Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 25 Mei 2018

Obrolan Cinta

"Kalo kamu, suka wanita yang bagaimana sih?"

"Aku suka wanita yang manis, tinggi, berkulit putih, bersih, rambut lurus panjang, baik, penyabar, penyayang, jujur, setia, kaya raya, berpendidikan, berbicara santun, rajin beribadah. Tapi gak gitu juga kali, kan manusia gak ada yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah."

"Lah ditanya kok jawabnya begitu, yang bener donk?"

"Kalau mau jujur, aku hanya meninginkan:
Pertama: Wanita yang rajin beribadah, tentunya sesuai dengan agama yang aku anut. Dia menutup semua auratnya, kapanpun dan dimanapun terhadap lelaki yang bukan muhrimnya.
Kedua: Dia berpendidikan dan terpelajar, minimal pendidikan sama denganku.
Ketiga: Dia sudah bekerja, sehingga bisa saling melengkapi jika ada kekurangan, karena cinta tak akan jadi sempurna jika masalah ekonomi sudah didera. yang ada akan timbul banyak pertengkaran dan masalah.
Keempat: Bibit Bebet Bobot (kata orang latar belakang keluarganya yang baik dan tidak bermasalah).
Kelima: Ini adalah yang gak mesti harus dia miliki karena yang kelima dan keenam adalah faktor pelengkap atau boleh dibilang bonus untuk kita. kelima adalah kecantikan.
dan terakhir Kekayaan"

"Wah, hebat juga kriteria kamu ya!"

"Kriteria yang aku bilang diatas harus runtun loh, mulai dari nomor satu yah, jangan dibalik loh. Jika dari awal (nomor 1) sampai nomor 3 atau sampai 4 sudah terpenuhi, itu sudah cukup, tanpa no 5 dan 6 terpenuhi."

"Terus ada lagi gak syarat lainnya?"

"Menurut aku, cinta itu seharusnya tanpa syarat apa pun. Yang terpenting 'Aku mencintainya karena Allah', bukan apapun. Karena Allah lah yang membuat kita ada dan karena Allah juga cinta kita ada.

"Hebat-hebat, semoga kita semua bisa terinspirasi dari prinsip dasar cinta dari kamu yah"

"Aamiin.. Terima kasih ya...."

(O)

Jumat, 18 Mei 2018

Kekuatan Cinta

Aku sesorang laki-laki, yang pada saat itu berusia 17 tahun, aku mempunyai pacar yang bernama Hani. Kita berpacaran sudah 3 tahun lamanya. Kita berdua sangat mencintai dan tak akan terpisahkan.
Aku dan Hani selalu pergi dan pulang sekolah bersama, kami menggunakan angkutan umum jika berangkat sekolah maupun pulangnya. Hari-hari kita lalui dengan keceriaan dan canda tawa. Kita sering duduk-duduk menghabiskan waktu di taman dekat sekolahan atau di danau dekat lingkungan rumah Hani. Rumah kami berjarak 3km, cukup jauh, tapi aku sering mengantar Hani sampai depan rumahnya. Memang rumahku lebih jauh dari rumah pacarku namun rumahku melewati jalan rumahnya.

 Imej yang berkaitan

Waktu itu hari sabtu sore, aku duduk ditepi danau dekat rumah pacarku, banyak impian yang kita utarakan saat itu. Kita berdua sangat ingin kuliah keluar negeri yaitu Paris. Seusai kuliah kita berjanji akan segera menikah dan mempunyai anak banyak. Impian kita sangat indah rasanya, semoga impian kita bisa terkabul.
Seminggu setelah itu Hani sakit dan dirawat dirumah sakit selama 7 hari. Keadaan Hani belum begitu pulih, namun dia harus kembali masuk sekolah, karena akan mengikuti ujian akhir semester. Aku melihat dia jauh berbeda, dia sedikit pendiam dan keceriaannya hilang. Akan tetapi hal ini tak mengurangi rasa cinta ku kepadanya.
Pengumuman kelulusan sekolah tiba, tamat sekolah aku mulai mendaftar ke Perguruan tinggi yang aku inginkan. Akupun segera mengajak Hani untuk ke Paris bersama.

     "Han, yuk kita daftar ke perguruan tinggi yang kita sudah idamkan sejak dulu."

     "Maaf aku tidak bisa kesana bersama kamu.."

     "Loh, kok begitu.. ada apa ni? Kamu mau kuliah di Jakarta saja ya?"


 "Enggak kok, aku mau menikah dan ikut suami ku ke Jerman. Aku akan tinggal disana, aku tidak mau bersama kamu, karena kamu belum punya apa-apa. Mendingan aku menikah dengan orang yang sudah mapan."

     "Kamu gak salah Hen! kamu sadar gak sih sama apa yang kamu katakan? kenapa baru sekarang kamu bilang hal ini ke aku, kamu juga tau keluargaku dari keluarga yang sederhana. Mana impian kamu yang dulu, kata kamu kita akan selamanya bersama."

Tanpa menjawab apapun, Heni pun berlari sambil menangis menuju angkutan umum dan segera pulang, dia tidak tahan dengan apa yang barusan terjadi.

5 Tahun berlalu, aku sudah lulus dari perguruan tinggi dan bekerja pada perusahaan otomotif ternama, sudah 1 tahun aku bekerja di perusahaan ini. Banyak sudah yang aku capai, aku sudah mempunyai rumah mewah di Pondok Indah dan sebuah mobil BMW. Luas rumahku sekitar 200 meter persegi dengan total luas tanah 600 meter persegi, karena itulah aku juga memperkerjakan pembantu dan tukang kebun serta satpam di rumah, .
Saat itu sore jam 15.00 aku pulang ke rumah karena tidak enak badan, aku mengendarai mobil dalam keadaan hujan yang cukup deras. Aku melewati depan pemakaman Jeruk Purut, aku mendadak memberhentikan kendaraan karena melihat sosok Pria dan wanita tua menggunakan payung hitam menyebrang jalan. Mereka berjalan dengan pelan, akupun melihat pergerakan mereka. Ternyata mereka memasuki area pekuburan. Aku sedikit terheran melihat mereka yang memasuki makam saat hujan deras seperti ini, namun aku serasa kenal wajah mereka.
Segera aku tepikan kendaraanku dan aku berjalan mengikuti mereka. Ternyata mereka mengunjungi makam anaknya yang meninggal 4 tahun lalu. Aku menegur mereka, tak disangka mereka masih mengenaliku.

Hasil carian imej untuk ‪kematian cinta‬‏     "Pak.. Bu.. Kuburan siapa ini? kenapa kesini saat hujan deras seperti ini?"

     "Ini kuburan Hani nak, hari ini adalah hari ulang tahun dia, maka itu kami kesini"

Aku terkaget dengan penjelasan mereka, aku tidak percaya akan hal ini.
Melihat aku terkaget, Bapak Hani melanjutkan ceritanya.

     "Hani terkena kanker hati, stadium akhir saat kelas 3 SMA, dia dan keluarga bingung, karena memang Hani sebelumnya sehat-sehat saja. Banyak harapan Hani yang belum tercapai bahkan dia gak mau kehilangan kamu tapi disatu sisi dia tidak mau kamu tau apa penyakit yang sedang dideritanya serta tidak mau kamu terpuruk. Akhirnya dia memutuskan lebih baik dia menyakiti kamu waktu itu, agar kamu bisa terus bangkit dan sukses. Ternyata apa yang Hani harapkan terwujud. Kamu tidak pernah datang ke rumah kami bahkan menelpon pun tidak. Disaat hari-hari terakhir, Hani hanya bersama kami, dia terbaring lemas di atas tempat tidur, makan, minum, sholat hanya dilakukan diatas tempat tidurnya. Sesekali dia memandang fotomu nak yang selalu berada disisinya hingga akhir hidupnya."

Hujan semakin deras dan hari akan berganti malam, kami pun segera keluar dari pemakaman. Aku mengantar Bapak Ibu Hani sampai ke rumahnya. Tak ada yang berubah dari rumah Hani selain semakin terbengkalai.
Dirumah mereka, aku langsung disediakan teh hangat dan handuk putih panjang untuk mengelap badanku yang sangat basah. Mereka menyuruhku mengganti pakaian, ada baju kaos Hani yang masih bagus untuk aku pakai.
Aku berganti pakaian di kamar Hani, sangat jelas fotoku terpajang disana, bahkan ada tulisan namaku tertempel di tembok kamar. Tak sadar air mataku mengalir di pipi. Hatiku dipenuhi rasa sesal yang sangat dalam, mengapa aku tidak menemaninya saat akhir-akhir hidupnya, mengapa aku tidak mencari tahu kebenaran ucapan saat perjumpaan terakhir. Rasanya sangat bodoh aku ini, yang tidak peka pada hati dan perasaannya waktu itu. Seharusnya aku tahu jika Hani adalah orang yang sangat setia, walau dia gadis yang manis, dia tidak pernah bergaul dengan laki-laki kecuali hanya untuk menyelesaikan tugas sekolah. Lama aku berada dikamarnya, sambil memandangi seluruh sisi kamarnya.
Bapaknya menghampiri diriku melanjutkan percapannya yang tadi terputus.

     "Hani, menitip pesan untukmu, 'maafkan atas kesalahannya, kebohongannya dan kekurangannya selama dia bersamamu'. Semua dia lakukan untuk kesuksesanmu, agar kamu menjadi orang yang berguna, tidak lemah dan selalu bersemangat."

      "Aku berfikir setelah sukses seperti saat ini, aku ingin memberi tahu Hani, bahwa aku bisa menjadi seperti yang dia mau, tapi aku datang dengan kesedihan. Memang dia berhasil membuatku menjadi seperti ini, tapi aku sedih yang aku lakukan bukan buat kita bersama pak."

     "Sudahlah nak, sekarang dan untuk kedepan, kamu harus selalu berfikir positif, tersenyum dan selalu semangat. Jangan bersedih lagi untuk Hani, jadilah yang terbaik supaya Hani bahagia disana, jangan lupa selalu kirim doa untuknya."

     "Terima kasih pak atas semuanya, bolehkan saya main ke sini lagi dan akan sering mengunjungi kuburan Hani?"

     "Silahkan nak, rumah ini terbuka selalu untukmu"


Hasil carian imej untuk ‪kematian cinta‬‏

Keesokan paginya, aku kembali mengunjungi makam Hani. Aku sedikit tersesat karena cuaca kemarin dan aku tidak memandangi pemandangan sekitar, aku hanya fokus mengikuti Bapak dan ibu Hani. Setelah aku bertanya kepada petugas makam, barulah aku menemui Kuburan Hani. Aku membawakan bunga mawar aneka warna untuknya, ku bacakan dia doa dan mengucapkan kenangan atas janji manis yang terucap dari bibirnya dulu.
Kembali aku meneteskan air mata diatas pusaranya, aku tak menyangka akan berakhir seperti ini.

Hari-hari berikutnya aku lalui dengan kesibukanku dan menyusuri kemacetan ibu kota yang sangat menyita waktu. Sering kali aku mengunjungi kuburan Hani, hanya untuk sekedar berbagi cerita akan aktifitasku dan impian serta masa bersama Hani dulu.
 (KNK)

-- DH --

Jumat, 11 Mei 2018

Cinta Sejati

Aku sekolah di sebuah SMA di Jakarta. Aku adalah seorang yang mudah bergaul, temanku sangat banyak terutama cowok. Aku adalah orang yang tidak mudah jatuh cinta dan bisa dibilang sangat setia. Di kelas dua aku mengenal cewek yang sangat manis dan periang, dia bernama Henni. Memang tak sulit untuk berkenalan dengan Henni, karena ada saja caraku untuk mendekatinya. Yang sulit adalah menakhlukkan hatinya.
Aku sangat senang jika melihatnya berada di depan mataku, rasanya sejuk memandang wajahnya yang selalu semangat dan tersenyum. Kebahagiannya yang lepas yang membuatnya belum mempunyai pacar sampai saat ini, dia selalu menganggap semua cowok adalah teman baik. Katanya sudah banyak cowok yang ingin mengambil hatinya, namun selalu gagal. Menurutku mungkin karena usahanya saja yang kurang.
Mendekati Henni memang harus sabar dan tidak termakan omongannya yang terkadang bikin kita menyerah. Setahun lebih aku mendekati Henni, Itupun hanya membuat dia lebih akrab saja. Baru setelah kelulusan aku bisa merebut hatinya.
     "Hen, aku bingung sama kamu, kenapa aku harus menunggu sampai 2 tahun baru bisa mendapatkan hatimu yah."
     "Sebenarnya, aku hanya tak ingin pacaran sampai aku benar-benar lulus SMA, hanya kamu yang bisa bertahan, itu yang membuktikan cintamu lebih kuat. Aku sangat bangga padamu Anton, terima kasih kamu sudah mau menunggu aku.
     "Ah, kamu bisa aja, aku mah bukan bertahan menunggu kamu, tapi tak ada orang lain yang bisa mengukir namamu dihatiku. Dihatiku hanya tertulis nama 'Henni' itu aja. Mau siapapun yang berusaha menghapusnya tak akan ada yang bisa."
Henni senyum terharu mendapat penjelasan dariku. kami selalu melewati hari-hari dengan kebahagiaan dan senyuman. Kami sering ke mall untuk sekedar jalan-jalan saja, nonton bioskop bahkan makan berdua.
Tamat kuliah kami semakin serius untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Keluarga kami sangat senang dan setuju kami segera menikah karena melihat keharmonisan kita berdua. disamping itu aku juga sudah bekerja diperusahaan ternama di Sudirman begitupun dengan Henni, dia bekerja di sebuah bank swasta di daerah Thamrin.
Pernikahan kami berlangsung sangat meriah disebuah gedung di Jakarta Selatan. Hampir semua saudara, teman dan tetangga kami datang. Ruangan resepsi kami begitu ramai dan riuh. Usai menikah kami tinggal di rumah kami sendiri di daerah Tanggerang.
Dua bulan setelah itu, Henni sudah menunjukkan kehamilannya, dia sering mual-mual dan tidak bersemangat untuk beraktifitas. Kami selalu memeriksa kehamilan secara berkala. Alhamdulillah calon anakku selalu sehat di dalam kandungan istriku. Dia tumbuh dengan cepat dan selalu sehat.

Hasil carian imej untuk ‪cinta sejati‬‏
Memasuki bulan ke 7 kami sudah menyiapkan semua perlengkapan calon anakku. Sekecil apapun kami sudah siapkan. Tepat Sembilan bulan lebih lima hari bayi kami lahir. Kami beri nama "Toni". Toni tumbuh dengan cepat, sehat dan lincah. Kami sangat bahagia merawat dan menjaganya, kami menjaga bergantian dengan cekatan dan telaten. Tak ada keluh kesah dari kami berdua, semua berjalan sebagaimana mestinya, bahkan penuh dengan keceriaan.
Tepat 40 hari sejak kelahirannya, kami mengadakan syukuran (kekahan). Kami mengundang nenek serta kakek kami dari kampung bahkan hampir semua kerabat kami dari kampung berkenan hadir pada acara itu. Nenek memang baru kali ini datang karena saat kami nikah kemarin, beliau dalam keadaan sakit di kampung.
Acara berjalan dengan khidmat tanpa halangan apapun, semua orang ceria, bahagia, tertawa lepas dan saling bercengkrama dan bercanda. Usai acara nenek mengumpulkan kami semua, ada yang nenek ingin utarakan dan diskusikan kepada kami semua. nenek bercerita banyak, mulai dari bagaimana aku kecil dan istriku yang pernah tinggal satu kampung saat kami lahir dulu.

     "Nenek mengumpulkan kalian semua, karena nenek teringat waktu Anton kecil dulu, nenek kenal baik dengan ibu dan bapak Henni. Terutama ibunya, dulu mereka tinggal berdekatan dengan rumah kita. saat itu ibu Anton sedang sakit, sakitnya sangat lama, Anton baru berumur sebulan. Dia sering menangis karena tidak mau diberikan susu bubuk. kebetulan Henni waktu itu baru lahir, saya beranikan diri untuk meminta ke ibu Henny agar Anton bisa disusui olehnya. Ibu Henni sangatlah baik hati, tanpa bicara panjang iapun menyanggupinya. Sejak saat itu Anton sering saya titipkan ke ibu Henni. Bersamanya anton bisa tenang dan gak rewel."

     "Jadi nek, 'apa maksud nenek dengan cerita ini?" aku bertanya penasaran dengan nenek

     "Begini, karena kalian adalah satu susuan dan nenek sudah mengingat-ingat dan menghitung. Bahwa Ibu Henni saat itu sudah menyusui kamu lebih dari 5 kali. semoga benar hal ini ya Bu Henni"

     Ibu Henni menjawab.. "saya lupa kalau Anton menantu saya pernah saya susui, tapi seingat saya waktu itu 2 hari saya menyusui, hari pertama 3 kali begitupun dengan hari kedua."

     "Aku melihat Henni bingung atas keadaan ini terlebih saya. Kita sedih dan prustasi, aku bingung karena kami harus berpisah selamanya."

Karena rasa penasaranku dan kenapa hal ini tidak terjadi saat aku belum menikah. Akhirnya aku berkata kepada nenek mengapa aku tidak di susui mama. Jawaban yang keluar dari mulut nenekku adalah karena 'susu pada puting ibuku tidak banyak keluarnya'.

Sejak hari itu kami berpisah rumah dan terpaksa aku talak istri saya dengan Talak 3, karena selamanya kami tak akan bersatu lagi. Sangat lama rasanya aku sakit, pusing karena merasa dunia ini sangat kejam. Banyak hal terbayang olehku kenangan-kenangan indah dulu. saat kita pertama bertemu, dia begitu cantik dan sulit untuk dilupakan.
Saat perjuangan untuk mendapatkan dirinya yang tak terbayangkan olehku, saat itu aku hanya pulang bareng dia, hampir setiap hari kami bersama. terlebih saat aku sudah mendapatkan dirinya. kita menonton film-film percintaan di bioskop sebuah mall di Jakarta Selatan. Kami makan saling suapi. Indah rasanya kala itu.
Sekarang saat kami bahagia mempunyai buah hati, kami dipisahkan oleh ketentuan agama yang tidak bisa kami tentang. Semakin kita berontak, semakin sakit rasanya, aku hanya bisa diam dalam keadaan ini, mau apa-apa malas rasanya, dunia terasa hampa dan sempit.
Keluarga banyak yang menasehati saya agar ikhlas dan sabar. sampai akhirnya aku sadar bahwa semua ini adalah takdir. Takdir yang tidak bisa terelakkan.
Aku merasa bahagia telah mengenal dia, tapi aku sulit untuk jatuh cinta kembali. terkadang aku menanyakan kepada saudaraku bagaimana keadaan dia. ternyata diapun tak jauh beda dengan aku, bahkan Toni terlupakan olehnya.
Dulu kami biasa mengurus Toni berdua sekarang hanya kesedihan yang ada, mengingat masa-masa itu. Tapi ku bertekad akan bangkit demi Toni. Sebulan lebih kami tidak berjumpa dan berkomunikasi, surat cerai aku urus segera agar Henni bisa segera mendapatkan pria yang bisa mengasihinya. Aku berfikir dia harus bangkit segera, agar anakku mendapat kasih sayang sempurna dari ibu dan bapaknya.
Tak menunggu waktu lama, surat ceraipun keluar. Kami masih dirundung kesedihan yang mendalam, sudah bertahun-tahun kami hidup sendiri, sesekali aku mampir ke rumah Henni untuk melihat anakku.
Sekarang aku berada di negeri orang, karena kantor menunjukku untuk bekerja disini. Sudah lama juga aku tidak mengunjungi anakku, yang aku dengar dia sudah menikah dengan pria dari perjodohan kedua orang tuanya. Dalam hatiku, aku hanya bisa berdoa 'semoga dia dan anakku bahagia selalu'.
Entah sampai kapan aku harus sendiri seperti ini.. (KNK)

-- DH --





Jumat, 04 Mei 2018

Cinta ABG

Mukhlis.. itulah nama diriku, aku sekolah di SMPN 147 Jakarta. Satu tahun sekolah disana tak ada yang berarti bagiku. Semua berjalan seperti biasa, seperti halnya orang-orang yang bersekolah.

Cerita ini bermula saat aku kelas 2 SMP. Aku sangat rajin beribadah solat zuhur sejak kelas satu SMP, karena aku sekolah dari jam 07.00 - 14.00. Hal ini yang membuat aku solat zuhur harus di sekolah, karena aku selalu solat pada awal waktu. Di sekolahku ada 2x istirahat. Jam 9.30 dan 11.45. Saat istirahat pertama aku kebanyakan menghabiskan waktu diperpustakaan.
Dihari itu, saat aku ada di perpustakaan seorang gadis manis menghampiriku. Dia sangat cantik dengan rambutnya yang lurus panjang sepinggang namun badan tak begitu tinggi. Senyumannya yang mengarahku, membuat ku terpesona dibuatnya. 
     "Hai Muklis, bolehkah aku duduk disebelahmu."

     "Dengan perasaan kaget, takut, aku menjawab dengan sedikit tegang 'Boleh'. Kok kamu tahu namaku?"

     "Iya, aku sudah memperhatikanmu sejak kelas satu kemarin, nama aku 'Sinta', bolehkan aku menjadi teman baik kamu".
Sejak hari itu Sinta dan aku sering terlihat berdua saat di perpustakaan dan bahkan kantin sekolahan. Sinta merupakan anak satu-satunya dari pengusaha terkenal di Cibubur, dia rela menjemput aku di depan rumahku. Berhubung rumahku berada tepat di depan jalan raya. di dalam mobil aku bercada, tertawa dengannya.
Bersamanya aku bagaikan mimpi, kenapa dia mau dengan ku, padahal tampangku biasa saja. banyak teman-temanku juga berkata seperti itu.

Suatu hari Sinta mengajakku mampir ke taman bunga dulu saat pulang sekolah. sambil bergandengan tangan kita berbicara tentang masa depan, kita bercerita sambil tiduran di atas rerumputan.

     "Klis, nanti kalau seandainya kita menikah kamu mau punya anak berapa?".

     "Ah, kamu. itu mah nanti saja kita pikirin. umur kita masih jauh."

     "Kan se'andainya? bolehkan!"

     "Iya deh boleh, bagiku cukup dua saja. sepasang. yang pertama anak laki-laki (seganteng aku) dan kedua Perempuan (pastinya secantik kamu). Sin, aku gak pernah bermimpi bisa dapat pacar secantik kamu. apa sih yang kamu pikirkan mengenai diriku?"

     "Gak tau Klis, awal aku lihat kamu.. ada yang beda aja. Kamu rajin membaca buku diperpustakaan yang menjadikan rutinitasmu setiap hari dan kamu juga rajin beribadah."

     "Tapi apakah mungkin suatu saat nanti kita akan bersatu Sin?"

     "Kamu harus mengajariku tentang agama kamu, ajariku bagaimana Sholat."

     "Jika harus mengajarimu agamaku aku pasti bisa, tetapi bagaimana pendapat keluargamu nanti, kamu anak satu-satunya dikeluarga mereka. Bagiku mustahil mereka mau menerimanya"

Seiring waktu Sinta banyak bertanya kepadaku mengenai islam, dia bertanya sangat antusias. Hari itu kita mampir ke mall, kita tidak berbelanja tapi hanya makan saja. Dia selalu terlihat ceria, kapanpun dan dimanapun, dia sangat energik.

Saat perpisahan sekolah datang, kami lulus dengan nilai yang sangat baik. namun ada yang membuat hati kami kecewa, karena kami tidak diterima disekolah SMA yang sama. dia ke arah bogor sedangkan saya di Jakarta.

Sejak saat itu kita jarang berjumpa, semua karena arah sekolah yang berbeda dan juga aktifitas yang sibuk antara kami berdua.

Hari itu hari Jum'at malam, dia menelpon ke rumahku, dia mau kita ketemuan dengan membawa kado besok pagi, maksudnya tukeran kado gitu kali ya. Kita janjian di jalan depan rumahku. Pagi itu Sinta tak banyak bicara..

     "Klis kita sekarang sudah tidak bisa sering ketemu seperti dulu, kerena jarak dan lokasi sekolahan kita yang saling berjauhan dan tidak searah." Klis boleh tidak kamu sering main ke rumahku. terkadang aku kangen sama kamu".

     "Sin, bagaimana kalo kita akhiri saja hubungan kita ini, aku tidak mau menyakiti hati kamu, semakin lama aku semakin sayang kepadamu, Sulit rasanya menghapuskan gambaran dirimu dipelupuk mataku ini." Aku rasa semakin cepat kita akhiri, walau sulit.. walau sakit.. tapi mungkin aku bisa."

     "Kenapa harus seperti ini"

Hasil carian imej untuk ‪perpisahan cinta‬‏     "Kita beda agama, beda kasta, kamu cantik, kamu baik, kamu anak satu-satunya yang selalu disayang dan dicukupkan dikeluargamu, tapi sebaliknya aku.. apa aku bisa membahagiakan kamu disuatu saat nanti." Ingin rasanya..
     "Aku tak ingin kehilanganmu sayang.. tapi ini harus"
     "Semoga kita bisa saling bahagia.. jangan kita saling putus hubungan ya.."
     "Tetap jadi yang terbaik dan tercantik untukku.. Sayang.."
     "Suatu saat nanti saat hari itu datang.. dan kesiapanku semakin tinggi.. aku akan hadir untukmu.."
     "Tunggu aku.. semoga hatimu tetap menjadi milikku.."

     "Kamu jahat Klis" (sinta berlari sambil menangis ke dalam mobilnya)

Sang supir memacu mobil dengan santai sambil menenangkan Sinta, sopir tahu bagaimana perasaan mereka berdua, dia banyak menasehati dan menenangkan Sinta.

Seiring waktu telpon tetap kami berdua lakukan, walau setahun kemudian kami berdua sudah tidak menelpon lagi. Rasa kangen dan keinginan bertemu harus aku tepis karena banyaknya perbedaan yang tak mungkin disatukan suatu saat nanti. Aku selalu menyimpan dan melihat kenangan terakhir yang Sinta berikan kepadaku, dengan melihat benda itu, aku selalu terbanyang saat-saat kita bersama dulu. Walau begitu aku harus tetap ceria menjalani hari-hari ku dengan teman-teman baruku di SMA.

Saat kuliah aku tidak memperhatikan pola makanku, sakit maag yang dideritaku semakin menjadi. di semester 6, kesehatanku menurun, aku harus dirawat di rumah sakit dalam waktu lama. aku banyak teringat dengan teman-teman baikku, terlebih lagi Sinta. Seminggu aku dirawat dirumah sakit dan aku tidak bisa bertahan lagi.. aku harus meninggalkan kenangan ku di dunia ini. (KN)

Selamat Jalan Sahabatku Mukhlis..






RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...