Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 21 September 2018

Cinta Tak Selalu Bersama


Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, pautan umur kami hanya berselang 2 tahun. Usai menamatkan kuliah di Universitas Indonesia, aku diberi kepercayaan oleh papaku memimpin perusahaan utamanya yang di Jakarta. Sedangkan adikku yang terakhir adalah seorang laki-laki yang baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan tahun ini, hobinya adalah modifikasi mobil dan balapan. Makanya dia sekolah SMK mengambil jurusan Teknik Otomotif. Dia juga jarang ada di rumah jika siang hari, sudah bangunnya selalu siang setelah bangun mandi, makan dan langsung keluar untuk kumpul sama temannya kemudian pulang larut malam.
Nah sedangkan adikku yang kedua dia adalah seorang perempuan dan pengusaha restoran di daerah Blok M, Jakarta Selatan. Dia bersama teman-temannya membuka rumah makan gaul, dengan menu yang kekinian banget deh, pokoknya sekmen pasarnya bener-bener anak muda banget. Dia juga masih kuliah di Universitas Bina Nusantara.
Pada hari itu adikku sedang berada di restorannya, dia di sana bertugas memegang keuangan restaurannya. Saat itu adikku sedang duduk santai di meja depan restoran, dia didatangi seorang pemuda tinggi kekar berkulit putih dan sangat tampan. Pria tersebut ternyata ingin berkenalan dengan adikku, dia mengatakan sering memperhatikan adikku dari kejauhan dan sering sengaja mampir hanya untuk melihat adikku itu. Pria tersebut tinggal masih dikawasan Blok M, dia juga pengusaha yaitu pengusaha minyak di kalimantan, ibu bapaknya merupakan orang Makasar yang memang sudah lama tinggal di Jakarta. Usaha yang digelutinya adalah turun temurun dari keluarganya. Pria ini memang sangat santun saat berbicara dengan Adikku dan perilakunya pun sopan. Ini yang membuat adikku bisa cepat dan semakin akrab dengannya.

 Imej yang berkaitan
Perkenalannya yang sudah hampir satu tahun membuat hubungannya semakin serius, bahkan sering ke rumah untuk mengantar adikku pulang. Orang tua kamipun sudah mengenal dia dan memberi kebebasan kepada adikku. Walau pria tersebut berumur lebih tua 3 tahun diatasku, namun ku melihat mereka berdua sangat serasi dan tidak terlihat perbedaan umur yang jauh antara mereka.
Malam itu saat aku pulang kerja adikku mengenalkanku kepadanya.

     "Kak, kenalin nih pacarku" adikku berkata

     "Aku Tinro" jawabnya sambil berjabatan tangan denganku

     "Nafiza.. panggil saja aku Iza"

     "Kalian ngobrol berdua dulu yah, aku mau mandi dulu.. tunggu aku ya kak Tinro" adikku berkata sambil berjalan ke kamarnya di lantai 2

akupun mempersilahkan dia duduk kembali dan melanjutkan perbincangan sambil menunggu adikku selesai mandi di kamarnya.

     "Dengar-dengar Iza membantu bisnis papanya yah?"

     "Iya, habis siapa lagi yang akan menggantikan papa jika sudah tidak ada nanti, makanya aku sudah mulai belajar dan memimpin perusahaan dari sekarang, biar semakin banyak pengalaman juga.

Kami banyak berbicara mengenai bisnis yang aku geluti, adikku serta dia. Memang banyak kesamaan antara aku dengan dia. Sehingga kita merasa nyambung dan nyaman saat berbicara. 30 menit lamanya kami berbicara namun aku tidak berbicara mengenai hubungan dia dengan adikku.
Setelah adikku keluar kamar, aku pamit dengannya dan bergegas ke kamarku.
Sejak pertemuan itu saat Tinro datang ke rumah dan bertemu aku, sesekali aku berbicara dengan dia. Pernah ku dengar Tinro membicarakan keseriusannya untuk melamar adikku, namun adikku mengatakan akan menikah setelah aku (kakaknya) menikah dan setelah dia lulus kuliah. Tinro terlihat agak berubah setelah kejadian itu. dia mulai jarang mengantar adikku bahkan kulihat dimulai berbalik mendekatiku.
Tinro mulai meng-add facebook ku, instagramku, twiterku dan media sosialku yang lainnnya. dia bahkan masuk ke inbox ku hanya sekedar menanyakan nomor handphone ku. Namun tidak ku ladeni karena takut merusak hubungan mereka. Namun itulah lelaki, usahanya tidak akan berhenti sampai impiannya terwujud. Dia memeng luar biasa usahanya hingga bisa mengontak WhatsApp ku. Aku meladeninya biasa saja dan tidak berlebihan.
Namun berbeda dengan adikku, dia semakin cemburu denganku. Dia bahkan membenciku, padahal aku hanya ngobrol seperti biasa saat aku bertemu dengannya di rumah. Aku berfikir mungkin karena sikap Tinro yang semakin perhatian denganku dan pandangan matanya yang berbeda.
Aku coba mendekati adikku setelah Tinro pulang, aku berbicara dengannya hati ke hati. ku lihat wajahnya yang basah dengan air mata, aku peluk dia dengan hangat agar dia tidak sedih lagi. Aku merasa bersalah dengan adikku karena menjadikan hubungan mereka hancur, namun disinilah fungsiku sebagai kakak. Aku harus memberikan yang terbaik kepada adikku.

     "Kenapa kamu harus lari dan menangis sendiri di kamarmu de.., Zoya harus kuat dan hadapi kenyataan" aku memegang pipinya dengan kedua tanganku sambil mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya.
     "Aku kakakmu.. tak mungkin merebut pacarmu itu.. walaupun dia masih pantas bersamaku.. walau dia orang baik.. walau apapun juga yang menurut kita baik"
     "Ingat de.. walaupun kamu setuju kakak bersamanya dan akhirnya kakak bersamanya pasti akan menimbulkan ingatanmu akan kenangan manis bersamanya. Jadi hal itu tidak mungkin terjadi, kakak tak kan mungkin bersamanya. Biarkan dia mencari orang lain saja dan bukan dari keluarga ini, jika dia tidak mau memahami apa yang menjadi prinsip kamu de.."
     "Kakak mau kamu mendapatkan orang yang terbaik di hati kamu dan keluarga kita, bukan menyebabkan perpecahan di keluarga kita"

     "Iya kak, aku mengerti.. maafin aku yah kak.. aku sudah berfikiran negatif tentang kakak.." dia berbicara masih sesegukan karena habis menangis

kami berpelukan dan saling berpandangan dengan senyuman.. disaat itu adik bontotku masuk ke kamar, mendekati kami.

     "Tumben, kakak-kakakku malam-malam begini rapat keluarga di kamar" dia berbicara sambil meledek kita

     "Ah, kamu aja yang tumben.. jam segini sudah pulang, biasanya sampai larut malam" jawabku..

     "Di luar hujan gede banget kak, mereka pada bubar dan langsung pulang.. ya sudah aku pulang juga deh" 

     "Kakak doain deh supaya hujan gede setiap hari, biar kamu bisa pulang cepat terus" 

Kita semua tertawa lebar, ku lihat Zoya sudah mulai tersenyum dan melupakan kejadian yang tidak baik hari ini.

     "Ah, kak Zoya abis nangis ni, aku bilang mama dan papa ah.. dia sambil lari ke luar kamar.. sambil teriak mamaaaaa papaaaa.."

Aku mengejarnya dan menangkapnya..

     "Farzan, kamu jangan cerita sama mama papa yah" aku berbicara sambil membekap mulutnya..

     "Iya kak, aku kan cuma bercanda, memang ada apa sih kak? kak Zoya putus sama pacarnya yah?"

     "Hus, biasa ada pertengkaran sedikit, kamu pasti gitu jugakan kalau pacaran?

     "Iya kak aku ngerti, aku mandi dulu yah.. sudah laper nih mau makan"

Mama dan papa menghampiri kami..

     "Ada apasih Farzan kamu teriak-teriak" mama berkata

     "gak ada apa-apa mah" jawab kami kompak

Sejak malam itu aku mulai menjauhi Tinro, tak ada medsos-nya yang aku jawab. Aku juga berkata ke adikku untuk memberi tahu aku lewat WhatsApp jika Tinro mengantarnya pulang ke rumah dan masih ada di rumah serta ketika dia sudah pulang.

 Hasil carian imej untuk ‪cinta tak selalu bersama‬‏
Kulihat Tinro semakin prustasi untuk mendekatiku, walau kata adikku. Tinro pernah berkata kepadanya 'saat ini dia lebih mencintaiku dibandingkan dengan Zoya'. 
Berlahan Tinro sudah tidak lagi bertemu adikku bahkan mau ke rumahku dan itu lah akhir cerita cinta adikku dan aku bahwa 'Cinta Tidak Selalu Bersama' (KK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...