Mereka pergi makan malam di mall terdekat dari hotel. Ternyata memang banyak sekali warga yang sudah mengetahui berita tentang penculikan itu. Sehingga membuat mereka terganggu saat berjalan di dalam mall dan saat makan malam di sebuah tempat makan cepat saji. Saat makan mereka semua tidak bisa santai dan menikmati makan malam karena banyak mata yang melihat ke arah meteka dan juga banyak orang yang mengarahkan kamera telepon genggamnya ke arah mereka.
"Terus terang mama agak canggung nih, kalau makan dilihatin oleh banyak orang kayak begini."
"Habis, mau bagaimana lagi mah, anak mama sekarang sudah jadi artis ngetop" Sahut Robert..
"Huss.. enak saja" Monita berkata..
"Terus apa dong"
"Apa ya? Terserah kamu saja deh"
"Sudah-sudah, makan dulu.. habiskan cepat.. papa juga tidak enak nih, kita dilihatin banyak mata kayak begini. Habiskan makanannya, terus kita pulang deh"
Mereka fokus, menghabiskan hidangan yang ada di depan mata mereka. Bersyukur pihak tempat makan bisa menjaga pengunjung untuk tidak masuk ke rumah makan bahkan juga foto. Pihak tempat makan juga membebaskan semua tagihan (gratis).
"Kenapa kami dikasih makan gratis mas?"
"Iya bu Monita, ini karena kepedulian tempat makan kami terhadap anda"
"Oh begitu.. terima kasih atas semua jamuan makan malamnya ya!"
"Sama-sama bu Monita.. hati-hati dijalan"
"Oke.." (dalam hati Monita 'iya gratis gara-gara gua tempat makannya jadi rame, terus semua orang yang lewat pasti melihat tempat itu. Anggap aja gua yang iklanin tempat itu.. hehehe)
Mereka meninggalkan mall dan segera berjalan ke hotel. 3 jam lamanya kedua orang tua monita, bergabung dan ngobrol di kamar Monita.
"Kalau mama papa, jalan sama kamu Mon.. pasti mama papa, ikutan ngetop juga" mamanya berbicara..
"Iya, ngetopnya tapi tidak enak!" Papaku, juga berkata..
"Emang kenapa?"
"Ngetop karena kasus"
"Iya.. ternyata ngetop itu tidak enak ya.. jadi pusat perhatian, kemana-mana selalu dilihatin orang" jawab Robert..
"Sudah ah, sudah malam nih.. mama sudah ngantuk.. yuk ke kamar pah, kita tidur"
Mama dan papa Monita keluar kamar dan langsung masuk ke dalam kamarnya yang kebenaran pintu kamarnya berseberangan dengan kamar anaknya. Sedang Monita masih melanjutkan ceritanya dengan Robert.
"Aku bingung sama kamu sayang!"
"Bingung kenapa?"
"Iya, biasanya nih.. orang yang habis diculik tuh ada yang trauma, sedih, sakit, kecewa, murung, menyendiri, bingung, khawatir, takut"
"Terus kenapa?"
"Iya.. ini mah kamu kayak tidak pernah terjadi apa-apa. Masih bisa bercanda, ketawa, ngobrol, pokoknya ceria banget deh.. tapi bagus juga sih. Jadi aku kebawa sampai lupa dengan apa yang sudah terjadi"
"Awalnya saat 3 bulan pertama aku benci banget sama keadaanku, aku diam, aku nangis.. tapi apa? Percuma juga, tidak ada yang tahu dan juga tidak ada yang perduli. Kemudian aku coba mengerti keadaan Lina dan coba mendalami apa yang dia rasakan serta mengerti keadaannya. Mencari latar belakangnya kenapa bisa melakukan hal ini"
"Terus apa yang kamu dapat dari dia?"
"Iya.. sekarang aku bisa tahu arti cinta sesungguhnya. Cinta yang selalu diagung-agungkan oleh banyak orang. Cinta yang memiliki kekuatan hati dan pikiran"
"Lalu!"
"Cinta itu menurutku tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang. Cinta yang berlebihan hanya untuk Allah SWT dan juga orang tua kita. Karena cinta yang teramat sangat bisa membuat orang lupa dan nekat. Tahu tidak kenapa orang bisa bunuh diri? Orang bisa gila? Orang bisa membunuh? Bahkan rela memberikan semua hartanya. Karena dia lupa akan Tuhannya, karena dia terlena akan hatinya yang sudah mengagungkan seseorang. Menganggap orang itu segalanya dan tidak ada yang lebih baik dari orang tersebut. Maka dari itu jika dia sudah kehilangan orang yang sangat dia cintai itu, dia akan rela melakukan segalanya asalkan orang yang dicintainya itu kembali kepadanya."
"Oh.. ya..!"
"Iya, aku beneran kok.. coba deh kamu pikirkan apa yang sudah aku katakan tadi!"
"Iya.. yah.. bener juga kamu"
"Makanya jika jatuh cinta, coba jangan terlalu berlebihan. Berikan apa yang seharusnya saja, cintai dia maksimal hanya 70% deh, agar ketika kita kehilangannya.. kita tidak merasakan kesedihan yang mendalam"
"Terus kalau kita mencintainya biasa saja bahkan kurang dari 50%?"
"Kalau itu juga jangan.. akibatnya kita akan masa bodo.. kita tidak peduli dengan cinta itu sendiri. Nantinya kita akan mudah putus cinta, mudah bercerai jika sudah menikah dan tidak ada upaya untuk menyelesaikan masalah. Atau bisa jadi malah tidak akan dapat jodoh, karena tidak ada perjuangan untuk mendapatkan cintanya kembali."
"Jadi orang yang tidak dapat jodoh itu karena cintanya yang tidak besar? Cintanya yang tidak kuat?"
"Bukan juga karena itu semata, itu hanya faktor pendukung. Semuanya pasti ada faktor-faktor lainnya. Contohnya, dia judes, galak, sering ngatur, cemburuan, pelit, bau badan, tidak modis, tidak pernah dandan, tidak pernah mandi, pemalas, dan sebagainya."
"Hebat.. hebat.. hebat banget kamu, kalau kayak begini bisa jadi seorang motivator cinta nih!"
"Ah kamu mah.. malah ngeledek"
"Bukan ngeledek.. aku mah beneran.. kamu sekarang beda semakin pintar dan menarik"
"Apa maksudnya?"
"Enggak!"
"Apa.. apa?" Mereka tertawa bersama sambil bercanda ria..
"Aku tanya lagi deh?"
"Apa?"
"Jadi orang itu tidak boleh cemburu yah?"
"Boleh, asal tidak berlebihan dan lebih banyak bertanya bukan menuduh atau juga langsung menghakimi. Apalagi sampai memukul atau menyiksa pasangan kita"
"Oh, begitu"
"Kamu mau tanya apa lagi?"
"Apa ya? Kamu kaya bimbingan konseling saja.. hahaha" Robert tertawa.. disambut istrinya yang tersenyum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar