Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 03 Agustus 2018

Cinta Tak Diharap (Bagian 2)

Terlihat seminggu setelah resepsi rumah kami masih ramai didatangi saudara dan para pencari berita. Memang banyak orang bilang jika pernikahan kami adalah bukan pernikahan biasa. Saat ini kami tinggal di rumah yang sama dengan kamar saja yang berbeda.
Pada awalnya aku sempat canggung saat berhubungan dengan Novi, karena memang tidak pernah dekat dengan Novi. Dia juga orangnya agak kaku sehingga tak mudah untuk diajak bercanda. Aku juga melihat dalam dirinya ada trauma masa lalu. Namun aku belum mencari tahu karena takut menjadi beban. Kecuali dia mau melepaskan beban yang ada dengan bercerita secara sendiri kepadaku. Beda halnya dengan Helen dia selalu ceria dan gampang bergaul.
Yang menjadi prioritasku saat ini adalah tidak membeda-bedakan antara keduanya, juga saling terbuka, saling percaya dan saling menghargai. Diantara semua itu ternyata ada satu yang kita tekankan, inilah hal yang terpenting yaitu tidak mudah mendengar perkataan dari orang luar, lebih baik kita cek bertiga dahulu. Sehingga sejauh perjalanan pernikahan kami.. kami sangat damai, bahagia dan tenang.
Selesai cuti panjang, aku mulai bekerja lagi di kantor, teman-teman bersemangat menyambut kehadiranku di kantor. Baru sehari aku masuk kantor, namun ku lihat sudah banyak sekali orang yang mengenalku, serasa satu gedung sudah mengenalku semua. Saat makan siang terdengar ada orang yang membicarakan mengenai kedua istriku. Mereka bilang kalau istriku adalah seorang lesbian. Namun aku menganggap omongan itu sebagai angin lalu saja. Biarkan orang mau berkata apa, karena jika ditanggapi malah bikin tambah ramai saja dan aku tidak mau menjadi masalah panjang.
Pulang kerja, sesampainya ku di rumah kedua istriku sudah menyambutku di depan pintu, mereka menyalamiku. Kami masuk ke dalam rumah, aku bersih-bersih diri lalu seusai sholat magrib bersama, kami makan malam di ruang makan keluarga. Terlihat mereka berdua tersenyum dan bahagia, tidak ada yang ganjil dimataku.
Setiap hari kita lalui dengan cerita-cerita masa lalu dan canda tawa. Kami selalu berkumpul diruang keluarga sambil menonton televisi, kita bercanda, makan-makanan ringan dan minuman. Terucap dalam hatiku 'semoga keadaan keluagaku, selalu dalam suasana seperti ini dan selalu dalam lindungan Allah'.
Sebulan setelah menikah ada teman kerjaku, mau ngobrol serius katanya sambil makan siang di luar. Pikirku, ada apa yah.. kok kayaknya serius banget ni, ternyata dia menyampaikan bahwa adiknya sekampus dengan istriku Helen. Teman kerjaku pun mengatakan hal yang sama seperti yang aku dengar pada saat awal aku masuk kerja kemarin. Dari situ pikiranku kacau dan sudah tidak konsentrasi lagi bekerja. Saat di rumahpun aku masih memikirkan hal itu. Teringat perkataan saat aku ketemu mereka berdua saat sebelum menikah, saat itu kami ketemu di restoran depan mall Cijantung Novi ada bilang ke Helen bahwa 'dia ingin berada selalu bersamanya dan jangan tinggalkan dia jika aku tidak mau menikahinya'. Aku teringat benar akan perkataan ini dan perilaku keduanya yang sering bergandengan tangan saat kita jalan-jalan ke mall atau tempat rekreasi.

 Imej yang berkaitan

Sampai suatu ketika aku sakit di tempat kerjaku, kepalaku pusing dan mual, akupun izin untuk ke dokter dan istirahat di rumah. siang itu sesampainya di rumah, ku buka pintu rumah yang tidak terkunci, aku teriak memanggil salah satu istriku, namun tak ada yang keluar rumah. Ku coba mencari mereka dengan badan sedikit sempoyongan. Bak disampar petir, akhirnya aku ditunjukkan Allah terhadap apa yang orang luar pergunjingkan. Segera ku menuju ruang tamu kemudian reba'an di sana, tak terasa aku terlelap setelah minum obat dari dokter. Kedua istriku membangunkanku dengan perlahan.

     "Mas, kamu sudah pulang? dari kapan kamu tiduran di sini?" Helen berkata

     "Mas, kamu sakit yah? Novi pun menghujaniku dengan pertanyaan juga..

     "Iya, aku sakit.. tadi sudah kedokter sih, hanya kecapean katanya dan disuruh banyak istirahat"

     "Ya sudah pindah ke kamar saja mas" Jawab Novi

     "Ini sudah jam berapa yah? kataku

     "Sudah jam 4 sore mas" helen berkata sambil menunjuk ke arah jam dinding yang terpasang diruang tamu..

     "Aku belum solat ashar, yuk kita sholat bareng" aku berkata sambil berjalan ke arah kamar Helen..

Kami sholat ashar bersama, kulihat Novi agak canggung mengenakan jilbab dan masih bertanya bagaimana tata cara sholat yang benar. Setahuku memang Novi tidak pernah terlihat sholat selama ini. Usai sholat aku berbicara kepada istri-istriku 'aku akan memanggil guru ngaji wanita untuk mengajari kalian bagaimana sholat yang benar dan membaca al qur'an dengan baik'. Merekapun mengerti apa yang aku katakan.
Aku menyimpan erat apa yang aku lihat tadi siang, biarkan itu menjadi rahasiaku dan memperbaiki mereka kedepannya. 
Mulai lusanya.. guru ngajipun mulai datang ke rumah, mereka mengaji 3x seminggu. Syukurnya mereka bersemangat belajar ngaji. Aku bilang ke mereka 'harus semangat belajar ngaji sekarang, sebelum nanti malu jika kalian punya anak dan mereka bisa lebih pintar mengaji dari pada kalian'.
Tiga bulan sudah kami menikah, istriku Helen sudah mengandung 7 minggu sedangkan Novi baru mulai mengandung dengan usia kandungan 2 minggu. Mereka makin sibuk dengan kegiatan mengaji, menjaga kehamilan mereka dengan mengikuti komunitas senam hamil di rumah sakit dan kulihat saling mengajari memasak.
Aku memang tidak memiliki pembantu dan sopir, semua aktifitas di rumah dikerjakan oleh istri-istriku saja. Begitulah maksudku agar mereka punya aktifitas dan tidak menjadi pergunjingan orang diluar sana mengenai kehidupan di dalam rumahku ini.
Helen akhirnya melahirkan bayi laki-lakinya dengan berat 3,5kg dan tinggi 49cm di Rumah Sakit Pasar Rebo sedangkan Novi masih menunggu sebulan lagi. Aku melihat Novipun mulai belajar menggendong anak Helen dan belajar memandikannya. Katanya 'biar bulan depan sudah siap saat bayinya lahir'.
Sebulan berlalu, akhirnya Novi melahirkan di rumah sakit yang sama, anaknya pun laki-laki. 
Sejak hari itu, aku melihat tidak ada lagi keanehan yang terjadi dirumah, mungkin karena banyaknya aktifitas yang aku berikan, apalagi sekarang mereka masing-masing sudah memiliki anak.
Hari-hari berlalu, kedua istriku sudah rajin sholat 5 waktu dan memakai jilbab saat keluar rumah dan saat ada tamu laki-laki yang datang ke rumah. Aku bersyukur kepada Allah atas anugrah yang diberikan, bersyukur keduanya sudah meninggalkan apa yang dilarang oleh agama, aku pernah mendengar dari guru ngajinya bahwa mereka telah mengakui atas segala dosa-dosa mereka selama ini dan mereka bertobat. Sholat sunat tobatpun sudah dilakukan mereka berdua, itupun dipandu oleh guru ngaji mereka.
Hasil carian imej untuk ‪sholat taubat wanita‬‏



Saat ulang tahun anakku dengan Novi yang pertama, Novi bercerita kepadaku..

     "Maaf mas.. kalo boleh aku mau bercerita"

     "Oh boleh, mau cerita apa Nov.." Jawab ku yang sedang mengunjungi Novi di kamarnya..

     "Aku minta maaf yang sebesar-besarnya kepada mas Andi.. sekaligus mengucapkan banyak terima kasih atas semua yang mas Andi berikan kepada saya"
     "Disini aku mau bercerita tentang masa laluku, aku juga harus jujur kepada suamiku.. agar tidak terjadi salah paham ke depannya. Begini mas, dulu waktu kecil aku melihat orang tuaku selalu bertengkar di  hadapanku.. terkadang aku melihat ibuku dipukuli dengan tangan kosong atau koran, kayu atau apapun yang ada dihadapan bapakku. Saat itulah aku benci kepada laki-laki"
     "Mas, aku juga minta maaf karena aku sudah banyak berbuat maksiat dengan Helen, tapi semua berakhir setelah kami hamil dan mas memberikan guru ngaji kepada kami. Aku bersyukur sekali punya suami seperti mas Andi. Terima kasih yah mas atas segalanya, mas tidak pernah marah kepada kami, selalu mengajarkan kebaikan kepada kami, mas juga selalu menasehati kami dengan santunnya." ku lihat air mata Novi menetes membasahi pipi dan Bajunya.. dan ironisnya dia sampai sesegukan didepanku..

Tak terasa juga aku pun ikut menangis mendengar cerita Novi yang bisa dibilang sangat menyedihkan. Terlihat Novi tidak bisa melanjutkan ucapannya.. kami hening sejenak sampai akhirnya Helen datang dan masuk ke kamar Novi.
Hasil carian imej untuk ‪sholat taubat wanita‬‏
     "Mas ada apa?" tanya Helen

     "Gak papa" jawabku

     Novi melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Aku bangga punya suami sepertimu mas Andi dan aku bangga Helen bisa menerimaku seperti teman, tak ada rasa cemburu didirinya. Terima kasih yah Mas Andi dan kamu juga Helen"

     "Iya Nov.. aku juga minta maaf kepada kamu atas semua yang sudah aku lakukan bersama kamu dan aku juga minta maaf kepada Mas Andi atas perbuatan maksiatku dengan Novi" Helen berkata dengan mata semblap.

     "Sudahlah.. mari kita coba lupakan semua yang sudah terjadi. Kita harus semakin dekat dengan Allah dan jangan lupa selalu minta ampunan kepadanya" Jawabku

Aku memeluk mereka berdua dan berucap dalam hati 'semoga ini awal yang baik untuk melangkah dan membina rumah tangga ke depannya' Aamiin...
Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk keluargaku ini, menjadikan keluargaku jauh dari pergunjingan orang-orang iseng dan kami selalu diberikan keberkahan. (KK)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...