Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 05 April 2019

Penantian Cinta

Semakin lama.. semakin hari.. semakin bertambah pula umurku, seperti kebanyakan orang khususnya seorang wanita, aku sangat ingin menikah pada saat umur ku belum genap 24 tahun. Namun apa boleh buat saat ini umurku sudah mau memasuki 29 Tahun, tepatnya besok 3 hari lagi aku berulang tahun. Aku sangat khawatir akan usiaku ini, jangan sampai semakin tua aku belum juga mendapatkan jodoh. Ah, sudahlah kita lupakan masalah umurku. Selama ini aku banyak dekat dengan laki-laki, namun yang spesial di hati selalu bergonta-ganti, padahal aku selalu menaruh harapan kepadanya untuk serius menjadikan aku sebagai istrinya, Aku sebagai wanita hanya bisa pasrah, dan selalu berharap.
Dalam setiap aku berpacaran dengan seseorang paling tidak aku bertahan minimal 2 tahun bahkan bisa lebih dari itu. Waktu itu ada seseorang yang memang sudah sangat dekat denganku dan keluarga hingga akhirnya kami memutuskan ingin menikah, namun gagal ketika hari pelaksanaan sudah mulai dekat. Mungkin ini karena aku orang batak sedangkan dia orang jawa. Jadinya di harus beli marga untuk menikahiku. 
Saat ini aku selalu membuka hati kepada siapapun lelaki yang memang ku anggap pantas bersamaku. Semua ku lakukan karena aku berharap akan mendapatkan orang yang benar-benar serius kepadaku. Memang sekarang ini aku sedang berpacaran dengan Ardi, hampir satu tahun aku jalan dengannya, namun dia tetap biasa saja.

     "Ardi, aku ingin hubungan kita tidak begini-gini saja.."

     "Memang kamu ingin seperti apa hubungan kita ini?"

     "Ah kamu mah pake tanya.."

     "Ya sudah kita jalanin dulu aja yah.."

Mendengar jawabannya aku semakin yakin bahwa dia tidak serius denganku. Aku semakin bingung bagaimana keinginan dan harapanku segera menikah bisa segera terwujud.
Aku memang sibuk saat bekerja di kantor, letak kantorku di daerah Kota Kasablanka. Kantorku berada di lantai 20. Sudah 5 tahun aku bekerja di kantorku ini, syukurnya semua temanku orang baik. Aku juga sudah mulai banyak mengenal teman-teman yang bekerja di sekitar kantorku. Ini adalah pengalaman terakhir saat bekerja di lantai 20, Saat aku akan turun makan siang, berjalan keluar pintu kantor menuju lift. Disaat menunggu lift untuk turun aku melihat sosok pria keluar dari dalam kantor di depanku, menurut pandangan mataku, pria tersebut cukup menarik dan tidak bosan memandangnya. Ternyata dia akan turun bersama kedua temannya. Saat berada di dalam lift kami hanya pandang-pandangan mata dan sedikit senyuman. Itulah saat pertama aku mulai mengenalnya. Hari-hari berikutnya kami sering bertemu dan mulai berbicara walaupun hanya pembicaraan singkat yang tidak penting.

     "Mau makan mba"

     "Iya nih"

     "Biasa makan di mana?"

     "Di belakang kantor"

     "Oh, sama dong.. memang di belakang lebih banyak pilihan dan tidak antri"

     "Iya"

Saat itu aku masih malu-malu dan berbicara seadanya. Walau beberapa kali bertemu, namun sampai saat ini aku belum juga bisa berkenalan secara langsung dengannya. Namun yang aku tahu dari teman-temannya yang sering bersama dia, temannya memanggil dia dengan nama 'Dayat'. Entah itu nama panggilan atau memang nama aslinya.
Rasanya aku ingin sekali segera berjabatan tangan dengannya dan berkenalan secara langsung dengannya. Aku juga ingin banyak mengetahui mengenai kehidupan tentang dirinya dan apakah dia sudah mempunyai seorang pacar atau memang masih sendiri.
Saat ini aku hanya bisa mengimpikan dia saja, membayangkan tatapan matanya dan mukanya yang sangat tampan serta berharap dia adalah jodohku. Entah bagaimana caranya aku bisa memulai berkenalan hingga bisa mengakrabkan diri dengannya.
1 tahun berlalu, aku masih belum juga bisa dekat dengannya. Hingga suatu hari kantorku harus pindah ke lantai 26, walau masih di gedung yang sama namun aku yakin akan sulit melihatnya lagi.
Setiap Sholat, terlebih di malam hari aku selalu memanjatkan doa agar jodohku bisa segera tiba menghampiriku. Karena aku ingin sekali segera menikah.
Malam itu malam minggu yang cerah aku pergi berdua dengan Ardi, rencananya aku ingin menonton film di bioskop Mall Kalibata. Lama tidak bertemu, malam itu di Mall Kalibata aku melihatnya sedang berjalan sendiri, ternyata dia melihatku juga. Ardi yang aku tinggal di bangku bioskop tidak mengetahui hal ini. Karena aku  pamit dengannya akan ke Mall membeli makanan ringan.
  Hasil carian imej untuk ‪kalibata mall‬‏


     "Hai" dia menyapaku duluan..
     "Lagi apa?"

     "Lagi mau beli makanan ringan"

     "Beli makanan ringan aja harus ke mall sih.. sendirian pula!"

     "Kamu juga sendirian?" aku bertanya balik

     "Ya iya lah.. seperti yang kamu lihat"

     "Kok kamu sendirian aja?

     "Enggak kok.. aku berdua"

     "Berdua sama aku yah" dia menggodaku atau hanya bercanda aku tidak tahu..

     "Ah, kamu bisa aja" aku berbicara sambil tersenyum

     "Oh iya, kita belum saling kenal yah.. namaku Dayat.. hanya nama panggilan saja sih.. nama panjangku Hidayat Nur Wahid"

     "Beneran tuh nama panjang kamu itu?"

     "Enggak lah.. cuma bercanda.. serius banget sih"

     "Kiraaaiiin.. lagi pula enggak apa-apa kok, nama itu juga bagus"

     "Kamu kok belum kasih tahu nama kamu!"

     "Iya yah.. namaku Fitri"

     "Nama yang bagus"

     "Bagus dimananya.. namaku pasaran yah.. sudah banyak yang punya"

     "Beneran bagus kok.. nama kamu paling sering disebut-sebut orang-orang di dunia.. iyakan"

     "Masa sih"

     "Iya.. contohnya idul fitri"

     "Ah kamu bisa aja"

Lama aku berbicara dengannya sampai lupa jika aku belum beli apa-apa sedangkan filmnya akan mulai 10 menit lagi, akhirnya aku pamitan dengan Dayat..

     "Yat.. sudah dulu yah.."

     "Lah mau kemana buru-buru? katanya mau beli makanan, kok ke arah sana?"

     "Iya ada yang ketinggalan" supaya tidak ada pertanyaan lagi hingga aku musti berbohong

     "Oke.. sampai ketemu yah"

Sampai di Bioskop, Ardi bertanya kepadaku mengenai makanan yang mau aku beli. Aku bilang saja tidak jadi beli karena aku tadi lama di toilet. Terpaksa aku berbohong kepadanya, agar dia tidak curiga. Kemudian kamu masuk ke dalam studio 1.
Saat menonton, aku tidak fokus pada film yang aku tonton, karena aku terbayang saat pertemuan tadi, aku menilainya dia adalah pria humoris dan romantis. Tidak seperti Ardi yang selalu berbicara serius dan monoton. Jadilah aku mulai membandingkan mereka berdua. Setelah selesai nonton Ardi banyak bertanya mengenai jalan cerita film yang kita tonton tadi. Aku yang tidak fokus saat menonton tadi jadi bingung dan gugup harus mengatakan apa, sehingga aku jawab saja sebisa aku, ku coba mengingat saat tadi di dalam dan mengatakan yang memang aku ingat saja. 
Untungnya Ardi tidak curiga dan selalu berfikir positif. Selesai nonton kita berdua makan di rumah makan cepat saji yang berada di lantai 2 mall. Saat makan itulah, aku melihat Dayat melintas lewat, aku berharap dia tidak melihatku. Hari itu pun berlalu hingga 2 minggu kemudian secara tidak sengaja ketemu dia lagi di belakang kantor. Saat itu dia makan sendirian.

     "Fit, sini makan bareng.."

     "Kamu sendirian Yat"

    "Pastinya.. aman kok aku masih sendiri" hehehe.. dia tertawa

     "Ah kamu bisa aja.. pas waktu kemari ketemu di mall, kamu makan sama siapa?"

     "Oh itu.. temen"

     "Oh"

Awal aku agak gerogi menghadapinya hingga dia bisa mencairkan suasana dan kami bercanda dan tertawa bersama. Dulu memang aku mengaguminya hingga ingin bersamanya, namun saat ini aku menjadi dilema antara Ardi dan Dayat. Ya Allah tunjukkan yang terbaik untukku!.
Berjalannya waktu, Ardi belum juga mengajakku menikah namun Dayat sudah semakin dekat dengan ku, tetapi aku masih sebatas berteman dengannya. Dayat belum pernah mengungkapkan isi hatinya kepadaku, hingga sampai saat ini. 
Aku dengan Dayat semakin sering makan bersama serta kami sering berbicara melalui pesan singkat WA (WhatsApp). Malam itu sepulang kerja aku pulang bersama dengan Dayat, di tengah perjalanan pulang kami mampir di sebuah taman yang berada di pinggir jalan besar, di tengah taman tersebut terdapat kolam besar yang ada air mancurnya. Puas bercerita dan jam sudah menunjukkan pukul 21.15. Kami bergegas pulang, saat ingin menaiki motor, Dayat menyelamatkanku. Aku yang ingin di serempet mobil di tariknya ke pinggir hingga kami terjatuh di atas trotoar jalan, aku lihat motor Dayat yang tadi terparkir rusak tertabrak mobil. Kemudian aku langsung melihat keberadaan Dayat, Saat aku melihat ke sebelahku Dayat masih tergeletak, aku coba bangunkan namun dia tetap tidak bangun. Aku mulai panik dengan keadaan ini, aku berteriak dan minta tolong. 30 menit lamanya aku menunggu ambulan datang dan aku menemaninya di dalam ambulan. sedangkan motornya sudah diamankan pihak kepolisian.

Hasil carian imej untuk ‪taman suropati malam‬‏

Sesampainya di rumah sakit, Dayat langsung ditangani dokter di ruang UGD (Unit Gawat Darurat), aku menunggunya di luar, mulai mencari kontak nomor keluarganya di telepon genggam miliknya. Aku dapati nomor telepon Bapaknya dan segera memberi tahu keluarganya. 2 Jam kemudian keluarganya datang, akupun menjelaskan kepada mereka kronologis kejadian yang menimpa aku dengan Dayat.
Malam itu sudah jam 12 malam, aku pamit pulang dengan menggunakan taksi yang mangkal di depan rumah sakit. Malam itu aku tidak bisa tidur memikirkan peristiwa yang baru terjadi. Paginya saat aku sampai kantor, aku mendengar dari teman-teman sekantornya bahwa Dayat meninggal. Aku segera izin dari kantor dan menuju rumahnya.
Aku memang tidak tahu di mana alamat rumahnya, aku berinisiatif mengajak teman sekantornya yang memang juga akan ke sana serta tahu dimana sebenarnya rumahnya. Saat di jalan temannya banyak bercerita kepadaku.. bahwa aku adalah gadis impiannya. Dia selalu diledek di kantor dengan menyebut namaku. Memang tidak sulit untuk tahu namaku, karena aku berteman dengan resepsionis kantornya.
Usai kejadian tersebut aku banyak terdiam sendiri baik di kantor ataupun di rumah dan aku juga tidak banyak bicara, apalagi saat aku tahu dia juga mencintaiku. Kenapa hal ini terlambat aku ketahui, setelah dia telah meninggalkan ku pergi untuk selama-lamanya. Ardi pun akhirnya juga memutuskan hubungan dengan ku hal itu karena dia sudah tahu kejadian yang menimpaku saat aku bersama Dayat malam itu, Ardi menganggap aku selingkuh, padahal sudah aku jelaskan bahwa dia hanya teman biasa saja. 
Saat ini hatiku benar-benar hampa dibuatnya.. hatiku merana.. Selalu termenung dan bertanya dalam hatiku sampai kapan aku harus menanti jodohku.. Semoga ada pengganti yang lebih darimu.. dan bersedia menikahiku apa adanya. (KK)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...