Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 14 Desember 2018

Cinta Hilang Berganti Indah

Sudah 5 tahun aku menjalani hubungan dengan pacarku, walau selama bersamanya sering terjadi putus nyambung. Tetapi aku sangat dekat dan berhubungan baik dengan keluarganya begitu juga dia dengan keluargaku. Bermula dari perjumpaan secara tidak sengaja diacara musik antar sekolahan di Jakarta Timur. Aku yang waktu itu menjadi tamu untuk bermain di sekolahnya, waktu itu aku melihat dirinya tersenyum menatap ke arahku, dengan percaya diri aku mendekati dan berkanalan dengannya. Aku coba dengan perkataan santai, agar tidak terkesan gugup walau waktu itu rasa itu tidak bisa dihindari.
Hingga kemudian kami sering SMS-an dan telepon-teleponan. Pahit manisnya perjalanan cinta kita lalui bersama, Tak peduli ada badai menerjang.. tak perduli banyak pembicaran negatif yang aku perduli kita menjalani hubungan ini dengan keikhlasan, Perhatian, kejujuran dan restu orang tua serta selalu dalam lindungan Allah.
Menurutku 5 tahun adalah waktu yang cukup untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan, karena jika kita umpamakan anak kecil, umur lima tahun itu sudah bisa segalanya, dia sudah bisa mengingat, bicara, berjalan, komunikasi, belajar dan sebagainya.
Aku ingat benar bagaimana aku menjalani kisah-kisah romantis bersamanya. Keceriaan kita berdua sangat membuat orang iri terhadap kami.

Hasil carian imej untuk ‪puncak‬‏

Saat itu aku bersama dengan keluargaku pergi bertamasya ke daerah puncak atau Cibodas. Bagai petir di siang bolong, walau waktu itu memang hari masih siang, aku melihat dia bergandengan tangan dengan seorang laki-laki berjalan dan menaiki mobil mewah. Aku bingung menghadapi kondisi ini dan keluargaku pun melihat semua akan hal ini. Hingga aku pusing, bingung dan lemas di buatnya. 
Aku coba menelpon dia, dan luar biasa dia berani mengangkatnya.

     "Hai Dewi.. kamu di mana?"

     "Aku di rumah, lagi tidur-tiduran aja di kamar"

     "Oh, gitu.. gak lagi ke puncakkan?"

     "Eeengggak kok" terdengar suaranya yang agak gugup

     "Aku gak suka dibohongi yah.."

     "Memang sekarang kamu ada di mana Surya?"

     "Aku lagi jalan dengan keluargaku.. sebentar lagi aku jalan ke rumah kamu yah"

     "Jangan sekarang ke rumahkunya yah, di rumahku lagi banyak saudara"

     "Lah tadi kamu bilang lagi tiduran di kamar?"
      "Ya sudah terserah kamu deh, pokoknya nanti aku akan ke rumah kamu"

Telepon aku tutup, aku dan keluarga segera menuju Jakarta. Setelah aku mengantar keluargaku, aku langsung meluncur ke rumah pacarku itu di Depok. Sampai di sana memang dia sudah berada di rumah. Namun saat aku tanyakan ke orang tuanya mengenai kebenaran adanya saudaranya yang datang tadi siang. Orang tuanya berkata 'ada tapi saudaranya yang memang tetangga dekat rumahnya'. Aku langsung mendekatinya dan berbicara di ruang tamu.

     "Dew.. buat apa sih kamu bohong"

     "Bohong yang mana sih? Masalah saudara yang datang ke rumahku? Ya kalau itu aku lagi malas aja kamu datang ke sini"

     "Oh gitu.. jadi gak mau aku datang ke sini lagi?"

     "Bukan begitu.. hari ini aku lagi pengen sendiri aja"

     "Lagi pengen sendiri atau pengen seneng-seneng sendiri dengan yang lain"

     "Kamu apaan sih Sur.. kok ngomongnya begitu"

     "Aku pengennya segala sesuatu kamu itu jujur.. kalau memang sudah gak sayang lagi bilang.. Aku sih gak papa jika kamu sudah dapat yang lebih baik dari aku. Aku ikhlas, mungkin kamu memang bukan jodohku.. buat apa hubungan kita, kita paksakan"

Terlihat dia menangis dan berlari ke arah kamarnya yang memang tak jauh dari ruang tamu. Aku berdiri mendekati ibunya yang sedang menonton televisi di ruang keluarga. Aku banyak berbicara dengan ibunya.

     "Sur, hari ini kamu pergi ke mana sama Dewi?"

     "Gak ke mana-mana bu.. Emang Dewi sudah cerita apa saja"

     "Kok gak ke mana-mana.. Dewi bilang mau jalan ke puncak berdua dengan kamu. Kamu benerkan jalan sama Dewi hari ini. Karena ibu tadi pagi liat yang jemput dewi mobilnya beda dengan mobil kamu. Tapi kok pulangnya bareng sama kamu. Setelah Dewi masuk, mobil kamu parkir di depan rumah kemudian kamu masuk juga"

     "Oh gitu ya bu.. Ibu coba tanyakan sama Dewi dia jalan sama siapa hari ini!"

Aku akhiri pembicaraan ku dengan ibunya dan pamit pulang. Di jalan aku sudah sangat pusing memikirkan kejadian hari ini, ditambah pula rasa capek karena perjalanan dari pagi yang menyopir mobil dari pagi ke puncak pulang pergi dan sampai saat ini.
Sejak saat itu kami sudah tidak berhubungan lagi, baik melalui telpon maupun ketemu langsung.

Aku benar-benar dalam kesendirian. Yang aku bingung sampai saat ini adalah 'kenapa cinta yang berjalan sudah sekian lama dan sudah saling akrab dengan keluarga masing-masing, bisa bubar begitu saja tanpa penjelasan dan tanpa kata'. Kata orang 'cinta harus diperjuangkan', namun aku tidak selamanya setuju akan hal itu.. menurutku cinta jika sudah ada orang ketiga, adalah cinta yang salah dan tidak perlu diperjuangkan lagi.. karena apa? karena jika dia sudah berpaling dia berarti sudah membandingkan kita dengan orang lain dan berarti cintanya terhadap kita sudah berkurang atau bahkan sudah tidak ada lagi atau bisa jadi karena ada sesuatu yang lebih dari orang tersebut yang memang dia sangat harapkan sebelumnya. Dalam prinsipku saat cinta itu terbangun yaitu seperti alam saja yang di dalamnya mengalir air mengikuti kelokan parit atau jalan air kemudian mengalir menurun mengikuti kondisi tanah dan angin berhembus dengan kencang kadang juga pelan atau bisa jadi hening tanpa hembusan, begitupun cinta disaat rasa sayang tidak mengalir dan kejujuran sudah tidak berhembus lagi diantara kita.. Disitu kita harus berfikir jernih ada apa ini? kenapa? bagaimana? Jika bisa diselesaikan maka selesaikanlah jika tidak maka hanya 2 yang harus di pegang 'Sabar & Ikhlas'. Kecuali pertengkaran karena orang ke tiga adalah sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi kecuali kata 'Akhiri' karena suatu saat nanti bukan tidak mungkin hal ini akan terulang lagi. Yang lebih fatal jika terjadi saat kita sudah menikah.

Aku jalani hari dengan berbagai kegiatan, hingga hari itu saat aku berjalan di pusat berbelanjaan ada wanita yang memanggil namaku dari kejauhan.

     "Surya.. Sur.. Suryaaaaaaaaaaaaaa....." Dia memanggil dengan lambaian tangan ke arahku..

Aku terdiam melihat sosok wanita cantik yang berjalan ke arahku, dalam hatiku 'siapakah gerangan?' wanita berkulit putih, berperawakan sedang dan berbadan tinggi dengan muka oval serta berambut panjang melambai-lambai saat dia berlari. Aku masih mengingat saat dia mulai dekat dan berhenti tepat di depanku, namun aku tetap tidak mengenali siapa sosok wanita yang berdiri di hadapanku.
Dia menyodorkan tangan dan berjabatan tangan dengan ku.

     "Hai, Sur apa kabar?"

     "Maaf, aku lupa dengan kamu.. siapa ya? maaf.."

     "Ah, kamu mah gitu.. teman satu SMA dilupakan"

     "Beneran.. Aku lupa banget.. Tapi memang muka kamu serasa pernah liat. Kayaknya di TV ya.. kamu artis yah"

     "Ah, dia mah begitu, aku cantik banget ya kayak artis sampai-sampai kamu tidak kenal aku lagi"

     "Iya"

     "Dulu kita saat kelas 2 pernah jalan kaki dari Kali sari sampai Pasar Rebo, saking enak dan serunya kita bercerita saat itu. sampai kita lupa kalau sudah berjalan terlalu jauh hingga akhirnya kita makan di warung bakso di dalam pasar"

     "Oh iya-iya, kamu Hesti toh.. Ya ampun kamu cantik banget sekarang.. beda banget saat sekolah dulu.. sampai-sampai aku gak bisa mengenali kamu, kalau kamu gak menegurku pasti aku gak akan tahu ini kamu"

     "Bisa aja kamu Sur, Kamu mau kemana?"

     "Iya beneran.. aku cuma mau ke toko buku, mau baca-baca buku. Kamu mau kemana Hes?"

     "Aku mau cari baju untuk acara 'Peragaan busana' besok. Tapi aku bukan artis lo.."

     "Oh, gitu"

Setelah itu kami berjalan berdua, aku menemani dia mencari baju kemudian makan di sebuah tempat makan dalam mall tersebut. Sedang acaraku yang mau ke toko buku sementara batal. banyak yang kami bicarakan saat makan siang itu. Hingga aku tahu bahwa dia juga baru putus dengan pacarnya karena cemburu saat pemotretan 3 bulan lalu.
Malamnya saat akan tidur aku masih teringat akan perjumpaan tadi, aku sangat sejuk memperhatikan wajahnya, cara bicaranya dan prilakunya yang sopan.
Hingga akhirnya kami sering berbicara lewat SMS, bahkan kami sering telepon-teleponan dan janjian ketemuan. Keakraban kami sangat membuat aku bahagia namun aku belum memikirkan hubungan yang lebih jauh karena pekerjaannya yang mungkin akan menimbulkan kecemburuan, karena terus terang aku tidak suka pekerjaannya yang jalani.
Kami menjadi sangat dekat, namun kami belum mengenalkan ke keluarga kami masing-masing dan seperti sebelumnya aku katakan bahwa aku belum memikirkan hubungan yang serius.
Suatu ketika, di hari sabtu di bulan Desember, aku dengannya jalan ke Dufan, Ancol. Kami menaiki hampir segala wahana, bercanda, tertawa dan bergembira. Sore harinya jam 17.00 kami duduk di tepi laut ancol sambil memandangi laut lepas.

 Hasil carian imej untuk ‪dufan‬‏

     "Sur, sudah 4 bulan ini kita menjadi akrab dan saling kenal serta kita juga saling curhat. Adakah kamu memandang aku lebih dari hanya sebagai seorang teman?. Jujur sejak SMA dulu aku sangat suka dengan kamu. Terlebih saat kita bertemu 4 bulan lalu, malam setelah pertemuan itu aku sangat senang sekali, bahkan aku terus mengenang kejadian itu sebelum tidurku"

      "Hes, aku juga ingin hubungan yang serius dengan kamu, aku tahu cinta juga seharusnya tanpa syarat apapun, namun aku tidak begitu suka dengan pekerjaan kamu, karena menurutku tidak bagus dalam segi agama serta kamu juga banyak bersentuhan dengan pria. Maaf aku tidak ada maksud menyinggung kamu. Aku mau kita kedepannya baik dan hubungan kita bisa langgeng. Jika kita saling jujur sebelumnya serta kita gak boleh memaksakan karena suatu hubungan yang baik adalah saling menerima dan saling mendukung"

     "Iya Sur, aku ngerti.. aku ingin serius dengan kamu dan aku akan coba mencari pekerjaan yang lain"

     "Syukurlah, kamu bisa mengerti aku.. aku janji aku akan serius dengan kamu. Besok minggu aku akan perkenalkan kamu kepada mama dan papaku"

Malam itu setelah aku mengantarnya pulang. aku berbicara dengan mama dan papaku mengenai Hesti, pekerjaannya dan segalanya. Kedua orang tuaku merasa semua terserah aku asal aku bisa bahagia bersamannya dan dia bisa dekat dan baik dengan keluargaku.
Minggu pagi aku menjemput Hesti di rumahnya, aku dengan keluarganya sudah kenal dekat karena aku sudah sering mengantar dan menjemput Hesti di rumahnya. Kali pertama Hesti datang ke rumah ku, keluargaku sangat kaget melihatnya kecantikan Hesti dan Untungnya Hesti tidak canggung masuk ke dalam keluargaku.
3 bulan kemudian, Hesti meninggalkan pekerjaan modelnya dan beralih bekerja di sebuah perusahaan property. Perjalanan cinta kita berdua sangat baik dan manis bakan kita sangat klop berdua. 6 Bulan kemudian aku melamar Hesti untuk aku nikahi 4 bulan kemudian.

Saat mendekati hari pernikahan, Mantanku dulu (Dewi) datang lagi menemuiku, dia mengajakku untuk balikan lagi. Dengan tegas aku menolak keinginannya, kenapa tidak waktu itu dia menjelaskan semuanya. Sekarang saat dia juga dihianati pacarnya dia malah beralih ke aku. 2 tahun lamanya dia menjauh, sekarang tiba-tiba dia hadir untuk mengajak kembali bersama. Wow.. gak mungkin banget kan.. aku sudah mendapat kebahagiaan sekarang.. cintaku indah.. Indah seperti dirinya.. (KK)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...