Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 28 September 2018

Cinta Kondektur Bis

Aku seorang mahasiswi semester 3 yang kuliah di universitas swasta daerah Jakarta Selatan. Aku tinggal di daerah Setia Budi yang merupakan daerah padat penduduk. Setiap hari aktifitasku antara rumah dan kampus dengan menaiki bis Patas.

Hasil carian imej untuk ‪bus patas damri lama‬‏

Saat ini bis patas sudah jarang kita lihat, memang saat aku kuliah waktu itu jumlah busnya juga tidak banyak dan selalu penuh. Di pagi itu aku menaiki bis menuju kampusku, tak ada yang spesial dimataku saat menaikinya. Namun lama kelamaan aku mulai memperhatikan bahwa aku selalu menaiki bis yang sama hampir setiap hari dengan wajah dan kondektur bis yang sama pula.
Semakin lama aku melihat dia (kondektur bis), entah kenapa aku sangat simpati kepadanya. Mungkin karena sifatnya yang baik, lembut cara dia berbicara. Pada suatu hari aku pernah melihatnya, menolong seorang nenek-nenek tua yang akan menaiki bisnya. Nenek itu kesulitan melangkah meniti tangga bis, dia papah nenek tersebut sampai naik ke dalam bis dan meminta penumpang pria untuk memberikan tempat duduk ke nenek tersebut. Di hari berikutnya aku juga melihat dia membantu orang yang tidak ada ongkos, dia membiarkan orang menaiki bisnya secara gratis, karena orang tersebut mengaku tidak mempunyai uang lagi. Berikutnya aku juga melihat dia menolong orang yang sakit saat orang tersebut berada di dalam bisnya. Bukan hanya itu saja, aku juga pernah melihat dia menolong kucing yang akan menyebrang jalan dan banyak lagi hal lainnya.
Hal itulah yang membuat aku melihat ada yang berbeda dari sosok kondektur bis ini. Semakin hari aku semakin kagum dengan sosok dia. Hari-hari berikutnya aku lebih memilih duduk di depan dan mengakrabkan diri dengan dia. Alhamdulillah ada respon dari dia, yang membuat aku merasa tidak bertepuk sebelah tangan. Suatu hari saat aku tidak ada jadwal kuliah aku tetap keluar rumah dan mengikuti bis tersebut kemanapun tentunya dengan seizin dia. Syukur sekali dia memperbolehkannya, walau sepintas dari raut wajahnya dia merasa heran terhadap saya. 
Sejak saat itu setiap aku menaiki bisnya, dia tidak pernah mau menerima ongkos dariku. Entah kenapa aku yang cantik ini (menurut teman dan tetangga serta keluarga ku loh), bisa terpanah dan kagum oleh sosok kondektur bus dan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) seperti itu yah. Hatiku begitu bergelora saat berada dekatnya. Terlebih lagi saat aku di kampus maupun di rumah, wajahnya tak pernah lari dalam anganku, sosoknya selalu hadir dalam setiap langkahku bahkan saat aku terlelap tidurpun dia pernah hadir dalam mimpiku, walau hanya sekali.
Saat hal ini aku ceritakan dengan temanku, mereka mencemo'ohkan ku begitupun saat aku cerita dengan keluargaku, mereka bilang 'Lo tuh ya.. udah cantik, baik, orang kuliahan tapi kok cari orang yang kerjanya hanya seperti itu, sudah gitu pendidikannya masih di bawah lo.. coba deh dipikir lagi'. Beda halnya dengan orang tuaku yang mendukung apa yang menjadi keputusan anaknya.
Pada hari itu, aku coba bercerita sama dia.

     "Hai, Muh.. kamu sudah punya pacar belum? 

     "Belum, lagi pula aku belum mikirin mau pacaran, karena penghidupanku yang masih seperti ini.. mana berani aku pacaran" dia berbicara pelan dan lesu..

     "Muh, kalau aku mau serius sama kamu boleh gak?"

     "Waduh, jangan nenk.. kita berbeda segalanya, lagi pula kamu calon sarjana, apa kata orang nanti"

     "Aku sih gak peduli kata orang.. yang aku pikirkan asal kita bisa bahagia bersama"

     "Masih banyak yang kita harus pikirkan loh.. aku jadi pusing nih mikirinnya"

     "Kita jalanin aja dulu hubungan kita ini.. nah untuk kedepannya gimana nanti deh.."

     "Mana bisa begitu.. kecuali kamu mau menikah yang sederhana dan tidak menuntut banyak dari aku"

     "Iya, aku akan terima kamu apa adanya"

Kami menjalani masa-masa pacaran kurang lebih 3 tahunan sampai akhirnya aku lulus kuliah dan dia sudah bekerja sebagai office boy di perusahaan besar di daerah Thamrin. Kita menikah dengan sangat sederhana di masjid dekat rumahku dan menggelar pesta resepsi biasa saja.
setahun setelah itu kami diberikan seorang anak wanita, dilahir dengan sempurna dan cantik seperti aku (ibunya). Masa-masa indah mulai hilang setelah usia pernikahan kami 4 tahun, mas Emuh mulai sakit-sakitan. Saking seringnya kontrol ke dokter dia banyak izin ke kantornya dan karena tidak enak dia lebih memilih berhenti dari pekerjaannya.


Hasil carian imej untuk ‪terbaring sakit kartun‬‏setahun sudah dirinya digerogoti penyakit, hingga badannya menjadi kurus dan kami kehabisan banyak biaya. Mas Emuh akhirnya tidak sanggup lagi bertahan, setelah setahun lebih mengidap penyakit tersebut.
Selamat jalan mas, semoga kamu mendapatkan tempat yang layak di sisi Allah, dilapangkan kuburnya dan diberikan ampunan atas kehilafan kamu..
Kenanganmu yang indah akan selalu aku kenang dan ku ceritakan ke anak cucumu kelak.. (KNK)


Jumat, 21 September 2018

Cinta Tak Selalu Bersama


Aku adalah anak pertama dari tiga bersaudara, pautan umur kami hanya berselang 2 tahun. Usai menamatkan kuliah di Universitas Indonesia, aku diberi kepercayaan oleh papaku memimpin perusahaan utamanya yang di Jakarta. Sedangkan adikku yang terakhir adalah seorang laki-laki yang baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan tahun ini, hobinya adalah modifikasi mobil dan balapan. Makanya dia sekolah SMK mengambil jurusan Teknik Otomotif. Dia juga jarang ada di rumah jika siang hari, sudah bangunnya selalu siang setelah bangun mandi, makan dan langsung keluar untuk kumpul sama temannya kemudian pulang larut malam.
Nah sedangkan adikku yang kedua dia adalah seorang perempuan dan pengusaha restoran di daerah Blok M, Jakarta Selatan. Dia bersama teman-temannya membuka rumah makan gaul, dengan menu yang kekinian banget deh, pokoknya sekmen pasarnya bener-bener anak muda banget. Dia juga masih kuliah di Universitas Bina Nusantara.
Pada hari itu adikku sedang berada di restorannya, dia di sana bertugas memegang keuangan restaurannya. Saat itu adikku sedang duduk santai di meja depan restoran, dia didatangi seorang pemuda tinggi kekar berkulit putih dan sangat tampan. Pria tersebut ternyata ingin berkenalan dengan adikku, dia mengatakan sering memperhatikan adikku dari kejauhan dan sering sengaja mampir hanya untuk melihat adikku itu. Pria tersebut tinggal masih dikawasan Blok M, dia juga pengusaha yaitu pengusaha minyak di kalimantan, ibu bapaknya merupakan orang Makasar yang memang sudah lama tinggal di Jakarta. Usaha yang digelutinya adalah turun temurun dari keluarganya. Pria ini memang sangat santun saat berbicara dengan Adikku dan perilakunya pun sopan. Ini yang membuat adikku bisa cepat dan semakin akrab dengannya.

 Imej yang berkaitan
Perkenalannya yang sudah hampir satu tahun membuat hubungannya semakin serius, bahkan sering ke rumah untuk mengantar adikku pulang. Orang tua kamipun sudah mengenal dia dan memberi kebebasan kepada adikku. Walau pria tersebut berumur lebih tua 3 tahun diatasku, namun ku melihat mereka berdua sangat serasi dan tidak terlihat perbedaan umur yang jauh antara mereka.
Malam itu saat aku pulang kerja adikku mengenalkanku kepadanya.

     "Kak, kenalin nih pacarku" adikku berkata

     "Aku Tinro" jawabnya sambil berjabatan tangan denganku

     "Nafiza.. panggil saja aku Iza"

     "Kalian ngobrol berdua dulu yah, aku mau mandi dulu.. tunggu aku ya kak Tinro" adikku berkata sambil berjalan ke kamarnya di lantai 2

akupun mempersilahkan dia duduk kembali dan melanjutkan perbincangan sambil menunggu adikku selesai mandi di kamarnya.

     "Dengar-dengar Iza membantu bisnis papanya yah?"

     "Iya, habis siapa lagi yang akan menggantikan papa jika sudah tidak ada nanti, makanya aku sudah mulai belajar dan memimpin perusahaan dari sekarang, biar semakin banyak pengalaman juga.

Kami banyak berbicara mengenai bisnis yang aku geluti, adikku serta dia. Memang banyak kesamaan antara aku dengan dia. Sehingga kita merasa nyambung dan nyaman saat berbicara. 30 menit lamanya kami berbicara namun aku tidak berbicara mengenai hubungan dia dengan adikku.
Setelah adikku keluar kamar, aku pamit dengannya dan bergegas ke kamarku.
Sejak pertemuan itu saat Tinro datang ke rumah dan bertemu aku, sesekali aku berbicara dengan dia. Pernah ku dengar Tinro membicarakan keseriusannya untuk melamar adikku, namun adikku mengatakan akan menikah setelah aku (kakaknya) menikah dan setelah dia lulus kuliah. Tinro terlihat agak berubah setelah kejadian itu. dia mulai jarang mengantar adikku bahkan kulihat dimulai berbalik mendekatiku.
Tinro mulai meng-add facebook ku, instagramku, twiterku dan media sosialku yang lainnnya. dia bahkan masuk ke inbox ku hanya sekedar menanyakan nomor handphone ku. Namun tidak ku ladeni karena takut merusak hubungan mereka. Namun itulah lelaki, usahanya tidak akan berhenti sampai impiannya terwujud. Dia memeng luar biasa usahanya hingga bisa mengontak WhatsApp ku. Aku meladeninya biasa saja dan tidak berlebihan.
Namun berbeda dengan adikku, dia semakin cemburu denganku. Dia bahkan membenciku, padahal aku hanya ngobrol seperti biasa saat aku bertemu dengannya di rumah. Aku berfikir mungkin karena sikap Tinro yang semakin perhatian denganku dan pandangan matanya yang berbeda.
Aku coba mendekati adikku setelah Tinro pulang, aku berbicara dengannya hati ke hati. ku lihat wajahnya yang basah dengan air mata, aku peluk dia dengan hangat agar dia tidak sedih lagi. Aku merasa bersalah dengan adikku karena menjadikan hubungan mereka hancur, namun disinilah fungsiku sebagai kakak. Aku harus memberikan yang terbaik kepada adikku.

     "Kenapa kamu harus lari dan menangis sendiri di kamarmu de.., Zoya harus kuat dan hadapi kenyataan" aku memegang pipinya dengan kedua tanganku sambil mengusap air mata yang masih mengalir di pipinya.
     "Aku kakakmu.. tak mungkin merebut pacarmu itu.. walaupun dia masih pantas bersamaku.. walau dia orang baik.. walau apapun juga yang menurut kita baik"
     "Ingat de.. walaupun kamu setuju kakak bersamanya dan akhirnya kakak bersamanya pasti akan menimbulkan ingatanmu akan kenangan manis bersamanya. Jadi hal itu tidak mungkin terjadi, kakak tak kan mungkin bersamanya. Biarkan dia mencari orang lain saja dan bukan dari keluarga ini, jika dia tidak mau memahami apa yang menjadi prinsip kamu de.."
     "Kakak mau kamu mendapatkan orang yang terbaik di hati kamu dan keluarga kita, bukan menyebabkan perpecahan di keluarga kita"

     "Iya kak, aku mengerti.. maafin aku yah kak.. aku sudah berfikiran negatif tentang kakak.." dia berbicara masih sesegukan karena habis menangis

kami berpelukan dan saling berpandangan dengan senyuman.. disaat itu adik bontotku masuk ke kamar, mendekati kami.

     "Tumben, kakak-kakakku malam-malam begini rapat keluarga di kamar" dia berbicara sambil meledek kita

     "Ah, kamu aja yang tumben.. jam segini sudah pulang, biasanya sampai larut malam" jawabku..

     "Di luar hujan gede banget kak, mereka pada bubar dan langsung pulang.. ya sudah aku pulang juga deh" 

     "Kakak doain deh supaya hujan gede setiap hari, biar kamu bisa pulang cepat terus" 

Kita semua tertawa lebar, ku lihat Zoya sudah mulai tersenyum dan melupakan kejadian yang tidak baik hari ini.

     "Ah, kak Zoya abis nangis ni, aku bilang mama dan papa ah.. dia sambil lari ke luar kamar.. sambil teriak mamaaaaa papaaaa.."

Aku mengejarnya dan menangkapnya..

     "Farzan, kamu jangan cerita sama mama papa yah" aku berbicara sambil membekap mulutnya..

     "Iya kak, aku kan cuma bercanda, memang ada apa sih kak? kak Zoya putus sama pacarnya yah?"

     "Hus, biasa ada pertengkaran sedikit, kamu pasti gitu jugakan kalau pacaran?

     "Iya kak aku ngerti, aku mandi dulu yah.. sudah laper nih mau makan"

Mama dan papa menghampiri kami..

     "Ada apasih Farzan kamu teriak-teriak" mama berkata

     "gak ada apa-apa mah" jawab kami kompak

Sejak malam itu aku mulai menjauhi Tinro, tak ada medsos-nya yang aku jawab. Aku juga berkata ke adikku untuk memberi tahu aku lewat WhatsApp jika Tinro mengantarnya pulang ke rumah dan masih ada di rumah serta ketika dia sudah pulang.

 Hasil carian imej untuk ‪cinta tak selalu bersama‬‏
Kulihat Tinro semakin prustasi untuk mendekatiku, walau kata adikku. Tinro pernah berkata kepadanya 'saat ini dia lebih mencintaiku dibandingkan dengan Zoya'. 
Berlahan Tinro sudah tidak lagi bertemu adikku bahkan mau ke rumahku dan itu lah akhir cerita cinta adikku dan aku bahwa 'Cinta Tidak Selalu Bersama' (KK)

Jumat, 14 September 2018

Cinta Tak Semestinya

Ini kisah mengenai saudaraku yang menikah dengan satu garis keturunan, beginilah ceritanya..
Sewaktu kecil Hendra tinggal di daerah Palembang, dia menghabiskan waktu dengan banyak membantu ibu dan bapaknya di ladang. Hari-hari dilalui dengan biasa yaitu ke sekolah, bermain bersama dengan teman sekampungnya dan membantu kedua orang tuanya. Hingga akhirnya dia lulus dari Sekolah Menengah Atas. Hendra memutuskan untuk segera mendaftarkan dirinya ke TNI, dan benar saja dia dapat mengikuti semua tes dan ujian yang diselenggarakan. Usai lulus dari pelatihan, dia dikirim Ke Jakarta untuk tugas di Jalan Medan Merdeka.
Setahun sudah di bekerja di angkatan, dia merasa harus menambah ilmunya lagi di bidang hukum, sehingga ia mengambil kuliah di Universitas yang tak jauh dengan tempat kerjanya. Rutinitasnya yang banyak membuat Hendra selalu menghabiskan waktunya di kantor. Sering kali dia beristirahat di taman seberang kantornya dan duduk serta makan di bawah rerimbunan pohon. Pastinya para pembaca tahu taman apakah yang ada di sebrang Jalan Medan Merdeka Jakarta Pusat, Ya taman itu adalah Tugu Monumen Nasional (kita lebih mengenal dengan singkatan Monas).
Siang itu seperti biasa Hendra duduk-duduk dengan temannya di Monas, terlihat tiga wanita lewat dihadapannya. Dia tertegun melihat gadis cantik yang melintas tersebut, ada satu gadis yang sangat menarik perhatiannya. Dengan pakaian seragam dinasnya, dia tak gentar mendakati gadis itu dan mengajaknya berkenalan. Hendra mengejar dan memberhentikan ke 3 cewek tersebut sambil menyodorkan tangannya untuk berjabatan tangan.

     "Hai.. maaf bukannya mau mengganggu, saya cuma mau kenalan saja. namaku Hendra dan itu yang berada di sana adalah teman-temanku" berkata dengan sedikit senyuman..

     "Namaku Erni, disebelah kanan saya Jane dan kiri saya Alya" 

     "Ngomong-ngomong mau kemana nih, klo boleh yuk aku kenalin ke teman-temanku sekalian kita gabung dan nanti aku temanin berkeliling monas"

     "Ah, gak deh.. kita mau langsung pulang nih.. sudah sore"

     "Oh, ya sudah kalau begitu.. tapi bolehkan aku minta nomor telpon rumah kamu?"

     "Aku mengontrak di daerah Manggarai, ini alamat aku jika mau main ke sana silahkan.. kalau nomor telpon aku tidak punya" sambil memberikan secarik kertas yang berisi tulisan..

     "Oke kalau begitu.. hati-hati di jalan yah"


Hasil carian imej untuk ‪monas‬‏

Hendra sangat senang mendapat respon yang baik dan terlebih lagi mendapat alamat sang pujaan hati. tiga hari kemudian, tepatnya hari minggu dia pergi berkunjung ke alamat yang diberikan Erni. Usai sholat subuh Hendra sudah tidak tidur lagi, dia beberes rumah dan mempersiapkan pakaian yang akan digunakan untuk pergi nanti.
Tepat jam 9.00 dia berangkat ke alamat yang dituju dengan menggunakan motor king. Sesampainya di alamat tersebut dia masuk ke pekarangan dan mengetuk pintu yang masih terkunci dari dalam.

     "Asalamu alaikum" Hendra mengucapkan salam sampai 10x lebih rasanya

     "Wa alikum salam" terdengar jawaban dari dalam rumah

Pintupun terbuka dan yang keluar ternyata adalah Jane..

     "Hai, saya Hendra yang waktu itu kita berkenalan di Monas" berkata dengan santun

     "Oh.. iya.. saya ingat, tunggu yah aku panggilkan Erni dulu" Jene mempersilahkan duduk di teras rumah

Lama dia menunggu di temani oleh Jane, mereka bercerita banyak mengenai kampus, lingkungan tempat tinggal dan candaan lainnya. Ternyata Erni mandi dahulu sebelum menemui Hendra. Hari itu Mereka menghabiskan waktu hingga sore di rumah itu, mereka berbicara dengan candaan hingga tertawa lepas. Saat tengah hari perut mereka terasa lapar dan keroncongan, hingga akhirnya mereka membeli makanan, kebeneran sekali ada tukang bakso yang lewat depan rumah dan juga rujak buah.
Hendra sangat berkesan dengan pertemuan hari ini, walau dia harus mengeluarkan banyak uang untuk meneraktir Erni dan temannya.. dia terlihat sangat senang sekali. Malamnya sebelum tidur, dia banyak termenung akan kejadian pagi tadi. Dunia ini terasa indah, bayangannya selalu hadir dalam ingatannya.
Saat di kantor Hendra sangat bersemangat dan ceria, prestasi kerjanya semakin baik sehingga rekan dan atasan tempatnya dinas sangat bersimpati dan senang.
Semakin lama Hendra semakin akrab, dia sering menjemput Erni di kampusnya. bahkan hampir tiap hari dia main ke rumahnya. di hari libur mereka habiskan waktu ke taman hiburan, nonton bioskop bahkan hanya makan di luar sana.
Lulus kuliah, mereka berdua merencanakan untuk hubungan yang semakin serius. Mereka berencana ingin memperkenalkan keluarga mereka masing-masing. Saat liburan tiba dia mengajak Erni untuk pergi ke tempat tinggal orang tua Erni di Provinsi Lampung. Hari itu jum'at kebenaran tanggal merah dan begitupun hari seninnya, ada waktu 4 hari libur untuk ke sana. Mereka berangkat pada hari kamis malam menggunakan bus, berangkat dari terminal Kampung Rambutan menuju Terminal Rajabasa, baru melanjutkan perjalanan ke kampung dengan menggunakan angkot biasa. Butuh waktu 8-10 jam untuk mereka sampai ke kampung. Hari jum'at pagi, jam 5.00 mereka sudah tiba di kampung orang tua Erni.
Mereka disambut keluarganya Erni dengan kebahagian dan senyuman. Hendra berkenalan dengan keluarganya dan ternyata keluarganya berasal dari kampung yang sama di Palembang (ternyata keluarga Erni juga berasal dari Palembang dan pindah ke Lampung karena bapak Erni dipindah tugaskan dari pekerjaannnya). Keluarga besar Erni penasaran dengan asal usul Hendra, karena di kampung tersebut hampir semua orang mereka kenal dan sebagian besar adalah saudara. Setelah dia menceritakan silsilah keluarganya, keluarga Erni menjelaskan bahwa berdasarkan silsilah keluarga, Erni adalah tante dari Hendra berdasarkan garis keturunan dari ibu. Hendra diperlakukan sangat baik disana namun keluarga disana lebih menganjurkan hubungan mereka disudahi saja, karena masih termasuk keluarga dekat. Keceriaan yang terjadi terasa tertahan, Hendra bingung dengan keadaan yang tidak diharapkan itu, dia tidak mau rencana pernikahannya gagal. Pikir-pikir klo masih satu garis keturunan ibu masih boleh kok asalkan bukan dari garis keturunan ayah.
Singkat cerita, 6 bulan setelah itu kedua keluarga mereka berkumpul di Jakarta, tepatnya di rumah kontrakan Erni. Keluarga mereka memberi masukan yang banyak dan menasehati agar hubungan ini tidak diteruskan. Mereka sangat sedih mendengar pembicaraan kedua belah pihak yang tidak sama sekali mendukung cinta mereka. Omongan tinggal omongan, mereka berdua tidak mau dipisahkan. dan semakin berkeras untuk menikah. Hingga akhirnya mereka berdua direstui dan menikah di Lampung dengan dihadiri oleh kedua pihak keluarga. Acara sangat ramai dan meriah. Seperti acara reuni keluarga karena tamu yang datang dari kedua belah pihak sangat mengenal dengan baik.
Berjalannya waktu Mereka akhirnya membeli rumah di Depok, Erni mendirikan klinik kebidanan dan suaminya tetap berdinas. Setahun sudah mereka berkeluarga namun belum diberikan keturunan, sedih mendera mereka. Hingga akhirnya masuk 14 bulan usia pernikahan mereka, Erni telat mens dan ia mencoba memakai alat tes kehamilan, ternyata garis 2 keluar hingga dia memeriksakan kandungannya ke klinik dan dinyatakan hamil. Keluarga mereka sangat senang sekali mendengar berita ini, namun kebahagiaan ini tidak bertahan lama, Erni tertimpa kemalangan karena kandungannya hanya bertahan 3 bulan. Kemudian Selang waktu 10 bulan setelah keguguran itu, istrinya hamil kembali dan lagi-lagi peristiwa yang tidak diharapkan kembali terjadi pada usia kandungannya 4 bulan dia keguguran kembali. Kekhawatiran tidak mempunyai keturunan melanda pikiran Erni, dia bingung harus bagaimana dan berbuat apa. Pada kehamilan berikutnya, Dia sangat menjaga anak yang berada dalam kandungannya, segala cara dilakukan mulai dari mengurangi kegiatan berat dan yang membuat kecapean, diberikan obat penguat kandungan, makan makanan sehat dan sebagainya. Hari itu saat pulang dari klinik, bayi yang berada di kandungannya keluar dari rahim di depan klinik tempat dia kontrol. Kandungannya tidak juga bisa bertahan lama, Dia sangat menyesal kenapa ini bisa selalu terjadi dan bingung terhadap apa yang harus dia lakukan, agar bayinya bisa bertahan sampai lahir normal.



Di tahun ke 6 setelah menikah istrinya hamil kembali, klinik mereka diserahkan oleh adik kandung Erni. Istri Hendra benar-benar istirahat total di rumah tanpa diganggu kegiatan usahanya dan kegiatan lainnya, mereka keluar hanya kontol kandungan saja, makanan, vitamin dan obat dijaga ketat agar tidak keguguran lagi. Usaha mereka gak sia-sia anak pertamanya lahir dengan sehat dan sempurna dengan berjenis kelamin perempuan yang diberi nama Rani Putri Nahendra.
Kelahiran anaknya yang kata orang sulit ada kemungkinan karena mereka masih dari garis keturunan yang sama sehingga sulit untuk terbentuk janin dan sangat lemah. Maka menurut kata orang-orang terdahulu anaknya jika terlahir, harus dititipkan dan dipelihara orang lain hingga cukup besar, agar bisa hidup dengan baik dan sehat. Akhirnya anak tersebut dititipkan ke Adik istrinya dengan harapan baik dan memang dijaga dan dipelihara dengan baik olehnya. Setelah 5 tahun barulah Rani di asuh oleh kedua orang tuanya.
Mereka sangat bersyukur dari perkawainannya di karuniai anak yang cantik, walaupun hanya seorang. Mereka berharap perkawinannya akan langgeng selamanya dan memperoleh cucu dari anaknya Rani
Inilah cerita mengenai saudaraku itu.. semoga mereka selalu diberi kebahagiaan dan kerukunan dalam berumah tangga hingga kakek nenek.. Aamiin (KNK)

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...