Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 11 Mei 2018

Cinta Sejati

Aku sekolah di sebuah SMA di Jakarta. Aku adalah seorang yang mudah bergaul, temanku sangat banyak terutama cowok. Aku adalah orang yang tidak mudah jatuh cinta dan bisa dibilang sangat setia. Di kelas dua aku mengenal cewek yang sangat manis dan periang, dia bernama Henni. Memang tak sulit untuk berkenalan dengan Henni, karena ada saja caraku untuk mendekatinya. Yang sulit adalah menakhlukkan hatinya.
Aku sangat senang jika melihatnya berada di depan mataku, rasanya sejuk memandang wajahnya yang selalu semangat dan tersenyum. Kebahagiannya yang lepas yang membuatnya belum mempunyai pacar sampai saat ini, dia selalu menganggap semua cowok adalah teman baik. Katanya sudah banyak cowok yang ingin mengambil hatinya, namun selalu gagal. Menurutku mungkin karena usahanya saja yang kurang.
Mendekati Henni memang harus sabar dan tidak termakan omongannya yang terkadang bikin kita menyerah. Setahun lebih aku mendekati Henni, Itupun hanya membuat dia lebih akrab saja. Baru setelah kelulusan aku bisa merebut hatinya.
     "Hen, aku bingung sama kamu, kenapa aku harus menunggu sampai 2 tahun baru bisa mendapatkan hatimu yah."
     "Sebenarnya, aku hanya tak ingin pacaran sampai aku benar-benar lulus SMA, hanya kamu yang bisa bertahan, itu yang membuktikan cintamu lebih kuat. Aku sangat bangga padamu Anton, terima kasih kamu sudah mau menunggu aku.
     "Ah, kamu bisa aja, aku mah bukan bertahan menunggu kamu, tapi tak ada orang lain yang bisa mengukir namamu dihatiku. Dihatiku hanya tertulis nama 'Henni' itu aja. Mau siapapun yang berusaha menghapusnya tak akan ada yang bisa."
Henni senyum terharu mendapat penjelasan dariku. kami selalu melewati hari-hari dengan kebahagiaan dan senyuman. Kami sering ke mall untuk sekedar jalan-jalan saja, nonton bioskop bahkan makan berdua.
Tamat kuliah kami semakin serius untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Keluarga kami sangat senang dan setuju kami segera menikah karena melihat keharmonisan kita berdua. disamping itu aku juga sudah bekerja diperusahaan ternama di Sudirman begitupun dengan Henni, dia bekerja di sebuah bank swasta di daerah Thamrin.
Pernikahan kami berlangsung sangat meriah disebuah gedung di Jakarta Selatan. Hampir semua saudara, teman dan tetangga kami datang. Ruangan resepsi kami begitu ramai dan riuh. Usai menikah kami tinggal di rumah kami sendiri di daerah Tanggerang.
Dua bulan setelah itu, Henni sudah menunjukkan kehamilannya, dia sering mual-mual dan tidak bersemangat untuk beraktifitas. Kami selalu memeriksa kehamilan secara berkala. Alhamdulillah calon anakku selalu sehat di dalam kandungan istriku. Dia tumbuh dengan cepat dan selalu sehat.

Hasil carian imej untuk ‪cinta sejati‬‏
Memasuki bulan ke 7 kami sudah menyiapkan semua perlengkapan calon anakku. Sekecil apapun kami sudah siapkan. Tepat Sembilan bulan lebih lima hari bayi kami lahir. Kami beri nama "Toni". Toni tumbuh dengan cepat, sehat dan lincah. Kami sangat bahagia merawat dan menjaganya, kami menjaga bergantian dengan cekatan dan telaten. Tak ada keluh kesah dari kami berdua, semua berjalan sebagaimana mestinya, bahkan penuh dengan keceriaan.
Tepat 40 hari sejak kelahirannya, kami mengadakan syukuran (kekahan). Kami mengundang nenek serta kakek kami dari kampung bahkan hampir semua kerabat kami dari kampung berkenan hadir pada acara itu. Nenek memang baru kali ini datang karena saat kami nikah kemarin, beliau dalam keadaan sakit di kampung.
Acara berjalan dengan khidmat tanpa halangan apapun, semua orang ceria, bahagia, tertawa lepas dan saling bercengkrama dan bercanda. Usai acara nenek mengumpulkan kami semua, ada yang nenek ingin utarakan dan diskusikan kepada kami semua. nenek bercerita banyak, mulai dari bagaimana aku kecil dan istriku yang pernah tinggal satu kampung saat kami lahir dulu.

     "Nenek mengumpulkan kalian semua, karena nenek teringat waktu Anton kecil dulu, nenek kenal baik dengan ibu dan bapak Henni. Terutama ibunya, dulu mereka tinggal berdekatan dengan rumah kita. saat itu ibu Anton sedang sakit, sakitnya sangat lama, Anton baru berumur sebulan. Dia sering menangis karena tidak mau diberikan susu bubuk. kebetulan Henni waktu itu baru lahir, saya beranikan diri untuk meminta ke ibu Henny agar Anton bisa disusui olehnya. Ibu Henni sangatlah baik hati, tanpa bicara panjang iapun menyanggupinya. Sejak saat itu Anton sering saya titipkan ke ibu Henni. Bersamanya anton bisa tenang dan gak rewel."

     "Jadi nek, 'apa maksud nenek dengan cerita ini?" aku bertanya penasaran dengan nenek

     "Begini, karena kalian adalah satu susuan dan nenek sudah mengingat-ingat dan menghitung. Bahwa Ibu Henni saat itu sudah menyusui kamu lebih dari 5 kali. semoga benar hal ini ya Bu Henni"

     Ibu Henni menjawab.. "saya lupa kalau Anton menantu saya pernah saya susui, tapi seingat saya waktu itu 2 hari saya menyusui, hari pertama 3 kali begitupun dengan hari kedua."

     "Aku melihat Henni bingung atas keadaan ini terlebih saya. Kita sedih dan prustasi, aku bingung karena kami harus berpisah selamanya."

Karena rasa penasaranku dan kenapa hal ini tidak terjadi saat aku belum menikah. Akhirnya aku berkata kepada nenek mengapa aku tidak di susui mama. Jawaban yang keluar dari mulut nenekku adalah karena 'susu pada puting ibuku tidak banyak keluarnya'.

Sejak hari itu kami berpisah rumah dan terpaksa aku talak istri saya dengan Talak 3, karena selamanya kami tak akan bersatu lagi. Sangat lama rasanya aku sakit, pusing karena merasa dunia ini sangat kejam. Banyak hal terbayang olehku kenangan-kenangan indah dulu. saat kita pertama bertemu, dia begitu cantik dan sulit untuk dilupakan.
Saat perjuangan untuk mendapatkan dirinya yang tak terbayangkan olehku, saat itu aku hanya pulang bareng dia, hampir setiap hari kami bersama. terlebih saat aku sudah mendapatkan dirinya. kita menonton film-film percintaan di bioskop sebuah mall di Jakarta Selatan. Kami makan saling suapi. Indah rasanya kala itu.
Sekarang saat kami bahagia mempunyai buah hati, kami dipisahkan oleh ketentuan agama yang tidak bisa kami tentang. Semakin kita berontak, semakin sakit rasanya, aku hanya bisa diam dalam keadaan ini, mau apa-apa malas rasanya, dunia terasa hampa dan sempit.
Keluarga banyak yang menasehati saya agar ikhlas dan sabar. sampai akhirnya aku sadar bahwa semua ini adalah takdir. Takdir yang tidak bisa terelakkan.
Aku merasa bahagia telah mengenal dia, tapi aku sulit untuk jatuh cinta kembali. terkadang aku menanyakan kepada saudaraku bagaimana keadaan dia. ternyata diapun tak jauh beda dengan aku, bahkan Toni terlupakan olehnya.
Dulu kami biasa mengurus Toni berdua sekarang hanya kesedihan yang ada, mengingat masa-masa itu. Tapi ku bertekad akan bangkit demi Toni. Sebulan lebih kami tidak berjumpa dan berkomunikasi, surat cerai aku urus segera agar Henni bisa segera mendapatkan pria yang bisa mengasihinya. Aku berfikir dia harus bangkit segera, agar anakku mendapat kasih sayang sempurna dari ibu dan bapaknya.
Tak menunggu waktu lama, surat ceraipun keluar. Kami masih dirundung kesedihan yang mendalam, sudah bertahun-tahun kami hidup sendiri, sesekali aku mampir ke rumah Henni untuk melihat anakku.
Sekarang aku berada di negeri orang, karena kantor menunjukku untuk bekerja disini. Sudah lama juga aku tidak mengunjungi anakku, yang aku dengar dia sudah menikah dengan pria dari perjodohan kedua orang tuanya. Dalam hatiku, aku hanya bisa berdoa 'semoga dia dan anakku bahagia selalu'.
Entah sampai kapan aku harus sendiri seperti ini.. (KNK)

-- DH --





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...