Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 09 November 2018

Cinta Kupu-kupu Malam

Hari itu aku dan temanku berencana pergi ke pasar untuk berbelanja persiapan bakar ayam nanti malam minggu. Aku pergi dengan temanku menaiki sepeda motor bebek. Semua catatan yang akan kita beli sudah dipersiapkan begitu juga dengan uangnya, yang didapat dari patungan 10 orang yang akan ikut nanti malam. Usai solat zuhur kita berjalan menuju pasar, namun ku lihat temanku, salah jalan, yang seharusnya belok kanan ini malah terus saja. Dalam hati 'ah mungkin belok di depan'. Setelah berjalan lagi kok semakin terus saja, dalam hati lagi 'mungkin ada jalan pintas'. Namun perasaan sudah tidak enak, akhirnya perasaanku terjawab.. benar saja dia mampir dulu ke kawasan prostitusi.

     "Ril, lo mah bener-bener dah.. ngapain sih kita ke sini?"

     "Udah ayo kalau mau ikut, lo tinggal pilih aja tar gua yang bayar"

     "Enggak ah, gua gak mau gitu-gituan. Lo aja deh biar gua tunggu di sini aja sambil jagain motor"

     "Ah, terserah lo deh, gua masuk dulu ya.."

     "Ya sudah sana, jangan lama-lama yah. tar ada razia gua ditangkep disangka berbuat gituan lagi. Gua gak mau pokoknya"

     "Udah, tenang aja.. pasti aman kok di sini"

Aril pergi masuk ke sebuah rumah.. meninggalkanku yang duduk di bangku luar dekat parkiran motor.
Tak lama keluar wanita cantik menegurku..

     "Hai, gak masuk?

     "Enggak, gua disini aja nungguin motor"

     "Yuk, sama gua aja"

     "Enggak, gua di sini gak mau gituan.. gua cuma mau temenin teman aja"

     "Jangan munafiklah.. yuk gua kasih diskon deh"

     "Beneran nggak mba.. Mba kok di luar"

     "Gua lagi sepi pelanggan nih, sudah seminggu ini gak dapat pelanggan.."

     "Kok bisa sih.. embak kan cantik" aku melihat dia tipe aku banget deh kulit putih bersih, parasnya sangat cantik, tinggi semampai.

     "Ya namanya jualan dan persaingan bisnis"

     "Ngomong-ngomong umur lo berapa?"

     "Oh, iya namaku Rudi.. Umur 17 tahun.. trus siapa nama mba" 

     "Gua Lisa.. ternyata lo berondong yah? lo masih sekolah?"

     "Masih kelas 3 SMA"

     "Ayo dong, maen sama gua.. gua kasih harga spesial deh atau 100 ribu juga gak papa"

     "Kok sampai segitunya sih mba?"

     "Gua lagi butuh duit nih, buat biaya operasi ibu gua di rumah sakit, harus ada dalam minggu-minggu ini, malah gua gak pernah dapat pelanggan lagi nih".

     "Emang mba butuh duit berapa?

     "Hanya 2 juta aja kok"

     "Ya sudah tar gua bantu, tar kalo duitnya sudah ada gua akan kasih mbak yah!"

     "Emang lo punya? lo duit dari mana? kan lo masih sekolah"

     "Ada lah, gua minta nomor telepon mba.. nanti jika sudah ada duitnya, gua akan hubungin mbak" dalam hatiku 'aku hanya mengumpulkan setengahnya saja.. cukuplah aku kumpulkan duit itu dalam waktu seminggu karena aku sudah punya tabungan 1 juta rupiah'.

Sejak hari itu aku mengnyisihkan uang jajanku.. hingga terkumpul sebanyak yang dia minta. Saat aku mengumpulkan duit tersebut, aku juga mencoba bermain ke sana untuk menanyakan ke temannya, apakah benar ibunya Lisa sedang sakit dan akan dioperasi. Ternyata Lisa benar dan tidak membohongiku.

 Imej yang berkaitan


2 minggu kemudian aku menghubunginya dan mengajaknya jalan ke pantai. Di pinggir pantai kami duduk dan berbincang.

     "Sebenarnya lo cuma mau ngajak jalan gua atau mau gituan sih sama gua?"

     "Gua cuma ngajak jalan aja keliling-keliling lihat pantai"

     "Dua-duanya juga boleh kok gua ikhlas"

     "Mba kok segitunya sih, gua seriusan mau ngajak jalan aja sekalian mau kasih uang yang pernah gua janjikan"

     "Selama ini setahu gua cowok cuma mau tubuh gua aja lalu pergi ninggalin gua, tapi ternyata lo beda banget. Lo nepatin janji lo.. gua gak nyangka banget anak segede lo bisa baik banget sama gua. Terima kasih ya, semoga operasi ibu gua bisa berjalan baik." Lisa berlinang air mata saat berbicara

     "Semoga operasinya lancar ya mba.." sambil aku mengelus bahunya dan membantu usap air matanya yang mengalir deras jatuh di pipinya dan menghujam jatuh ke pasir pantai.

     "Gua selama ini berfikir dunia ini kejam dan gua tidak pernah merasakan kebahagiaan serta gua juga harus banting tulang memenuhi segala kebutuhan keluarga. Tapi setelah ada kamu pikiran gua sedikit berubah dan bahagia"

     "Iya mba, saran saya mba harus meninggalkan dunia hitam ini, cari pekerjaan yang lebih baik lah mba"

     "Lo panggil gua Lisa aja yah, biar enak" berbicara terbata-bata karena masih dalam keadaan menangis

     "Iya.. oke Lis"

Banyak yang kami bicarakan mulai dari dia berkecimpung ke pekerjaannya sekarang sampai keadaan keluarganya yang berantakan serta miskin.
Sejak saat itu kami sering bertemu. Syukur operasi ibunya berjalan lancar dan baik. Saat operasi ibunya lagi-lagi aku coba bermain ketempat kerjanya Lisa. Aku menanyakan kepada temannya mengenai 'kenapa Lisa susah mencari pelanggan'. Ternyata aku menemukan jawabannya, walau tadinya susah mencari orang yang mau berterus terang kepadaku, setelah aku mengatakan bahwa 'aku adalah temannya Lisa' barulah aku mendapatkan jawaban bahwa ternyata dia terkena penyakit kelamin. Hal itulah yang membuat pelanggan tidak mau lagi bersamanya. Aku juga bertanya kenapa pelanggan tau prihal penyakitnya. Temannya hanya mengatakan ' Ya namanya persaingan bisnis mas, jadinya banyak yang bocorin'.
Keesokan harinya usai pulang sekolah, Lisa ingin bertemu aku, sehingga aku mampir ke rumahnya. Aku diperkenalkan dengan keluarganya. Aku banyak berbicara dengan dia dan keluarganya.

     "Rud, terima kasih yah sudah mau nolongin gua.. gua pasti ganti kok uang yang sudah lo kasih"

     "Ga usah dipikirin Lis, yang penting ibu lo sudah sehat"

     "Gua gak abis pikir yah.. ternyata masih ada orang baik di dunia ini"

     "Lo kok mikirnya gitu sih.. ya pasti ada lah"

Sejak saat itu aku semakin dekat dengan Lisa dan akhirnya kami berpacaran. Lisa mau menurutiku agar tidak bekerja di sana lagi dan mencari pekerjaan yang layak dan baik. Setiap pulang sekolah aku menemaninya mencari pekerjaan yang layak untuknya, hingga akhirnya dia mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan.
Perjalanan cintaku berjalan baik dengannya, aku sangat senang bisa bersamanya begitupun dengan dia. 3 bulan berjalan terlihat badan Lisa mulai kurusan, hingga dia tidak bisa berjalan lagi keluar rumah. Aku sangat sedih melihat keadaannnya. Aku coba membujuknya untuk dirawat di rumah sakit. Namun selalu dia tolak karena alasan biaya. Setelah aku paksa barulah dia mau, aku hanya berkata 'biar aku yang menanggung semua biaya rumah sakit'. Seminggu di rumah sakit keadaannya semakin membaik, namun di hari ke 9 dia memberikanku berupa kalung yang ada di lehernya dan surat yang berada di dalam amplop tertutup.

     "Rud, simpan kalung ini dan surat ini dibaca jika aku sudah tidak bersama kamu lagi"

     "Lis, jangan berkata seperti itu" aku mengusap air mata di pipinya

     "Aku gak sanggup lagi, sakit banget Rud.. aku ingin sekali sembuh dan selalu bersamamu kapanpun dan dimanapun. Tapi kayaknya aku sulit bertahan Rud, dokter juga sudah menyerah atas penyakitku ini". menangis sambil menahan sakit di perut bagian bawahnya..

     "kamu yang sabar yah.. banyak berdoa dan yakin kepada Allah bahwa kamu akan sembuh" aku membelai kepalanya dan mengusap punggungnya.

     "Kamu berjanji yah Rud akan selalu bersamaku."

     "Iya, kamu tenang aja"

 Imej yang berkaitan

Sore itu aku harus meninggalkannya karena aku ada ujian kelulusan besok. Dia pun menyemangatiku untuk belajar dengan rajin agar bisa lulus SMA (Sekolah Menengah Atas).
Keesokan harinya usai ujian aku sempatkan mampir ke rumah sakit dahulu. Aku lihat Lisa sedang dalam keadaan koma dan di tangani dokter di ruangannya. Aku berharap cemas 'Semoga Allah memberikan kesempatan kedua untuk Lisa sembuh'. Namun takdir berkata lain sore itu hari senin dia menghembuskan nafas terakhirnya. Aku dan keluarganya sangat bersedih dan benar-benar kehilangan dirinya. Aku tidak menyangka dia pergi meninggalkan kenangan indah dalam waktu yang sangat singkat (hanya dalam 6 bulan saja) aku mengenalnya.
Setelah penguburannya aku pulang ke rumah dan membaca surat yang diberikannya 2 hari yang lalu, begini isi suratnya:

Sayangku..

Maafin aku yang sudah banyak menyusahkanmu..
Aku banyak dibantu oleh mu..

Yang tidak aku sangka adalah mendapatkan orang sebaik kamu..
Walau usia kamu jauh di bawahku..
Namun kamu sangat baik kepadaku..

Aku hanya berharap kenangan indah bersamamu, bisa berjalan lama..
Tapi aku tidak yakin dengan sakit yang aku derita..
Dulu aku berpikir dunia sangat kejam..
Namun dengan ke hadiranmu, aku sangat merasakan kebahagiaan..
Bahkan saat kamu tahu aku sakitpun.. kamu masih mau bersamaku..

Kamu adalah hal yang terindah dalam hidupku..
Terima kasih ya.. buat semua kebaikan yang kamu berikan kepadaku..
Dan juga keluargaku..

Ingat jangan pernah lagi pergi ke sana..
Karena bagaimana iman kamu dan pertahanan kamu..
pasti akan membuat kamu goyah juga..

Semoga kamu bisa mendapatkan gadis impian terbaikmu..
Salam dariku untuk bidadarimu..

Aku cinta kamu dan sangat sayang kamu..
melebihi apapun..
bahkan cintamu tak akan bisa melebihi cintaku kepadamu..

Lisa
Yang mencintaimu

Sangat Sedih aku membaca surat darinya, hingga sampai saat ini aku masih belum bisa melupakan dirinya. Semoga dia tenang di alam sana dan mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya.. (KS)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...