Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 31 Agustus 2018

Misteri Cinta

Seperti biasa malam itu tepat pukul 21.30 aku pulang kerja, aku menyebrangi jembatan penyebrangan untuk sampai ke sebrang jalan. Di sebrang tempat ku bekerja tersebut terdapat taman yang indah, di mana pada siang hari banyak sekali masyarakat yang bermain di sana terutama anak-anak kecil. Tak terkecuali ibu-ibu bahkan orang dewasa yang hanya sekedar duduk-duduk atau jajan dari pedagang kaki lima yang lewat depan taman tersebut.
 Hasil carian imej untuk ‪taman pinggir jalan‬‏
 Malam itu terasa angin berhembus sangat kencang dan dingin, aku merasa seperti akan hujan. Tepat saat aku lewat depan taman tersebut, ada seorang wanita yang memanggil namaku.

     "Hai Adit.."

     Aku kaget dan segera menengok ke asal suara tersebut.. ku lihat ada seorang wanita sedang duduk di bangku taman dan memandangku, akupun berkata "Siapa yah" karena aku tidak melihat jelas wajahnya yang hanya sedikit sekali mendapat penerangan dari lampu taman.

     Dia menghampiriku lalu berkata sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman "Namaku Maya" dengan senyuman kecil

     Akupun membalas salam tangan yang dia ajukan, walau hati ini sebenarnya bingung, siapakah dia dan kenapa sudah mengenalku.

Malam itu aku berjalan bersamanya, aku banyak bercerita dan melontarkan pertanyaan terhadapnya saat berjalan menuju tempat kontrakanku.

     "May, kalo boleh tahu di mana kamu tinggal?"

     "Saya tinggal dekat sini kok" dia menjawab dengan suara pelan

Singkat cerita sejak malam itu, setiap hari kami selalu pulang bersama. Kami mengobrol banyak dan bercanda, tertawa. Dia adalah sosok yang pendiam, dingin namun baik hati.
Setiap hari aku selalu mengantarnya dulu sampai pintu pagar depan rumahnya baru aku pulang ke kontrakan ku yang jaraknya tak jauh dari rumahnya namun kontrakan ku melewati rumahnya dulu.
6 bulan sudah kami bertemu, namun aku belum mengetahui di mana dia bekerja dan bagaimana dengan keluarganya. ingin rasanya aku sekedar mampir sebentar ke rumahnya namun tidak pernah aku lakukan karena sudah sangat malam jika sampai depan rumahnya.
Pernah aku coba mengatakan kepadanya untuk berkenalan dengan orang tua dan saudara-saudaranya, namun dia berkata "Gak enak, ganggu mereka karena sudah malam dan mungkin sudah tidur".
Semakin dekat dengannya akupun mengungkapkan perasaanku dengan dia, ternyata memang dia sudah sangat mencintaiku jauh sebelum aku mengenalnya. Sejak saat itu aku merasakan kebahagiaan yang teramat dalam, rasanya dunia ini indah sekali. Dia bahkan sering aku ajak ke kontrakanku, hanya untuk sekedar mengobrol dan menonton DVD.
Suatu malam aku merasa bosan terhadapnya, aku bilang kepadanya 
     
     "May, kita sudah lama mengenal dan bahkan kita sudah berpacaran saat ini, aku bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja.. aku pengen mengajak kamu jalan ke ancol hari minggu besok.. nah, kan aku akan jemput ke rumah kamu.. aku akan berkenalan dengan orang tua kamu. Kamu mau kan?"
  
     "Rutinitas yang mana sih yang kamu bilang itu-itu aja?" dia berkata pelan

     "Ya.. setiap malam, aku hanya ketemu kamu di depan taman sebrang kantor trus antar kamu sampai depan pintu pagar rumah. yah, palingan juga kamu sebentar mampir ke kontrakanku. Ayo dong sekali-kali kita makan atau nonton atau jalan-jalan ke mana kek. Kamu pasti ada hari libur kerjakan, disitu kita jalan May.. Jangan ketemuan malam kayak gini terus donk."

     "Aku gak bisa Dit.. kita jalanin kayak gini aja dulu yah, sampai keadaannya memungkinkan" selalu dia berkata pelan sehingga aku gak bisa banyak memaksa.

Hari-hari kita jalanin seperti biasa.. aku bersamanya sudah semakin dekat, bahkan kami tidak pernah terlibat pertengkaran. Karena Maya memang tipe wanita penyabar, penyayang, bertutur bahasa halus, lembut dan mengerti aku banget. Bahkan saat aku curhat dia bisa memberi masukan yang baik.
Tak sabar rasanya aku ingin mengajaknya pergi jalan-jalan bersama. Hari minggu itu adalah hari ulang tahunnya, aku memang sudah menyiapkan jauh-jauh hari untuk memberikan dia kejutan. Hari itu aku memberikannya hadiah pakaian dan boneka beruang yang lucu. Akupun memberanikan diri untuk pergi ke rumahnya.

     "Asalam'mualaikum" ku berkata sambil mengetuk pintu rumah

     "Wa' alaikum salam" Terdengar sautan dari dalam rumah

     Terdengar suara membuka pintu dari dalam dan keluarlah sosok laki-laki tua di ikuti perempuan tua dibelakangnya.. "Siapa pak" terdengar wanita itu berkata..

     "Pagi pak.. Maya-nya ada pak" segera aku berkata..

     "Adik siapa yah?" bapak itu berkata

     "Aku pacarnya Maya pak.." Aku jabatkan tanganku ke lelaki tua itu sambil berkata "saya Adit" dan aku jabatan tanganku juga ke wanita yang berdiri tepat disampingnya.

     Mereka menyuruh ku masuk dan menunjukkan foto yang ada di ruang tamu rumahnya "Ini kah Maya yang kamu bilang pacar kamu?" bapak tersebut bertanya penuh keheranan dan tampak sedih, takut, bungung dan aneh tergambar dari raut mukanya.

     Tanpa ragu akupun menjawab "Iya pak benar.."

     "Percis seperti inikah mukanya dan cirinya? sejak kapan kalian kenalan?" Bapaknya bertanya seakan ingin tahu lebih banyak jawaban dariku

     "Aku berkenalan dengan Maya 10 bulan yang lalu dan baru 4 bulan kami resmi berpacaran.. Ini adalah benar sosok Maya yang aku kenal dan memang benar dia tinggal disini karena setiap malam saya selalu mengantarnya sampai depan pintu pagar rumah".

     "Dengar ya Nak.. Bapak dan Ibu minta maaf jika Maya banyak salah kepada kamu, dan sudah merepotkan kamu"

     Aku semakin bingung dibuatnya dan tidak tampak Maya mau keluar menemuiku, padahal aku sudah dandan sangat rapi dan wangi sekali. Akupun membawa pakaian dan boneka yang dia sukai. akupun bertanya kembali kepada bapaknya "Sebenarnya Maya ke mana sih pak? kok saya jadi semakin bingung yah?"
     "Begini Pak.. Bu.. saya ke sini ingin mengajak Maya jalan jika diperbolehkan? sekalian saya mau memberikan kado ini untuknya.. karena saya tahu hari ini adalah ulang tahunnya. Semoga bapak dan ibu mengijinkan"

     Bapak ibunya tampak sedih dan berlinang air mata setelah aku selesai berbicara. Dia pun berkata "Mamang benar ini rumah Maya dan benar juga hari ini adalah ulang tahun dia.  Namun Maya sudah tidak ada sejak 2 tahun yang lalu Nak. Maya adalah korban kebakaran di tempatnya bekerja, saat itu terjadi kerusuhan masal, dimana banyak orang menjarah toko yang dijaganya. Di waktu yang sama orang mulai mengunci semua pintu mall tempat dia bekerja sambil membakar tempat tersebut. Maya adalah salah satu korban yang terjebak di dalamnya"

     "Gak mungkin pak.. baru semalam aku mengantarnya pulang sampai depan pintu pagar rumah"

Bapaknya mengantarkanku ke kamar Maya, ku lihat kamarnya yang rapi dan fotonya yang masih terpajang di dalamnya. Aku menaruh kadoku di atas tempat tidurnya. Bapaknya menjelaskan banyak sekali di dalam kamar Maya mengenai kondisi dan isi kamarnya. Ku lihat diatas meja belajar ada buku catatan yang menarik perhatianku. Aku meminta ijin bapaknya untuk mengambil serta membaca buku tersebut.
Ku buka buku tersebut, terdapat tulisan tanggal didalamnya Februari 1998. Ku balik-balikkan lembaran buku tersebut dan ada satu halaman yang ku dapat tulisan namaku didalamnya. Ternyata Maya sudah lama memperhatikanku di mall itu dan kami bekerja di mall yang sama.
Bapaknya mengajakku untuk mengunjungi makam tempat Maya di semayamkan. Kuburannya tak jauh dari rumahnya. Masuk pemakaman aku disambut dengan angin yang sangat kencang dan dingin, percis seperti awal dulu aku pertama kali bertemu Maya. Di nisan itu tampak tulisan "Aulia Maya Safira bin Asep Setiadi, Meninggal tanggal 13 Mei 1998.
 Hasil carian imej untuk ‪Kuburan 13 mei 1998‬‏

Aku lemas dan sedih di atas pusaranya, teringat kenangan indah selama 10 bulan ini. Banyak sekali harapan dan kenangan saat bersamanya. Walau ini adalah hal yang aneh tapi ini nyata menimpaku.
Keesokan malamnya setelah pulang kerja, aku tetap mencarinya di depan taman bahkan berlama-lama menunggunya. Namun tidak pernah lagi aku bertemu dengannya bahkan sampai saat ini.
Inilah cerita cintaku yang terjadi di tahun 2000. Aneh tapi ini nyata.. (KNK)

Jumat, 24 Agustus 2018

Pernikahan Doni dan Cinta

Saya memiliki teman dekat di tempat kerja, kata teman-teman sekantor 'dimana ada saya di situ pasti ada Doni'. Ini cerita bukan mengenai saya, tetapi mengenai sahabat saya yang satu itu. Dia orangnya sangat lucu dan periang, memiliki perawakan yang agak gemuk dengan senyumannya yang khas.
Dia sangat perhatian sekali dengan pacarnya, kalau dihitung-hitung nih kalau dia menelpon sehari bisa 7-8 kali sehari. Lebih-lebih dari makan ya.. sehari kita makan paling tidak 2-4 kali. Itulah temanku, padahal yah klo aku dengar dia nelpon paling cuma nanyain lagi apa.. sudah makan apa belum.. pulang jam berapa.. lagi dimana.. ya setiap hari paling itu aja yang diomongon.
Yang gak tahan gombalnya.. pernah suatu hari dia nelpon..

     "Asalam mulaikum sayang?..

     "Wa alaikum salam"

     "Kamu lagi ngapain Cinta ku?"

     "Lagi kerja lah, emang lagi apa? kalo kamu lagi apa mas?"

     "Aku lagi mikirin kamu nih.. abis bayangan kamu gak pernah lari dari pikiranku"

     "Ah, kamu mas.. bisa aja"

     "beneran, perasaan baru tadi pagi antar kamu ke tempat kerja, tapi kok rasanya sudah lama banget yah.. kayak sudah 2 bulan gak ketemu"

     "Ya elah.. 2 jam kali ah" sambil mereka tertawa..

     "Cinta.. menurut kamu apa yang indah di dalam dunia ini?"

     "Emmmm.. aapa yaaa! Pantai atau pegunungan kali yah.. karena pantai itu warna birunya teduh dan ombaknya yang datang silih berganti, apa lagi kalau dilihat saat matahari sedang tenggelam. Atau gunung yang hijau dengan hamparan pohon didalamnya, suara burung juga terdengar merdu berkicauan.. pokoknya indah banget deh.. udah lagi udaranya juga dingin lo.. Pasti mau ngajakin aku jalan-jalan yah?"

     "Salah.. yang indah yaitu kamu.. kamu begitu sulit dilupakan, bahkan wajahmu selalu hadir di pikiran dan hatiku.. ingin rasanya memandangmu.. lagi.. lagi.. dan lagi" berbicara dengan semakin lembut..

     "Ah kamu bisa aja mas.. udah ah, aku mau kerja dulu yah! Asalamu alaikum..

     "Wa alaikum salam"

Itulah Doni yang gak pernah ada habisnya kalo bicara dengan pacarnya. Doni sudah lama berpacaran dengan cinta, kira-kira 5 tahunan. Doni sudah sangat dekat dengan keluarga Cinta begitupun dengan Cinta. Yang saya dengar Mereka mau menikah tahun depan, walau begitu persiapannya sudah mereka lakukan sejak saat ini.


Imej yang berkaitan 





















Tak terasa pernikahan mereka sudah semakin dekat, tiga bulan sebelum pernikahan Doni melamar Cinta, dengan mengajak keluarga besar Doni ke rumah Cinta. Serah-serahan dipersiapkan dengan lengkapnya. Acara pagi itu berjalan lancar dengan canda tawa serta obrolan ringan di kedua keluarga.
Sebulan berjalan Doni dan pacarnya masih mencari-cari tempat yang tepat untuk resepsi nanti. sekian minggu mencari akhirnya dapat tempat yang cocok untuk melangsungkan pernikahan nanti. Dengan gedung yang berwarna putih begitupun dengan warna lantainya dilengkapi AC didalamnya serta dibagian depan ruang sudah ada panggung untuk mempelai duduk saat resepsi nanti.
50 hari sebelum nikah, Ibu Doni sakit sehingga harus dirawat lama. Doni selalu bolak balik kerumah sakit hingga mencetak undangan lupa dia lakukan, sehingga pernikahannya harus diundur.
Rawat jalan ibunya yang berlangsung lama hingga akhirnya 6 bulan sudah tanggal pernikahannya berlalu. 
Setelah semuanya kembali normal, mereka kembali berembuk antar keluarga untuk merencanakan ulang pernikahan Doni dan calon istrinya.. hari baik pun akhirnya mereka dapati dan sepakati. Namun 2 bulan sebelum hari itu, Doni dilanda gosip yang sangat menyedihkan. Teman saya itu dituduh menghamili wanita yang sama sekali belum dikenalnya. Yang lebih membuatnya pusing adalah Cinta yang percaya dengan omongan cewek tersebut. Sehingga hubungan mereka putus dan berakhir.
Saya bersama Doni berinisiatif mencari latar belakang cewek yang mengganggu hubungan mereka. Ternyata dia adalah SPG tempat Doni membeli handphone 2 bulan lalu. Saya mencoba mendekati cewek tersebut walau memakan waktu yang cukup lama dan akhirnya bisa menyatakan cinta kepadanya. Hal ini saya lakukan untuk mengungkap modus dari cewek tersebut. Syukurnya dia mau menerima cintaku.
Selanjutnya kami merencanakan untuk mengorek keterangan dari cewek tersebut di sebuah restaurant. Saya mencoba mengajaknya ke sebuah restaurant di daerah Cilandak. Saya yang memang sudah menjadi pacarnya mencoba mengorek keterangan darinya sambil merekam semua percakapannya. Setelah semuanya terjawab.. Doni, saya suruh melabrak cewek tersebut pada saat saya sedang bersamanya. Doni marah sejadi-jadinya hingga dia tidak bisa mengelak lagi karena ada saya disana. Dengan bukti rekaman yang sudah kami siapkan sebelumnya, kami ke rumah Cinta untuk menjelaskan semuanya. Dari rekaman tersebut Cinta mendengar bahwa, cewek itu sengaja melakukannya karena dia suka saat melihat Doni pertama kali ke tokonya, gak mau kehilangan sosok yang dicintainya itulah yang membuat cewek tersebut melakukan berbagai cara. 
Waktu pernikahan sudah semakin dekat 2 minggu lagi, kita berharap ini tidak gagal lagi. Namun apa hendak dikata seminggu sebelum hari pernikahan. Lagi-lagi musibah datang, kali ini menimpa Cinta, Saat itu dia sedang membawa motor bebeknya menuju Indomart di depan komplek, saat pulangnya Dia melihat ada mobil di belakangnya menempel dekat dengan motor yang dikendarainya dan benar saja dia ditabrak hingga terpental masuk ke dalam saluran air yang hitam pekat. Saat tidak sadarkan diri itu orang-orang yang berkumpul langsung menolongnya serta mengejar mobil yang menabrak Cinta dengan motor yang digunakan Cinta, namun kecepatan mobil tersebut tak tersaingi karena ternyata stang motor Cinta bengkok dan tak bisa berjalan normal. Cinta mengalami luka di sekujur tubuhnya, kepalanya bocor dan tangan kirinya patah.

Hasil carian imej untuk ‪pernikahan‬‏

Disini saya melihat ketabahan teman baikku itu, dia tidak mau ambil pusing atas segala yang terjadi. Hingga akhirnya, di hari yang sudah ditunggu-tunggu itu, Doni tetap melangsungkan pernikahannya di rumah sakit, cinta tetap memakai pakaian seadanya dengan riasan tipis sedangkan Doni lengkap dengan jas pengantinya.
Pernikahan sangat hening dengan diiringi air mata dari kedua keluarga, suasana yang memang tidak seharusnya terjadi. Dimana Pernikahanpun hanya dihadiri keluarga inti dari ke dua belah pihak. Dua minggu kemudian Cinta keluar dari rumah sakit dan mereka melangsungkan resepsi pada tanggal 1 November atau 3 bulan dari keluar rumah sakit. Mereka terlihat sangat bahagia saat itu.. dengan senyuman mereka beserta sanak keluarga. Semoga perjalanan cinta mereka yang panjang dan berliku akan ditutup dengan kebahagiaan yang terus-menerus. (KK)





Jumat, 10 Agustus 2018

Cintaku Kandas Di Akte Lahir

Teman-teman aku mau cerita mengenai cintaku yang harus direlakan karena ketidak jujuran dalam keluargaku. Kira-kira beginilah ceritanya..
Aku dibesarkan oleh keluarga yang berkecukupan, dibilang kaya banget sih enggak. Saat kecil sampai besar, aku sangat diperhatikan dan disayang oleh mama dan papaku. Akupun mempunyai 2 adik perempuan, yang terpaut jauh umurnya denganku. Tak ada yang beda diantara semua yang kulihat dan kurasakan di dalam keluargaku.

 Imej yang berkaitan
Saat aku mulai memasuki masa kuliah, aku mulai mencari-cari perkerjaan, maksudnya agar aku dapat penghasilan sambil kuliah.. syukur-syukur dapat kerjaan bagus sehingga begitu tamat tidak perlu memikirkan kerjaan lagi. Aku coba mencari pekerjaan paruh waktu namun sangat susah aku dapat. Sampai akhirnya aku dikenalkan oleh temanku mengenai bisnis yang tidak membutuhkan banyak uang tapi berpenghasilan besar dan mempunyai banyak waktu luang. Timbul rasa penasaranku akan bisnis tersebut, hingga aku akhirnya di ajak ke kantor temanku itu. Ternyata bisnis yang dimaksud adalah bekerja sebagai agen asuransi Prudential. Aku coba untuk mengikuti cara dan sistem kerja di sana hingga aku tahu benar bagaimana cara menawarkan orang-orang yang belum mempunyai perlindungan jiwa dan kesehatannya. Ternyata karir ku disini cepat naik hingga dalam 2 tahun aku sudah mencapai Agency Director. Prestasi yang cukup membanggakan bagiku dengan kuliahku yang tidak pernah aku tinggalkan. 
Disaat aku lulus kuliah, aku belum mempunyai tambatan hati juga, padahal aku memiliki teman wanita yang banyak di kampus, rumah dan kantor. Saat aku menjadi pembicara motivasi di kantor agency lain, aku melihat sosok wanita yang duduk dihadapanku. Karena kecantikannya dan juga sangat anggun, hingga aku grogi dibuatnya. Selesai acara ternyata dia berkeinginan berfoto denganku. Aku berbincang sebentar dengannya, ternyata dia sudah mencapai Associate Agency Director. Kita pun saling tukar nomor handphone saat itu.
Berjalannya waktu, kami sering bertemu di acara-acara yang diadakan oleh Prudential. Sehingga membuat kami semakin dekat. Aku merasa seperti berbicara dan berteman dengan adik sendiri, ini dikarenakan banyaknya persamaan dalam diri kita serta sifat-sifat kita.
Semakin dekatnya hubungan kami, akhirnya aku memutuskan untuk serius dengannya. Tanpa lama-lama aku menyatakan mau bertemu dengan bapaknya. Syukurlah dia mau mencari waktu untuk aku bertemu dengan keluarganya. Malam itu yaitu malam minggu, aku bertemu bapak dan ibu calon istriku, mereka sangat ramah dan baik. Kehangatan dan keramahan dalam keluarganya sangat berkesan, bahkan mereka juga menyiapkan hidangan istimewa untukku. Mereka juga setuju terhadap rencana aku ingin meminang anaknya untuk menjadi istriku. Semoga bukan karena hari itu aku masih memakai pakaian jas lengkap karena selesai training langsung meluncur ke sana, sehingga aku tampak rapi, ganteng dan luar biasa.. hehehe..
Rencananya aku akan melamarnya bulan depan bersama dengan keluarga besarku. Hal ini juga segera aku beritahukan keluargaku, dengan mengajak Prita (calon istriku) ke rumah. Begitupun dengan Keluargaku, mereka sangat menyetujui rencanaku ini, karena menurut keluargaku kami sudah seharusnya  menikah karena umur yang sudah cukup, akupun sudah  menjadi sarjana serta pekerjaan ku yang sudah baik. 
Dengan begitu maka kami memutuskan akan segera melamar Prita bulan depan yaitu tanggal 14 Februari. Persiapan menuju hari lamaran sudah semua dilakukan bahkan saudara dari luar kota pun kami undang untuk ikut dalam lamaran tersebut. Saat hari lamaran, tak satupun saudara kami yang tidak datang, bahkan seserahan sangat banyak sekali, itu semua karena hubungan baik kami dengan kelauraga, sehingga mereka rela berkenan hadir dalam acara lamaranku.
Sampai di rumah Prita, sesuai dengan waktu yang direncanakan. Hiasan dekorasi rumahnya sederhana namun sangat indah. Saat orang tua kami berhadapan, terlihat mereka sangat kaget dan seperti sudah kenal. Acara terhenti oleh ucapan bapak Prita..

     "Para Hadirin semua, mohon maaf jika acara kami tunda sebentar.. Ada yang ingin kami klarifikasi diantara keluarga saya dan colon besan".

Semua hening dan bapak Prita menunjuk aku, Prita, kedua orang tua ku, perwakilan keluarga ku serta perwakilan dari keluarganya.
Ternyata inilah yang terjadi, bahwa aku adalah anak kandung dari Bapak Prita, jadi aku adalah saudara kandung dari calon istriku. Aku bingung mendapat penjelasan ini, karena mama papa tidak pernah membicarakan hal ini kepadaku. Bahkan setahuku dari SD terlihat akte lahirku atas nama papa dan mama. Sehingga aku tak curiga.

 Hasil carian imej untuk ‪kepala akte kelahiran‬‏

Tak banyak kata yang keluar dariku, aku mengajukan akan tes DNA besok di rumah sakit terdekat. Esok Harinya aku di temani mama papaku serta Bapak dan ibu Prita mendatangi rumah sakit terdekat, untuk kami melakukan tes DNA. Akan tetapi hasilnya tidak dapat keluar hari itu juga, namun kami harus menunggu selama 7 hari lagi.
Setelah hasil tes DNA dikeluarkan oleh rumah sakit.. rumah sakit menyatakan bahwa aku positif adalah anak kandung dari bapak dan ibunya Prita. 
Dalam benakku.. 'Jadi aku adalah kakak kandung dari Prita dan aku benar-benar tidak bisa menikahi Prita sebagai istriku'
Bantinku tersentak, kaget dan merasa aneh akan keadaan ini. namun ini lah yang terjadi. Mamaku sedikit menjelaskan

     "Dulu.. 26 Tahun yang lalu, Bapak Sobri (bpk Prita) mendatangi ku, dia meminta kami untuk memelihara bayi yang sudah dilahirkan istrinya di Rumah sakit. Saat itu beliau tidak punya biaya untuk mengeluarkan mu dari rumah sakit, sebagai gantinya Mama dan papa diberi amanat untuk menjagamu. Berhubung saat itu kami belum memiliki momongan yang sudah menjalani pernikahan selama lebih dari 5 tahun, maka kami meng-iyakan apa yang dikatakan pak Sobri. Dan akhirnya kamu dibesarkan oleh mama dan papa."

     "Trus kenapa akte kelahiranku atas nama papa dan mama bukan atas nama bapak dan ibu kandungku? kenapa mama palsukan?"

     "waktu itu saat mengisi form pembuatan akte lahir, kami memang mengisi nama kami. Dan ternyata itu tidak dipermasalahkan, sehingga jadilah akte lahir tersebut. Akte lahir itupun tidak palsu karena memang resmi dikeluarkan oleh negara"

     "Trus kenapa Papa Mama tidak bilang dari dulu, sebelum ini terjadi. Kan malu kepada kedua keluarga, kalau ini sudah aku ketahui dari sebelumnya, mungkin lebih menerima dari pada harus malu seperti ini"
     
     "Maafkan kami nak.. maafin papa dan mama kamu ini yah" mama sambil merangkul bahu papaku pelan..

     "Ya sudahlah mah, aku seharusnya bersyukur karena selama ini sudah di urus dan dibesarkan oleh mama dan papa dengan baik tanpa berbedaan dengan adik-adikku yang merupakan anak kandung dari mama dan papa asli.. kita sudahi aja perdebatan ini.. aku akan menerima semua kejadian ini dengan ikhlas"

Aku menyalami papa sambil berkata 'terima kasih Pah sudah merawat dan membesarkanku selama ini' kemudian mamapun aku salami dan aku berkata 'terima kasih ya mah, semoga aku bisa membalas budi baik kalian dan izinkan aku tetap memanggil kalian papa dan mama'
Tak lupa aku menyalami bapak dan ibuku kandungku serta memeluk mereka, begitupun dengan Prita dan adiknya serta Adik-adikku.
Sejak saat itu aku memilih untuk tinggal di Perumahan yang sudah aku beli 1 tahun yang lalu. Aku mulai hidup mandiri, sesekali aku berkunjung ke rumah orang tua Kandungku dan juga orangtua angkatku. (KK)

-- DH --

Jumat, 03 Agustus 2018

Cinta Tak Diharap (Bagian 2)

Terlihat seminggu setelah resepsi rumah kami masih ramai didatangi saudara dan para pencari berita. Memang banyak orang bilang jika pernikahan kami adalah bukan pernikahan biasa. Saat ini kami tinggal di rumah yang sama dengan kamar saja yang berbeda.
Pada awalnya aku sempat canggung saat berhubungan dengan Novi, karena memang tidak pernah dekat dengan Novi. Dia juga orangnya agak kaku sehingga tak mudah untuk diajak bercanda. Aku juga melihat dalam dirinya ada trauma masa lalu. Namun aku belum mencari tahu karena takut menjadi beban. Kecuali dia mau melepaskan beban yang ada dengan bercerita secara sendiri kepadaku. Beda halnya dengan Helen dia selalu ceria dan gampang bergaul.
Yang menjadi prioritasku saat ini adalah tidak membeda-bedakan antara keduanya, juga saling terbuka, saling percaya dan saling menghargai. Diantara semua itu ternyata ada satu yang kita tekankan, inilah hal yang terpenting yaitu tidak mudah mendengar perkataan dari orang luar, lebih baik kita cek bertiga dahulu. Sehingga sejauh perjalanan pernikahan kami.. kami sangat damai, bahagia dan tenang.
Selesai cuti panjang, aku mulai bekerja lagi di kantor, teman-teman bersemangat menyambut kehadiranku di kantor. Baru sehari aku masuk kantor, namun ku lihat sudah banyak sekali orang yang mengenalku, serasa satu gedung sudah mengenalku semua. Saat makan siang terdengar ada orang yang membicarakan mengenai kedua istriku. Mereka bilang kalau istriku adalah seorang lesbian. Namun aku menganggap omongan itu sebagai angin lalu saja. Biarkan orang mau berkata apa, karena jika ditanggapi malah bikin tambah ramai saja dan aku tidak mau menjadi masalah panjang.
Pulang kerja, sesampainya ku di rumah kedua istriku sudah menyambutku di depan pintu, mereka menyalamiku. Kami masuk ke dalam rumah, aku bersih-bersih diri lalu seusai sholat magrib bersama, kami makan malam di ruang makan keluarga. Terlihat mereka berdua tersenyum dan bahagia, tidak ada yang ganjil dimataku.
Setiap hari kita lalui dengan cerita-cerita masa lalu dan canda tawa. Kami selalu berkumpul diruang keluarga sambil menonton televisi, kita bercanda, makan-makanan ringan dan minuman. Terucap dalam hatiku 'semoga keadaan keluagaku, selalu dalam suasana seperti ini dan selalu dalam lindungan Allah'.
Sebulan setelah menikah ada teman kerjaku, mau ngobrol serius katanya sambil makan siang di luar. Pikirku, ada apa yah.. kok kayaknya serius banget ni, ternyata dia menyampaikan bahwa adiknya sekampus dengan istriku Helen. Teman kerjaku pun mengatakan hal yang sama seperti yang aku dengar pada saat awal aku masuk kerja kemarin. Dari situ pikiranku kacau dan sudah tidak konsentrasi lagi bekerja. Saat di rumahpun aku masih memikirkan hal itu. Teringat perkataan saat aku ketemu mereka berdua saat sebelum menikah, saat itu kami ketemu di restoran depan mall Cijantung Novi ada bilang ke Helen bahwa 'dia ingin berada selalu bersamanya dan jangan tinggalkan dia jika aku tidak mau menikahinya'. Aku teringat benar akan perkataan ini dan perilaku keduanya yang sering bergandengan tangan saat kita jalan-jalan ke mall atau tempat rekreasi.

 Imej yang berkaitan

Sampai suatu ketika aku sakit di tempat kerjaku, kepalaku pusing dan mual, akupun izin untuk ke dokter dan istirahat di rumah. siang itu sesampainya di rumah, ku buka pintu rumah yang tidak terkunci, aku teriak memanggil salah satu istriku, namun tak ada yang keluar rumah. Ku coba mencari mereka dengan badan sedikit sempoyongan. Bak disampar petir, akhirnya aku ditunjukkan Allah terhadap apa yang orang luar pergunjingkan. Segera ku menuju ruang tamu kemudian reba'an di sana, tak terasa aku terlelap setelah minum obat dari dokter. Kedua istriku membangunkanku dengan perlahan.

     "Mas, kamu sudah pulang? dari kapan kamu tiduran di sini?" Helen berkata

     "Mas, kamu sakit yah? Novi pun menghujaniku dengan pertanyaan juga..

     "Iya, aku sakit.. tadi sudah kedokter sih, hanya kecapean katanya dan disuruh banyak istirahat"

     "Ya sudah pindah ke kamar saja mas" Jawab Novi

     "Ini sudah jam berapa yah? kataku

     "Sudah jam 4 sore mas" helen berkata sambil menunjuk ke arah jam dinding yang terpasang diruang tamu..

     "Aku belum solat ashar, yuk kita sholat bareng" aku berkata sambil berjalan ke arah kamar Helen..

Kami sholat ashar bersama, kulihat Novi agak canggung mengenakan jilbab dan masih bertanya bagaimana tata cara sholat yang benar. Setahuku memang Novi tidak pernah terlihat sholat selama ini. Usai sholat aku berbicara kepada istri-istriku 'aku akan memanggil guru ngaji wanita untuk mengajari kalian bagaimana sholat yang benar dan membaca al qur'an dengan baik'. Merekapun mengerti apa yang aku katakan.
Aku menyimpan erat apa yang aku lihat tadi siang, biarkan itu menjadi rahasiaku dan memperbaiki mereka kedepannya. 
Mulai lusanya.. guru ngajipun mulai datang ke rumah, mereka mengaji 3x seminggu. Syukurnya mereka bersemangat belajar ngaji. Aku bilang ke mereka 'harus semangat belajar ngaji sekarang, sebelum nanti malu jika kalian punya anak dan mereka bisa lebih pintar mengaji dari pada kalian'.
Tiga bulan sudah kami menikah, istriku Helen sudah mengandung 7 minggu sedangkan Novi baru mulai mengandung dengan usia kandungan 2 minggu. Mereka makin sibuk dengan kegiatan mengaji, menjaga kehamilan mereka dengan mengikuti komunitas senam hamil di rumah sakit dan kulihat saling mengajari memasak.
Aku memang tidak memiliki pembantu dan sopir, semua aktifitas di rumah dikerjakan oleh istri-istriku saja. Begitulah maksudku agar mereka punya aktifitas dan tidak menjadi pergunjingan orang diluar sana mengenai kehidupan di dalam rumahku ini.
Helen akhirnya melahirkan bayi laki-lakinya dengan berat 3,5kg dan tinggi 49cm di Rumah Sakit Pasar Rebo sedangkan Novi masih menunggu sebulan lagi. Aku melihat Novipun mulai belajar menggendong anak Helen dan belajar memandikannya. Katanya 'biar bulan depan sudah siap saat bayinya lahir'.
Sebulan berlalu, akhirnya Novi melahirkan di rumah sakit yang sama, anaknya pun laki-laki. 
Sejak hari itu, aku melihat tidak ada lagi keanehan yang terjadi dirumah, mungkin karena banyaknya aktifitas yang aku berikan, apalagi sekarang mereka masing-masing sudah memiliki anak.
Hari-hari berlalu, kedua istriku sudah rajin sholat 5 waktu dan memakai jilbab saat keluar rumah dan saat ada tamu laki-laki yang datang ke rumah. Aku bersyukur kepada Allah atas anugrah yang diberikan, bersyukur keduanya sudah meninggalkan apa yang dilarang oleh agama, aku pernah mendengar dari guru ngajinya bahwa mereka telah mengakui atas segala dosa-dosa mereka selama ini dan mereka bertobat. Sholat sunat tobatpun sudah dilakukan mereka berdua, itupun dipandu oleh guru ngaji mereka.
Hasil carian imej untuk ‪sholat taubat wanita‬‏



Saat ulang tahun anakku dengan Novi yang pertama, Novi bercerita kepadaku..

     "Maaf mas.. kalo boleh aku mau bercerita"

     "Oh boleh, mau cerita apa Nov.." Jawab ku yang sedang mengunjungi Novi di kamarnya..

     "Aku minta maaf yang sebesar-besarnya kepada mas Andi.. sekaligus mengucapkan banyak terima kasih atas semua yang mas Andi berikan kepada saya"
     "Disini aku mau bercerita tentang masa laluku, aku juga harus jujur kepada suamiku.. agar tidak terjadi salah paham ke depannya. Begini mas, dulu waktu kecil aku melihat orang tuaku selalu bertengkar di  hadapanku.. terkadang aku melihat ibuku dipukuli dengan tangan kosong atau koran, kayu atau apapun yang ada dihadapan bapakku. Saat itulah aku benci kepada laki-laki"
     "Mas, aku juga minta maaf karena aku sudah banyak berbuat maksiat dengan Helen, tapi semua berakhir setelah kami hamil dan mas memberikan guru ngaji kepada kami. Aku bersyukur sekali punya suami seperti mas Andi. Terima kasih yah mas atas segalanya, mas tidak pernah marah kepada kami, selalu mengajarkan kebaikan kepada kami, mas juga selalu menasehati kami dengan santunnya." ku lihat air mata Novi menetes membasahi pipi dan Bajunya.. dan ironisnya dia sampai sesegukan didepanku..

Tak terasa juga aku pun ikut menangis mendengar cerita Novi yang bisa dibilang sangat menyedihkan. Terlihat Novi tidak bisa melanjutkan ucapannya.. kami hening sejenak sampai akhirnya Helen datang dan masuk ke kamar Novi.
Hasil carian imej untuk ‪sholat taubat wanita‬‏
     "Mas ada apa?" tanya Helen

     "Gak papa" jawabku

     Novi melanjutkan ceritanya dengan terbata-bata "Aku bangga punya suami sepertimu mas Andi dan aku bangga Helen bisa menerimaku seperti teman, tak ada rasa cemburu didirinya. Terima kasih yah Mas Andi dan kamu juga Helen"

     "Iya Nov.. aku juga minta maaf kepada kamu atas semua yang sudah aku lakukan bersama kamu dan aku juga minta maaf kepada Mas Andi atas perbuatan maksiatku dengan Novi" Helen berkata dengan mata semblap.

     "Sudahlah.. mari kita coba lupakan semua yang sudah terjadi. Kita harus semakin dekat dengan Allah dan jangan lupa selalu minta ampunan kepadanya" Jawabku

Aku memeluk mereka berdua dan berucap dalam hati 'semoga ini awal yang baik untuk melangkah dan membina rumah tangga ke depannya' Aamiin...
Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik untuk keluargaku ini, menjadikan keluargaku jauh dari pergunjingan orang-orang iseng dan kami selalu diberikan keberkahan. (KK)

-- DH --

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...