Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 31 Mei 2019

Lorong Waktu Cinta

Saat ini aku sedang mempersiapkan semua perlengkapan yang akan ku bawa pergi ke kampung halaman di Jawa Tengah. Dimana 2 hari lagi aku akan berangkat menuju kampung halaman tercinta dengan menggunakan kereta. Aku pergi ke sana hanya sendirian saja, sore hari itu aku berjalan ke Stasiun Pasar Senen, dengan menggunakan angkutan umum kemudian menyambung lagi menggunakan kereta dari stasiun depok lalu ke stasiun manggarai kemudian ganti kereta yang menuju pasar senen. Dua jam sebelum keberangkatan, aku sudah sampai di stasiun. Aku menunggu sambil makan malam di area stasiun dan kemudian sebelum berangkat sholat isya dahulu di stasiun. Keretaku berangkat sebelum jam 08.00 malam.
Perjalanan malam di dalam kereta sangatlah hening, tidak ada yang bisa dilihat dari jendela, semua gelap. Hingga aku hanya bisa melakukan membaca buku kemudian aku tertidur dengan buku masih berada di tangan.
Jam 3 malam aku sudah sampai di Stasiun Tawang, aku menuruni kereta ke peron stasiun. Saat aku keluar dari kereta, tidak banyak orang yang turun di stasiun ini. Melihat isi stasiun yang sudah lama tidak kulihat, terlihat tidak ada yang aneh dari Stasiun ini, aku coba mencari tempat duduk untuk reba'an sambil menunggu pagi, karena tidak mungkin juga menuju kampungku di waktu masih gelap seperti ini.
Pagipun tiba, aku berjalan menuju pintu keluar stasiun. Ku lihat bangunan stasiun terlihat beda dari saat aku turun tadi. Terlihat seperti bangunan masa lalu dan stasiun terlihat sepi, namun aku tidak menghiraukan karena mungkin hari masih pagi, jadi tidak banyak orang yang beraktifitas. Keluar stasiun aku semakin aneh dengan banyaknya kereta kuda dan orang berpakaian khas jaman dahulu. Terlihat banyak pula orang asing yang hilir mudik, membuat aku semakin bingung.


stasiun tawang zaman duluHasil carian imej untuk ‪sungai kecil di stasiun tawang‬‏

Akupun tidak ambil pusing aku berjalan kaki menuju kampungku, memang kampungku tidak jauh dari stasiun hanya berjarak 1 Km saja. Di kiri kanan jalan ku lihat bangunan khas kolonial dulu, semakin jauh aku berjalan aku semakin dibuat bingung dengan perubahan bangunan di sini, memang aku sudah sangat lama tidak ke kampungku, namun kenapa perubahannya semakin menjadi tradisional dan seperti kembali ke masa lalu. Setengah jam berjalan aku tiba di kampungku, namun rumah yang ku cari tidak ada, aku coba bertanya dengan penduduk di sana namun tidak ada yang mengenal orang tuaku.
Lelah aku mencari, hingga aku putuskan untuk menginap di hotel dulu, hotel yang dihiasi lampu dinding yang terbuat dari lilin, terlihat tidak adanya listrik di sana, yang ada hanya lampu petromak dan lilin. Tempat tidur dan lemari pun hanya sederhana saja. Televisi, kulkas dan lainnya tidak ada di dalam hotel tersebut. Saat tiduran di atas tempat tidur aku melihat sekelilingku sambil bertanya dalam hati sebenarnya dimanakah aku?.



Hasil carian imej untuk ‪lampu petromak tempo dulu pada bangunan kuno‬‏Imej yang berkaitanHasil carian imej untuk ‪lampu petromak tempo dulu pada bangunan kuno‬‏

Karena aku sangat lelah berkeliling seharian mencari rumah orang tuaku, hingga aku tertidur dalam kamar hotel, kemudian keluar saat keesokan pagi harinya. Aku melihat ada sosok wanita cantik lewat depan hotel dengan menggunakan baju kebaya, aku coba ikuti ke mana gadis itu pergi, ternyata dia tinggal di sebuah rumah gubuk kecil dipinggir sungai, Terlihat gadis tersebut sangatlah cantik. Ku coba memanggilnya dan berkomunikasi dengannya saat sebelum dia akan masuk ke dalam rumah.

     "Hai, nama saya Herman.. bolehkah aku  bicara sebentar?"

     "Boleh.. ada apa yah?"

     "sebenarnya aku ke sini mencari rumah orang tuaku yang tinggal sekitar 1 km dari stasiun Tawang, kalau boleh tahu ini di kampung apa yah?"

     "Ini kampung Tawang, kamu sudah benar tidak mencari alamat yang kamu tuju? Jangan-jangan kamu salah arah."

     "Arah perjalananku sudah benar kok..  ini adalah kampung dari orang tuaku. dari kemarin pagi aku mencari orang tuaku yang tinggal di sini tapi aku tidak menemukannya, semua bangunan dan kampung yang ku tuju berubah seperti jaman dahulu"

     "Coba kamu ingat-ingat lagi, apakah kamu sudah benar atau barang kali kamu nyasar"

Dia segera masuk dan meninggalkanku, kemudian aku duduk di sebuah bangku di bawah pohon depan rumahnya. Aku berfikir keras dan berfikir, dimanakah aku sekarang?. Lelah berputar seharian aku akhirnya kembali lagi ke hotel. Sampai hotel aku dipanggil pemilik hotel yang ternyata orang Belanda.

     "Kamu dari mana? dan akan ke mana?" Dia bertanya kepadaku dengan logat Belanda

     "Aku dari Jakarta ingin menemui Ayah dan Ibuku di kampung ini, tetapi dia tidak ada"

     "Memang benar dia tinggal di sini?"

     "seingatku begitu, tapi aku bingung karena semuanya berubah seperti masuk ke jaman dahulu"

     "Ya sudah kasih kami alamat kampung kamu dan nama orang tuamu. Nanti kita bantu carikan.

     "Oke, terima kasih yah!" aku berjalan masuk menuju kamarku..

     "Eh, nanti dulu.. (dia memanggilku kembali).. Aku memanggil kamu, ingin memperkenalkan dengan anak gadisku.. dia bernama Betsy"

     "Namaku Herman pak"

     "Oh.. nama kamu Herman, silahkan kalian mengorol berdua"

Aku pun berbicara dengan Betsy mengenai latar belakang aku dan tujuanku ke Semarang. Dia juga bercerita banyak mengenai keluarganya. Betsy mau mengantarkanku ke tempat yang akan ingin aku tuju. Keesokan harinya kami berdua berkeliling kampung, rumah orang tuaku pun masih tidak aku temui, yang ada hanya ada perkebunan yang luas.
Lelah berjalan dan mencari akhirnya aku kembali ke hotel dan segera akan meninggalkan tempat ini. Akupun dicegah keluar hotel, Pemilik hotel berkata aku harus menikahi anaknya terlebih dahulu dan kemudian ikut aku ke Jakarta. Akupun menolak halus maksud dari Bapaknya Betsy namun sepertinya dia tersinggung kemudian mengurungku di kamar hotel.
Di dalam kamar itu lah aku termenung sebenarnya apakah yang sedang terjadi, kenapa jamanku berubah, aku berteriak sekeras-kerasnya dan berdoa agar semua kembali seperti semula. Aku memukul-mukul tembok. Berfikir keras bagaimana keluar dari tempat ini dan tidak dipaksa menikahi gadis yang memang tidak aku cintai.
 Imej yang berkaitan

Teringat gadis yang cantik yang ku lihat lewat di depan hotel 2 hari yang lalu, rasanya dari pada aku menikah dengan Betsy mending aku menikah dengan gadis yang kulihat tersebut, sayang aku belum berkenalan dengannya. Aku pun berdoa dan kupejamkan mata. Hingga kemudian ada soseorang yang menepuk pundakku. Ku buka mata ternyata aku sedang berada di dalam ruangan di balai desa.
Ternyata sudah 2 hari yang lalu aku hanya mondar-mandir di jalan raya dengan tatapan kosong hingga kemudian aku mengamuk dan diamankan di ruang ini oleh penduduk sekitar. aku pun menceritakan pengalamanku ke orang-orang, namun tidak ada yang mempercayainya. Hingga aku pamit dan berjalan ke kampungku setelah mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada aparat setempat, tokoh desa dan penduduk sekitar.
Keluar dari ruangan tersebut ternyata sangatlah jauh berbeda, hilir mudik kendaraan dan orang-orang yang ramai. Melihat bangunan balai desa tersebut sangat mirip dengan hotel yang aku tiduri kemarin. Hanya saja gedung tersebut sudah menggunakan lampu dan fasilitas yang ada juga sudah berganti. Akupun berjalan menuju kampung dengan menyusuri jalan raya yang padat. Ternyata tidak susah aku mencari kampung dan rumah orang tuaku. Setelah sampai di rumah orang tuaku, aku bercerita banyak kepada keluarga dan orang tuaku atas apa yang aku alami.
Besoknya aku penasaran, aku pergi ke tempat balai desa kemarin, aku bertanya banyak dengan sesepuh kampung mengenai tata letak bangunan dan barang-barang apa saja yang ada dahulu, ternyata ceritaku sama dengan apa yang diketahuinya saat beliau kecil dulu. Akupun mencoba mencari rumah gubuk gadis cantik di tepi sungai kecil yang aku jumpai saat kemarin, ternyata rumahnya sudah tidak ada, beralih menjadi jalanan untuk lalu lalang kendaraan dan taman di tepian sungai.
Sampai sekarang aku masih bingung terhadap kejadian yang aku alami tersebut, Selama aku berada di masa lalu terasa sudah 5-6 hari disana namun kenyataannya aku baru 2 hari berada di Tawang. Aku juga berfikir sebenarnya waktu itu aku kerasukan atau memang saat itu aku berjalan masuk ke lorong waktu hingga aku dikembalikan kembali lagi ke jaman ku. Rasanya ingin aku mencari tahu semua yang terjadi saat itu, mulai dari bangunan yang aku temui, kuburan orang-orangnya dan lain sebagainya, namun sampai sekarang belum aku lakukan karena ketiadaan waktu ku. Biarlah ini menjadi perjalanan rahasiaku.. (KNK)

-- DH --

Jumat, 24 Mei 2019

Puisi Cinta 3

Disini..
Dimana aku tertegun dengan kekuatan cinta kita..
Dengan satu ikatan yang kuat yaitu pernikahan..
Disitu kita bertahan..
Dan selalu bertahan..

Orang berkata apa aku tidak perduli..
Omongan baik.. hanya itu yang kita semua inginkan..

Doa-doa selalu selalu kita panjatkan..
Dari itulah kebaikan selalu menyertai perjalanan kita..
Dalam setiap langkah.. setiap waktu..

Harapan cahaya cinta kita takkan pernah redup..
Harus selalu bahagia bersama..
Hari ini.. esok.. lusa.. atau kapanpun itu..

Yang.. aku mencintaimu dari lubuk hati yang paling dalam..
Yang.. aku menyayangimu lebih dari apapun..
Yang.. aku akan selau mengerti yang kau mau..


Hanya satu kata di Hati.. Cinta

Ada harapan dihati.. Ingin selalu bersamamu sampai ajal menjemput..

Nyanyian kehidupan berisi syair-syair cinta..

Dan selalu akan menjadi kenangan indah bersama..

Allah menyertai cinta kita..

Ya Allah.. semoga kita selalu bersama..

Andaikan aku bisa hidup 1000 tahun..
Aku akan selalu mengisi hari-hari dengan cinta..
Agar selalu indah..

Dan selalu indah selamanya..

I  Love You


-- Dodhy Handayadi --

Jumat, 17 Mei 2019

Kehancuran Cinta (Bagian 2)

Minggu lalu, aku sudah bercerita banyak mengenai kehidupan keluargaku terutama aku dan suami. Kali ini beda, aku ingin bercerita mengenai kehancuran rumah tangga anak keduaku. Semoga cerita ini bisa menjadi pelajaran buat kita semua.. Aamiin.
Usai kepergian suamiku, kehidupan keluargaku berjalan apa adanya dengan kata lain berjalan normal tanpa ada apapun. Ditinggalkan suami, membuat aku harus bisa mendapatkan penghasilan sebulannya untuk makan dan mengisi kehidupan ini, sehingga aku mempunyai keputusan untuk mengontrakkan semua rumahku yang masih aku miliki. Sedangkan untuk sebagian kendaraan sudah kami jual saat kemarin suamiku sakit, hingga tersisa 1 mobil lagi yang mungkin akan segera aku jual juga untuk usaha membuat toko pakaian.
Inilah ceritaku mengenai anak keduaku Prasetyo. Prasetyo tinggal dengan istri dan anaknya di rumah orang tua istri Prasetyo. Prasetyo mulai meninggalkan pekerjaannya di sebuah bank ternama untuk mengikuti keinginan ibu mertuanya yang sangat ingin mempunyai mantu seorang pilot. Hingga akhirnya anakku menuruti kemauan mertuanya dan mulai sekolah pilot sejak saat itu, dengan biaya dari mertuanya yang memang sangat kaya. Ternyata biaya yang dikeluarkan untuk sekolah ini sangatlah banyak, yang tidak akan mungkin dilakukan oleh orang biasa-biasa saja.


 






















Hingga akhirnya anakku bisa menjadi pilot sesungguhnya. Menjalani profesinya menjadi seorang pilot dia mulai diatas angin. Dia mulai sombong dengan kehidupan barunya sekarang. Hingga dia lupa dan mulai tergiur tawaran untuk memakai narkoba. Awalnya dia mengatakan hanya untuk coba-coba saja, karena menurut sebagian teman-temannya bisa membuat pikiran kita tenang dan tidak gerogi. Dia pun mulai memakai barang tersebut dan tidak bisa meninggalkan kebiasaan tersebut karena ketagihan.
Hingga pada suatu hari, saat itu dia libur kerja, sesekali dia main ke rumah untuk mengunjungiku, saat dia main ke rumah itulah, aku selalu menasehatinya agar jangan banyak macam-macam, karena kehidupannya yang sekarang sudah cukup baik dan sangat nyaman. Mempunyai istri dan mertua yang baik adalah anugrah yang Allah berikan. Jangan lupa ibadah dan selalu mengingat Allah.
  Hasil carian imej untuk ‪biaya sekolah pilot‬‏


     
















     "Pras, bagaimana pekerjaanmu sekarang?"

     "Wah enak banget mah, aku bisa mengunjungi berbagai daerah bahkan negara"

    "Kamu jangan sombong dan selalu rendah diri kepada setiap orang yah nak, jangan lupa ibadahnya ditingkatkan, biar selalu tenang dan dilindungi oleh Allah selama kamu bekerja."

     "Iya mah.."

     "Jangan iya-iya saja, kamu harus denger yang mama katakan.. jangan sampai nanti keluarga kamu berantakan"

Bersyukur apa yang aku katakan.. menyentuh hatinya, hingga akhirnya dia berkata jujur kepadaku, sebenarnya dia sedang terjerat narkoba. Dia ingin lepas dari barang tersebut namun, badannya tidak bisa menerima saat benda tersebut ditinggalkannya. Karena jika tidak makan barang tersebut, badannya akan merasa lemas dan tidak bertenaga. Namun dia berjanji akan meninggalkan barang tersebut.
Hingga akhirnya seminggu kemudian dia direhabilitasi di RSKO (Rumah Sakit Ketergantungan Obat) di Cibubur. Sebulan lamanya dia dibebas tugaskan dari penerbangan. Dari saat itu mertuanya mulai berubah sikapnya, dia mulai tidak simpatik dengan anakku. Banyak yang dia batasi untuk anakku.

 
Mertunya mulai mengungkit-ungkit mengenai banyaknya biaya yang dia keluarkan saat menyekolahkan anakku. Karena tidak bisa berkata-kata banyak, anakku hanya bisa menghindari perdebatan antara mertuanya dengan dirinya saat mereka bertemu berdua.
Walaupun sudah ada masalah dalam rumah tangganya, namun setiap liburan anakku masih sering mengajak istri dan kedua anaknya ke tempat rekreasi. Dia mulai membangun kembali keluarganya agar bisa kembali baik.
Waktu pun berlalu, setahun kemudian dia mulai tergoda dengan wanita, teman pramugarinya. Wanita tersebut mulai menggoda anakku. Hingga hal ini tercium oleh perusahaan penerbangannya, kemudian anakku dikeluarkan dari tempat kerjanya. Mendengar hal ini mertuanya semakin naik pitam. Anakku diusir dari rumah dan keluarganya.

 Hasil carian imej untuk ‪selingkuh‬‏

Anakku meninggalkan rumah mertuanya dengan tidak membawa apa-apa kecuali pakaian yang dikenakannya. Dia pergi meninggalkan rumah mertuanya menuju rumahku dengan menggunakan angkutan umum. Terlihat saat dia tiba di rumahku, dia sangat prustasi, pusing dan tidak tahu harus berbuat apa. Melihatnya seperti itu aku hanya diam saja, dan lebih banyak menasehatinya.
Sebulan kemudian dia mulai bersemangat untuk mencari kerja dan akhirnya mendapat pekerjaan marketing di sebuah hotel. Dia bekerja dengan sebaiknya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Melihat mantunya yang tak kunjung pulang, mertuanya datang ke rumahku untuk menuntut ganti rugi atas biaya yang sangat banyak, yang dikeluarkannya selama ini. Aku bingung harus membayar dengan apa. 

     "Bu Pras.. saya ingin anak ibu mengganti semua biaya yang saya keluarkan, selama dia saya sekolahkan menjadi pilot"

     "Tapi bu, diakan suami dari anak ibu dan juga waktu itu kan ibu yang memaksanya untuk sekolah pilot.. kan ibu juga yang bersedia membiayainya!"

     "Iya.. tadinya saya pikir dia bisa bener dan  bisa dengan baik menjalani profesi tersebut.. tapi apaaa.. sudah merokoknya banyak.. kena narkoba juga dan terakhir yang saya gak suka darinya adalah dia sudah selingkuhi anakku, dia rusak semua kepercayaanku. Bagaimana saya tidak marah dengan keadaan ini. Saya yakin jika ibu menjadi saya, ibu juga akan melakukan hal yang sama seperti saya"

     "Kalau saya sih.. ikut anak saja bu.. baiknya anak yah saya ikuti.. kan mereka sudah mempunyai keluarga sendiri.. paling saya hanya bisa menasehatinya."

     "Ini nih.. makanya Pras gak mempan kalau saya bilangin.. karena ibunya selalu membela dia dan hanya bisa bilangin bilangin dan bilangin.. kalau tidak keras sama anak, anak sekarang mah gak bisa pada mengerti bu. Yang dia lihat hanya kesenangan saja."

     "Iya bu.. kita sama-sama aja mengarahkan dan menasehati mereka"

     "Ah.. saya sudah tidak bisa baik dengannya.. pokoknya saya minta uang saya 1 Milyar segera dikembalikan. Jika dalam waktu 3 bulan saya belum menerima uangnya maka rumah ini akan saya ambil. Maaf bu jika saya kasar karena dengan cara ini uang saya bisa kembali lagi"

     "Jangan begitu donk bu.. nanti saya mau tinggal di mana?"

     "Ah, masa bodo.. anak ibu saja tidak pernah memikirkan perasaan anak saya.. terus ngapain saya harus mikirin ibu dan anak ibu itu"
     "Saya pamit bu.. permisi"

Dia langsung meninggalkan rumahku kemudian pergi dengan menggunakan mobilnya yang di parkir di depan pintu rumahku. 
Setelah Prasetyo pulang, aku ceritakan kejadian tadi dengannya. Dia pun bingung harus bagaimana, hingga 3 bulan pun tiba. Benar saja dia langsung mengambil paksa rumahku dan kita berdua terusir dari rumah sendiri. Tak hanya rumah utama, semua rumah kontrakankupun diambil oleh besanku.
Kembali kita berdua mengontrak rumah kecil dan tidak begitu mahal di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kita menjalani hidup apa adanya dan serba kekurangan.
Setahun kemudian, tepatnya di bulan Februari Aku dan anakku mendapat kabar jika istrinya meninggal, kamipun bergegas menuju ke rumah besanku. Terlihat kesedihan dari raut wajah kedua besanku, juga anak-anak Prasetyo. Prasetyo, juga merasa terpukul dan sangat menyesali perbuatan yang telah dia lakukan selama ini.
Karena itulah anak-anak kembali di asuh atau ikut dengan Bapaknya. Namun anak-anak terlihat lebih senang tinggal bersama neneknya (Ibu dari istri anakku). Tak habis pikir cucuku sudah menjadi Piatu saat umur mereka masih kecil yaitu 10 dan 9 tahun.
Aku senang sakali cucuku bisa kembali dekat denganku. Namun 5 bulan setelahnya, anakku Prasetyo masuk rumah sakit, karena sakit paru-paru dan jantung. 2 minggu dirawat, tidak membuat dirinya semakin membaik, hingga akhirnya dia menghembuskan nafasnya untuk terakhir kalinya. Jadilah cucuku Yatim dan juga Piatu.
Kehilangan mereka membuat hidupku semakin terpuruk, tak ada yang bisa aku gantungkan untuk hidup, aku hanya coba mendekatkan diri kepada Allah.
Tak ada pilihan lain, selain aku harus berkerja untuk mencukupi kehidupanku sehari-hari. Menjadi tukang cuci pakaian dan setrika pakaian setiap harinya adalah pekerjaanku, walau malu dengan lingkungan sekitar namun aku harus ambil kenyataan itu. Tidak peduli orang mau berbicara apa.
Saat ini aku banyak hidup di jalan, kesana sini mencari perlindungan dan tempat berteduh, menumpang ke temanku terkadang adalah sebuah pilihan untuk mengurangi pengeluaran. Makan hanya sekali sehari bahkan terkadang aku tidak makan sama sekali.
Kehidupanku hancur sudah.. karena aku tidak dibekali pengetahuan usaha, kematian suamiku yang begitu tiba-tiba, juga anak terakhirku yang berulah menggunakan barang haram dan selingkuh.
Kepada para pembaca sekalian aku hanya berpesan, jagalah suamimu dan berikan anak-anakmu ilmu pengetahuan yang benar serta didik dengan agamamu dengan sebenar-benarnya karena percuma menyesali semua yang tidak akan kembali seperti aku ini.. lebih baik waspada dan selalu antisipasi dari pada terpuruk sepertiku saat ini. (KN)

-- DH --





RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...