Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 18 Mei 2018

Kekuatan Cinta

Aku sesorang laki-laki, yang pada saat itu berusia 17 tahun, aku mempunyai pacar yang bernama Hani. Kita berpacaran sudah 3 tahun lamanya. Kita berdua sangat mencintai dan tak akan terpisahkan.
Aku dan Hani selalu pergi dan pulang sekolah bersama, kami menggunakan angkutan umum jika berangkat sekolah maupun pulangnya. Hari-hari kita lalui dengan keceriaan dan canda tawa. Kita sering duduk-duduk menghabiskan waktu di taman dekat sekolahan atau di danau dekat lingkungan rumah Hani. Rumah kami berjarak 3km, cukup jauh, tapi aku sering mengantar Hani sampai depan rumahnya. Memang rumahku lebih jauh dari rumah pacarku namun rumahku melewati jalan rumahnya.

 Imej yang berkaitan

Waktu itu hari sabtu sore, aku duduk ditepi danau dekat rumah pacarku, banyak impian yang kita utarakan saat itu. Kita berdua sangat ingin kuliah keluar negeri yaitu Paris. Seusai kuliah kita berjanji akan segera menikah dan mempunyai anak banyak. Impian kita sangat indah rasanya, semoga impian kita bisa terkabul.
Seminggu setelah itu Hani sakit dan dirawat dirumah sakit selama 7 hari. Keadaan Hani belum begitu pulih, namun dia harus kembali masuk sekolah, karena akan mengikuti ujian akhir semester. Aku melihat dia jauh berbeda, dia sedikit pendiam dan keceriaannya hilang. Akan tetapi hal ini tak mengurangi rasa cinta ku kepadanya.
Pengumuman kelulusan sekolah tiba, tamat sekolah aku mulai mendaftar ke Perguruan tinggi yang aku inginkan. Akupun segera mengajak Hani untuk ke Paris bersama.

     "Han, yuk kita daftar ke perguruan tinggi yang kita sudah idamkan sejak dulu."

     "Maaf aku tidak bisa kesana bersama kamu.."

     "Loh, kok begitu.. ada apa ni? Kamu mau kuliah di Jakarta saja ya?"


 "Enggak kok, aku mau menikah dan ikut suami ku ke Jerman. Aku akan tinggal disana, aku tidak mau bersama kamu, karena kamu belum punya apa-apa. Mendingan aku menikah dengan orang yang sudah mapan."

     "Kamu gak salah Hen! kamu sadar gak sih sama apa yang kamu katakan? kenapa baru sekarang kamu bilang hal ini ke aku, kamu juga tau keluargaku dari keluarga yang sederhana. Mana impian kamu yang dulu, kata kamu kita akan selamanya bersama."

Tanpa menjawab apapun, Heni pun berlari sambil menangis menuju angkutan umum dan segera pulang, dia tidak tahan dengan apa yang barusan terjadi.

5 Tahun berlalu, aku sudah lulus dari perguruan tinggi dan bekerja pada perusahaan otomotif ternama, sudah 1 tahun aku bekerja di perusahaan ini. Banyak sudah yang aku capai, aku sudah mempunyai rumah mewah di Pondok Indah dan sebuah mobil BMW. Luas rumahku sekitar 200 meter persegi dengan total luas tanah 600 meter persegi, karena itulah aku juga memperkerjakan pembantu dan tukang kebun serta satpam di rumah, .
Saat itu sore jam 15.00 aku pulang ke rumah karena tidak enak badan, aku mengendarai mobil dalam keadaan hujan yang cukup deras. Aku melewati depan pemakaman Jeruk Purut, aku mendadak memberhentikan kendaraan karena melihat sosok Pria dan wanita tua menggunakan payung hitam menyebrang jalan. Mereka berjalan dengan pelan, akupun melihat pergerakan mereka. Ternyata mereka memasuki area pekuburan. Aku sedikit terheran melihat mereka yang memasuki makam saat hujan deras seperti ini, namun aku serasa kenal wajah mereka.
Segera aku tepikan kendaraanku dan aku berjalan mengikuti mereka. Ternyata mereka mengunjungi makam anaknya yang meninggal 4 tahun lalu. Aku menegur mereka, tak disangka mereka masih mengenaliku.

Hasil carian imej untuk ‪kematian cinta‬‏     "Pak.. Bu.. Kuburan siapa ini? kenapa kesini saat hujan deras seperti ini?"

     "Ini kuburan Hani nak, hari ini adalah hari ulang tahun dia, maka itu kami kesini"

Aku terkaget dengan penjelasan mereka, aku tidak percaya akan hal ini.
Melihat aku terkaget, Bapak Hani melanjutkan ceritanya.

     "Hani terkena kanker hati, stadium akhir saat kelas 3 SMA, dia dan keluarga bingung, karena memang Hani sebelumnya sehat-sehat saja. Banyak harapan Hani yang belum tercapai bahkan dia gak mau kehilangan kamu tapi disatu sisi dia tidak mau kamu tau apa penyakit yang sedang dideritanya serta tidak mau kamu terpuruk. Akhirnya dia memutuskan lebih baik dia menyakiti kamu waktu itu, agar kamu bisa terus bangkit dan sukses. Ternyata apa yang Hani harapkan terwujud. Kamu tidak pernah datang ke rumah kami bahkan menelpon pun tidak. Disaat hari-hari terakhir, Hani hanya bersama kami, dia terbaring lemas di atas tempat tidur, makan, minum, sholat hanya dilakukan diatas tempat tidurnya. Sesekali dia memandang fotomu nak yang selalu berada disisinya hingga akhir hidupnya."

Hujan semakin deras dan hari akan berganti malam, kami pun segera keluar dari pemakaman. Aku mengantar Bapak Ibu Hani sampai ke rumahnya. Tak ada yang berubah dari rumah Hani selain semakin terbengkalai.
Dirumah mereka, aku langsung disediakan teh hangat dan handuk putih panjang untuk mengelap badanku yang sangat basah. Mereka menyuruhku mengganti pakaian, ada baju kaos Hani yang masih bagus untuk aku pakai.
Aku berganti pakaian di kamar Hani, sangat jelas fotoku terpajang disana, bahkan ada tulisan namaku tertempel di tembok kamar. Tak sadar air mataku mengalir di pipi. Hatiku dipenuhi rasa sesal yang sangat dalam, mengapa aku tidak menemaninya saat akhir-akhir hidupnya, mengapa aku tidak mencari tahu kebenaran ucapan saat perjumpaan terakhir. Rasanya sangat bodoh aku ini, yang tidak peka pada hati dan perasaannya waktu itu. Seharusnya aku tahu jika Hani adalah orang yang sangat setia, walau dia gadis yang manis, dia tidak pernah bergaul dengan laki-laki kecuali hanya untuk menyelesaikan tugas sekolah. Lama aku berada dikamarnya, sambil memandangi seluruh sisi kamarnya.
Bapaknya menghampiri diriku melanjutkan percapannya yang tadi terputus.

     "Hani, menitip pesan untukmu, 'maafkan atas kesalahannya, kebohongannya dan kekurangannya selama dia bersamamu'. Semua dia lakukan untuk kesuksesanmu, agar kamu menjadi orang yang berguna, tidak lemah dan selalu bersemangat."

      "Aku berfikir setelah sukses seperti saat ini, aku ingin memberi tahu Hani, bahwa aku bisa menjadi seperti yang dia mau, tapi aku datang dengan kesedihan. Memang dia berhasil membuatku menjadi seperti ini, tapi aku sedih yang aku lakukan bukan buat kita bersama pak."

     "Sudahlah nak, sekarang dan untuk kedepan, kamu harus selalu berfikir positif, tersenyum dan selalu semangat. Jangan bersedih lagi untuk Hani, jadilah yang terbaik supaya Hani bahagia disana, jangan lupa selalu kirim doa untuknya."

     "Terima kasih pak atas semuanya, bolehkan saya main ke sini lagi dan akan sering mengunjungi kuburan Hani?"

     "Silahkan nak, rumah ini terbuka selalu untukmu"


Hasil carian imej untuk ‪kematian cinta‬‏

Keesokan paginya, aku kembali mengunjungi makam Hani. Aku sedikit tersesat karena cuaca kemarin dan aku tidak memandangi pemandangan sekitar, aku hanya fokus mengikuti Bapak dan ibu Hani. Setelah aku bertanya kepada petugas makam, barulah aku menemui Kuburan Hani. Aku membawakan bunga mawar aneka warna untuknya, ku bacakan dia doa dan mengucapkan kenangan atas janji manis yang terucap dari bibirnya dulu.
Kembali aku meneteskan air mata diatas pusaranya, aku tak menyangka akan berakhir seperti ini.

Hari-hari berikutnya aku lalui dengan kesibukanku dan menyusuri kemacetan ibu kota yang sangat menyita waktu. Sering kali aku mengunjungi kuburan Hani, hanya untuk sekedar berbagi cerita akan aktifitasku dan impian serta masa bersama Hani dulu.
 (KNK)

-- DH --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...