemennya di daerah Kalibata. Aku mencari alamat yang dia berikan lewat WA, ternyata mencari apartemennya tidaklah sulit. Di apartemen tersebut kami bertiga berbicara banyak dan bercanda, satu lagi adalah teman serumahnya, wanita bernama Puspa. Sejak itu kami sering ketemuan dengannya dan menjadi dekat sekali.
dengan responnya yang positif aku menjadi suka dengannya terlebih lagi memang dia tipe wanita idamanku banget, dia tinggi, berambut lurus panjang sepantat dan selalu tergerai jatuh, dia putih serta bertutur kata halus dan sopan. Sudah sekian lama juga kami sangat dekat mungkin sudah 2 tahun, rasanya aku ingin mengutarakan isi hatiku kepadanya namun aku tahan entah sampai kapan keberanianku tiba.
Kedekatanku dengannya bisa dibilang sudah seperti pacar, mengantarnya ke tempat kerja, menemaninya berbelanja bahkan hanya ngobrol berdua sambil tidur-tiduran di kamar apartemennya. Aku sangat senang jika sudah bersamanya hingga suatu hari aku beranikan diri mengutarakan cintaku kepadanya, namun dia menolakku dengan alasan bahwa dia bukan orang baik, dia berkata aku tidak pantas mendapatkan dia. Akupun sudah tahu bakal akan ditolaknya, karena aku memang bukan orang yang ganteng apalagi kaya. Hingga menurutku, 'aku bagai pungguk merindukan bulan'.

 Hasil carian imej untuk ‪tidur dipangkuan‬‏

Sejak hari itu, aku mulai membatasi bertemu dengan dia, aku takut tidak bisa jauh atau melupakan kenangan bersamanya, lama-kelamaan dia paham dengan keadaan ini dan memutuskan berbicara serius denganku. Dia mengatakan mau berterus terang mengenai keadaannya.

     "San, maaf yah waktu itu aku menolak cinta kamu kepadaku, namun jujur itu ku lakukan demi untuk kebaikan kamu. Karena aku yakin jika kamu tahu bagaimana aku sebenarnya pasti kamu akan meninggalkanku juga. Aku sangat sayang kepada kamu, karena selama ini tidak ada cowok yang pernah sedekat kamu kepadaku seperti sekarang ini. Waktu itu setiap cowok mendekat padaku hanya ingin tubuhku saja, tidak ada yang serius. Tapi kalau kamu beda.. kamu benar-benar menjagaku, bahkan saat kita berada berdua di kamar tidak pernah aku lihat kamu curi-curi kesempatan. Aku sangat simpatik dengan sifat kamu. Aku sekarang ingin berbicara banyak kepada kamu, aku juga tidak peduli kamu akan kabur setelah ini, dari pada kamu hanya menduga-duga saja tentang alasan yang aku berikan saat kemarin."

     "Mir, sebenarnya memang kenapa sampai kamu berfikir aku akan meninggalkanmu, setelah tahu tentang dirimu yang sebenarnya"

     "Iya San, selama ini aku sudah tidak perawan lagi, dari dulu aku pacaran selalu berhubungan layaknya suami istri, semua mantan-mantanku pasti sudah pernah mencicipi tubuhku. Aku sudah tidak suci lagi Sandiii"

     "Mira, aku akan terima kamu apa adanya, asalkan kamu bisa berubah, kamu tidak melakukan lagi hal itu kepada siapapun termasuk juga aku dan bertobat atas nama Allah. Kamu mau kan?"

     "Bener kah kamu mau terima aku apa adanya San?"

     "Iya Mir"
 
Diapun menangis sambil memelukku dan berkata bahwa dia akan bertobat dan meminta maaf kepada kedua orang tuanya serta akan mencintaiku sepenuh hati.

 Hasil carian imej untuk ‪kartun mesra‬‏

Aku senang semua impianku berakhir sesuai harapanku, akupun bahagia bersamanya, walau sebenarnya agak sulit untuk melupakan apa yang sudah dia ceritakan karena aku bukanlah lelaki pertama yang memiliki mahkotanya. Walau hal itu akan aku lakukan setelah resmi menikah dengannya. (KK)

-- DH --




RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...