Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 27 April 2018

Keteguhan Cinta (Bagian 3)

Elin memilih berhenti dari tempat bekerjanya, dia ingin mempunyai banyak waktu dengan kedua anaknya dan menghindari dari kedekatan Budi.

Elin membeli 1 hektar Tanah di kaki gunung rinjani, Tanah yang dia beli berada diatas bukit dengan suhu yang super dingin. Elin mulai membersihkan Tanah yang dia beli menjadi kebun bunga, Tanah tersebut diberi pupuk serta ditanaminya dengan berbagai macam bunga-bunga yang indah.

Awalnya usahanya tidak begitu memuaskan, tak banyak keuntungan yang dia peroleh. Sampai akhirnya Budi datang berkunjung ke kebun bunganya.

     "Hi Lin, Pa kabar?"

     "Eh, kamu Bud. Ada urusan apa nih kamu kesini? Tumben!"

     "Cuma, mau main-main saja, saya dengar kamu berkebun dan menjual bunga, maka itu saya datang dan main ke perkebunan kamu. Saya dengar perkebunan bunga kamu sangat indah loh di Provinsi ini"

     "Ah, kamu bisa saja, perkebunan saya sama kok seperti perkebunan bunga lainnya."

     "Boleh tidak, saya bekerja sama dengan kamu, saya akan memberitahukan hal ini kepada pemerintah dan bekerja sama dengan mereka, agar perkebunan kamu dijadikan objek wisata. Keuntungan dari pada itu banyak loh, desa kamu akan semakin dikenal orang serta omset penjualan bunga kamu akan semakin banyak. Lagi pula pemandangan di desa kamu masih sangat indah dan asri, masih banyak juga sawah serta sungai yang mengalir sangat deras, suhu udaranya pun dingin dan sejuk."

     "Saya sih, setuju saja, tapi dengan datangnya banyak orang ke sini. Apakah tidak merusak lingkungan yang ada dikampung saya yah?"

     "Nantikan, pemerintah akan melihat bagaimana dampaknya setelah kita promosikan. Apakah positif atau negatif. Setelah itu akan di review ulang, hal ini juga yang kemungkinan akan banyak membutuhkan tenaga kerja baru."

     "Ok. kita lihat saja."

Benar saja, pengunjung mulai banyak datang ke perkebunan Elin. Mereka Takjub melihat hamparan perkebunan bunga warna warni yang begitu luasnya. Bahkan pengunjung rela berlama-lama dibawah teriknya matahari, seakan mereka lupa akan panasnya sinar mentari yang mengenai tubuh mereka.

Hasil carian imej untuk ‪hamparan kebun bunga mawar‬‏
















Jika hari libur, Budi tidak pernah absen mengunjungi perkebunan Elin. Bahkan dia sudah semakin akrab dengan anak-anak Elin juga. Mengetahui hal ini, Elin merasa ada yang salah dengan keadaan ini, bukannya Budi semakin menjauh tapi malah semakin dekat dengan dia dan keluarganya. Padahal dari tempat tinggal budi perjalanan kekampungnya bisa ditempuh 5 sampai 6 jam perjalanan, dengan kondisi jalan yang sedikit rusak dan sempit.

Dikesempatan minggu berikutnya Elin berfikir bahwa, dia harus bicara dengan Budi.

     "Bud, maaf yah.. kalau aku salah bicara. Tapi ini harus dan sesegera mungkin ku katakan kepadamu. Begini Bud, kamu tak akan bisa mendapatkan cintaku, karena cintaku hanya milik Edward dan anak-anakku. Aku disini butuh ketenangan dan melupakan apa yang telah terjadi sekaligus introfeksi diri. Saya tahu bahwa ayah dari anak-anakku sudah bersama dengan orang lain. Tetapi yang aku rasakan beda, dia begitu special dimataku, belum pernah dia menyakiti hatiku, berbicara kasar juga tidak, dia sopan, sayang sekali dengan aku dan anakku, Edward selalu tersenyum, ceria dan tak pernah mengeluh dengan pekerjaannya serta aktifitasnya diluar sana. Saya hanya takut jika menikah lagi adalah keputusan yang salah untukku. Belum tentu orang yang akan mendampingiku adalah sosok seperti Edward. Memang tak ada orang yang sempurna, namun Edward adalah pengecualian.. dia adalah suami yang sangat sempurna dimataku."

     "Jika begitu, izinkan aku untuk membuktikan kebesaran cintaku kepadamu Elin. aku akan belajar menjadi Edward. Semoga aku bisa membuktikannya karena begitu sayangnya aku kepadamu."

     "Bukannya aku gak mau Bud, tapi Nama Edward tak akan bisa terhapus dihatiku. Sulit rasanya."

     "Lalu, kenapa kamu mengijinkannya menikah dengan wanita lain?"

     "Kok, kamu menanyakan hal itu Bud, bukannya kamu bilang kamu sudah tahu semua tentang permasalahan yang telah menimpa keluargaku yah! apa kamu hanya pura-pura tahu! akankah aku memberitahukan hal ini kepadamu. Jujur, Kenapa? Karena, ada calon anak yang akan lahir kedunia, apa jadinya jika anak itu lahir tanpa ayah. Aku merasakan jadi wanita sekaligus ibu, yang jika hal itu terjadi betapa sangat memalukan keluarganya dan sendiri memikul beban hidup tanpa pendamping hidup. Kalau dibilang rela, jawabannya adalah 'rela kehilangan untuk kebahagian orang lain'. Itu saja Bud"

     "Kamu hebat, Lin. Saya yakin tak ada orang yang seperti kamu, bisa berkorban untuk orang lain walau hati tersakiti"

     "Kamu salah, ini adalah yang terbaik untuk keluargaku, keluarga ayah dari anakku dan keluarga Pipit. Saya berbuat untuk menyelamatkan 3 keluarga yang berbeda. Aku bahagia bila melihat semuanya bahagia, semoga pengorbananku tidak sia-sia. Bud, walau 1000 tahun kamu menungguku, hati ini tak akan berubah, bahkan seluruh bagian tubuhku sudah tertulis nama dia, tak ada ruang lagi untuk menulis namamu, walau satu huruf pun. Maaf.. Menurutku masih banyak wanita diluar sana yang lebih cantik dan lebih baik dariku."

     "Iya Lin.. aku sadar tapi boleh kah aku menunggu, berharap mukjijat itu akan datang.. seperti menunggu hujan ditengah kemarau atau sampai hatiku terasa lelah atau bahkan sampai ruhku tidak lagi berada didalam tubuhku."

     "Jangan Bud, pergunakan waktu sebaik mungkin, sebelum datang masa tuamu. Carilah wanita terbaik.."

Sejak saat itu, Budi tidak pernah datang lagi ke kampung Elin. Aktifitas Elin dilalui dengan normal dan biasa. Siang itu, dari kejauhan Elin melihat ada sosok lelaki yang jalan kearahnya. dalam hatinya "apakah Budi datang kembali!". Semakin dekat sosok tersebut ternyata terlihat dia adalah Edward.

     "Hai, Lin apa kabar?"

     "Baik, Ward. Kamu pa kabar?"

     "Seperti yang kamu lihat dihadapanmu sekarang ini, aku Alhamdulillah baik"

     "Lin, aku datang kesini mempunyai tujuan baik. 'Aku masih sayang kamu, aku cinta kamu', perasaan ini tak akan hilang walau 1000 purnama kita lalui. Sulit rasanya mencoret namamu dihatiku.. walau sekuat tenaga sudah ku coba bahkan segala cara sudah kulakukan. Namun Namamu tetap terukir di dalam hati dan jiwa ragaku. Lin, maaf jika aku terburu-buru tapi aku harus mengatakan ini segera 'Maukah kau menikah denganku sekali lagi? (sambil memetik bunga yang berada disebelahnya dan memberikan ke hadapan Elin)"

     "Bukannya aku menolak perasaanku kepadamu, tapi kamu sudah dimiliki wanita lain Ward"

     "Memang kamu belum mendengar bahwa 'aku sudah bercerai'. Aku bercerai sebulan yang lalu Lin. aku juga tau kalau kau tak akan mau menjadi yang kedua, maka itu aku ingin kamu satu-satunya wanita yang ada disisiku selamanya"

Sebulan lebih Edward berada dikampung Elin. dia membantu perkebunan Elin, berjalan ketempat-tempat indah di kampung dan ke kota Lombok. Edward senang bisa kembali bersama menjalani kehidupan seperti dulu.

Kemudian Elin, Edward dan anaknya bersiap- siap kembali ke Jakarta.

Di Jakarta Elin tinggal di rumah yang duhulu bersama anaknya sedangkan Edward tinggal dengan keluarganya. Walau mereka tidak cerai secara hukum namun karena sudah tidak tinggal serumah lebih dari setahun. Mereka tetap menghormati agama islam yang mereka anut.

Mereka berencana akan menikah bulan depan, kedua keluarga setuju mereka bersatu kembali. keluarga melihat keharmonisan mereka berdua dan kebahagiaan yang terpancar dari mereka saat ini sangat tidak mungkin untuk tidak mendukung rencana mereka berdua.

Hari yang dinantikan tiba, semua persiapan sudah selesai dilakukan. Mereka melangsungkan pernikahan di kediaman mereka dengan mengundang hanya keluarga inti dan tetangga sekitar rumah. Dekorasi-dekorasi terlihat cantik dan indah bernuansa putih.

Ijab Kabul berjalan dengan lancar dan khidmat. Semua orang yang hadir terpancar keceriaan, kebahagian dan senyum yang semeringah. semua orang bersalaman kepada mempelai, mengucapkan selamat kemudian beranjak mencicipi hidangan yang tersaji di ruangan belakang.
(KS)

Bersambung..


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...