Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 21 Februari 2020

Aku Tidak Mau Kehilangan Cintamu

Bersama kamu selama 20 tahun ini adalah bukan waktu yang singkat. Menjalani kehidupan bersamamu, suka dan duka bersama. Aku tahu engkau masih sangat mencintaiku, begitu pula aku yang sampai saat ini tidak pernah berkurang rasa cintaku kepadamu. Sering aku berfikir kenapa sampai saat ini kita masih diberikan kesempatan menjalani kehidupan berdua bersamamu. Tanpa ada seorang anakpun bersama kita. Kita sudah sangat sering berobat untuk berharap dan terus berharap kepada Allah agar terkabulnya semua doa-doa kita. Kitapun akhirnya gonta-ganti rumah sakit untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Memang harapan itu sangatlah kecil, karena aku memang dinyatakan mandul. 

 Hasil carian imej untuk image susah punya keturunan

Akan tetapi aku masih selalu berdoa, berharap keajaiban dari-Mu ya Allah. Sekarang di saat umurku sudah memasuki 45 tahun, aku pasrah dan aku berserah diri kepadamu. Aku berfikir keras bagaimana menyelesaikan masalah ini. Awal aku ada keinginan untuk mengangkat atau mengadopsi anak, namun itu ku batalkan, karena sulit untuk membesarkan anak yang bukan dari darah daging kita sendiri. Hingga aku akhirnya mengizinkan suamiku untuk menikah kembali.
Aku memang menyuruhnya menikah dengan syarat, jika nanti istri keduanya sudah melahirkan. Anak itu akan kita rawat dan suamiku harus rela menceraikan istri keduanya tersebut. Akupun mulai mencari seorang gadis yang memang rela untuk melakukan hal tersebut. 
Akhirnya aku menemukan wanita yang mau melakukan itu, Dia bernama Siti Keturah, gadis desa yang hidup di ujung kampung dengan ibunya yang sudah tua dan seorang adiknya yang masih sekolah. Hidupnya sangat kekurangan, akupun berjanji akan membantu kehidupan keluarganya asalkan dia bersedia juga membantuku.
Aku sebenarnya tidak tega melakukan hal ini, namun apa boleh buat, aku lakukan ini agar aku tidak kehilangan Mas Ibrahim. Hari itu aku mengajak Siti ke salon untuk di dandani agar terlihat cantik. Mulai dari perawatan muka, kuku, lulur dan rambut. Mukanya yang tadi terlihat kusam menjadi tampak putih bersih dan rambut panjangnya di bonding agar terlihat rapi. Sore harinya aku mengajaknya membeli pakaian dan alat dandan di mall terdekat.

 Hasil carian imej untuk image salon pelurusan rambut

Setelah terlihat semuanya baik, akupun mengajaknya ke rumah dan memperkenalkan dia kepada suamiku. Terlihat suamiku acuh tak acuh terhadap apa yang aku lakukan. Malamnya, di atas tempat tidur dia berbicara kepadaku.

     "Aisah, kamu tidak perlu repot mencari jodoh untukku"

     "Tidak repot kok Mas, ini juga.. kan untuk kebaikan kita"

     "Kebaikan kita kan'.. bukan kebaikan dia.."

     "Mas dia itu cantik, setelah dia membantu kita, dia akan banyak dilirik banyak orang dan artinya kita juga akan membantu dia. Jadi kita sama-sama saling membantu"

     "Itukan menurut kamu, Aisah'.. bukan menurut dia'. Coba deh kamu pikirkan jika kamu yang menjadi dia!"

     "Aku jika jadi 'dia', akan melakukan hal ini juga demi menolong orang. Kan dapat pahala"

     "Ah, kamu mah susah deh.. memang sudah kemauan keras kamu sih.. ya sudah aku terserah kamu saja yah!. Tetapi aku pesan kepada kamu untuk memikirkan ini kembali. Pikirkan dengan matang"

     "Iya Mas"

Akhirnya pernikahan itu terjadi, pernikahan yang hanya di KUA (Kantor Urusan Agama), tanpa perayaan namun sah menurut agama dan negara karena ada buku nikah.

 Hasil carian imej untuk image menikah kua

Siti dan aku tinggal serumah, kamar aku dibawah sedangkan dia di Lantai 2. Awalnya aku coba membuang rasa cemburuku jika melihat suamiku bersama Siti. Namun setelah Siti hamil aku menjadi sangat penyemburu, apalagi saat suamiku mengelus-elus perut Siti. Sedih, Kesal dan Emosi berkecamuk menjadi satu, namun teredam oleh keinginanku yang besar untuk satu tujuanku yaitu anak.
Siti kemudian melahirkan seorang anak laki-laki yang ganteng. Aku membantu mengurusi anak itu. Kami bertiga saling membantu. Disitulah awal kedekatan kami, aku melihat Siti sangat telaten mengurusi anaknya, dia juga terlihat tulus melakukan semua ini.

Hasil carian imej untuk image lahir anak laki-laki

Memasuki 1 tahun setelah Siti melahirkan, aku mendekatinya.

     "Siti, aku harap kamu bisa berbesar hati meninggalkan Mas Ibrahim dan anaknya"

     "Iya Mba Aisah, aku mengerti"

     "Besok aku akan menyuruh Mas Ibrahim menceraikan kamu dan mengajukan ke Pengadilan Agama"

     "Iya Mba, aku ikut saja"

     "Terima kasih yah Siti atas pengorbanan kamu selama ini"

     "Iya Mba, sama-sama. Mba juga sudah membantu banyak keluarga saya"

Malamnya aku melihat Mas Ibrahim, lama menggendong anaknya di kamar Siti dan mereka terlihat bahagia dan sering bercanda. Sudah sangat malam sekali Mas Ibrahim masuk ke kamarku.

     "Sudah Mas bercandanya!"

     "Kamu cemburu yah?"

     "Enggak!"

     "Kan.. dulu, kamu yang menyuruhku untuk menikah lagi.. sekarang kamu juga yang cemburu"

     "Mas.. anak kamu Ismail kan sudah berumur 1 tahun, sekarang saatnya kamu menggugat cerai Siti"

     "Kok begitu, kamu jadi mengatur pernikahan ini. Jangan-jangan ini rencana kamu sejak awal yah, tanpa memberi tahu aku!"

     "Iya Mas, ini rencana aku. Siti pun sudah tahu hal ini"

     "Kamu memang keterlaluan Aisyah"

Suamiku terlihat marah dan meninggalkan aku tidur. Besoknya aku menyuruh Siti untuk pulang ke rumah orang tuanya. Siti pun menuruti kemauanku dengan aku memberikan uang imbalan Rp 10 Juta di dalam amplop coklat.
Hari itu aku coba mengurusi Ismail sendirian, akupun belajar semuanya. Mas Ibrahim hanya diam melihatku dan membantuku jika aku sudah kerepotan. Hari pun berganti begitu cepat, hingga aku kecapean mengurusi Ismail, dia memang sedikit rewel dan perlu perhatian lebih, karena sudah merangkak dan jalan kemana-mana. Membuat seisi rumah berantakan dan tidak terpegang olehku untuk membersihkannya.
Cukup seminggu sudah aku seperti ini, hingga membuatku menyerah dan mengikhlaskan Siti kembali ke rumah. Sekarang saatnya aku belajar Ikhlas menerima Siti dan Ismail masuk ke dalam kehidupanku.
Semoga Allah memberikan aku kesabaran, keikhlasan dan ketenangan lahir dan batin untuk mengahadapi kehidupanku ke depan.

 Hasil carian imej untuk image poligami

Aku senang Siti bisa mengerti perasaan aku, dia kulihat sering menasehati Mas Ibrahim saat dia sudah lama bermain di kamar Siti. Siti memang gadis yang baik yang sangat hormat dengan aku dan Mas Ibrahim. Dia pun telaten mengurus anak, rumah dan suami. Terkadang dia juga mengurusi aku saat aku sakit.
Memang ini sudah menjadi bagian dari takdirku.. (KK)

-- DH -- 
 
 

    



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...