Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 31 Januari 2020

Cinta Bukan Sekedar Kata

Pernikahanku sudah berlangsung selama 13 tahun lamanya. Banyak suka dan duka yang aku alami bersama. Saat ini aku sudah memiliki 2 orang anak yang ganteng dan cantik. Anakku tumbuh menjadi anak yang pintar dan baik serta taat beribadah. Memang selama 15 tahun aku bersama suamiku tidak pernah ada pertengkaran hebat dan jika bertengkarpun kami tidak di depan anak-anak. 
2 tahun masa-masa kami berpacaran sangatlah indah, dia yang aku kenal saat kuliah dulu adalah sosok lelaki idamaku banget. Dia adalah sosok yang sopan, berbicara santun, baik, murah senyum, berwibawa serta sedikit lucu. Aku dan dia sama-sama jatuh cinta pada pandangan pertama.
Memang sosok suamiku bukan orang yang romantis namun dia bisa bertanggung jawab untuk keluarga. Bahkan setiap bulannya pasti dia mengajak aku dan anak-anak liburan ke luar kota..

 Imej yang berkaitan
Sampai saat ini suamiku masih seperti yang aku kenal saat pertama kali berjumpa. Namun ada keherananku pada pagi hari itu, saat aku membuka WhatsApp di telpon genggamku. Ada yang mengirim foto suamiku yang sedang makan berdua di dalam sebuah rumah makan. Ku lihat nomor pengirimnya, tidak aku kenal dan gambar di profile-nya pun hanya sebuah bunga mawar. Dalam hatiku, aku yakin yang mengirimkanku gambar di WhatsApp ini adalah seorang wanita. Pagi itu aku menganggap tidak pernah terjadi apa-apa, aku juga tidak pernah menanyakan hal itu kepada suamiku.
Hingga sebulan kemudian masuk kembali foto yang membuatku sangat kaget. Ku lihat di foto itu suamiku sedang mencium pipi seorang wanita. Percaya gak percaya sih, karena aku hanya melihat sosok prianya dari belakang, namun dalam hati kecil aku yakin itu memang suamiku. Hal ini pun hanya aku simpan erat  di dalam telpon genggamku.

 Imej yang berkaitan
2 minggu kemudian, Si mawar (aku sebut saja demikian karena pada aplikasi WhatsApp hanya terdapat gambar bunga mawar dan namanya pun hanya tercantum '~☆~'). Kali ini aku benar-benar marah ke suamiku, menurutku ini benar- benar keterlaluan. Malam itu aku hampiri suamiku yang sedang berada di dalam kamar.

 Gambar berjudul Carry a Girl Step 13

     "Mas, ini foto kamu saat berada di hotel mana?"

Lama dia melihat foto yang aku tunjukkan dari telpon genggamku dan kulihat dia berfikir keras untuk mengingatnya.

     "Oh itu saat aku sedang menolong bos ku yang sakit, saat itu juga banyak orang yang mengantar ke rumahnya. Ku ingat ada 4 orang yaitu aku, sekretarisku, sopir dan ibu bos yang sakit. Saat di kamar tersebut juga ada 2 orang pembantunya. Lagi pula mana mungkin kalau aku dengan yang lain bisa ada yang foto. Harusnya kamu curiga, pasti ada yang sedang memfitnahku."

     "Terus siapa yg mau memfitnah kamu?"

     "Yang pasti diantara orang-orang yang aku sebut tadi"
     "Ya sudah kamu percaya sama aku. Aku akan memegang teguh cinta suci dan perkawinan kita. Tidak ada yang memisahkan kita kecuali maut dan Allah"

     "Iya mas Ismail, aku percaya kamu"

     "Memang sudah berapa kali dia kirim foto ke kamu?"

     "Sudah 3 kali mas, saat kamu makan, ciuman dan terakhir yang ini"

     "Hah.. ciuman, sama siapa?"

     "Tidak tahu.. gak jelas"

     "Mana aku lihat!"

Mas Ismail, melihat semuanya dengan detail, kemudian berbicara kepadaku bahwa itu hanya makan biasa dan foto yang terlihat seperti orang ciuman adalah saat dia sama-sama bangun dari meja makan.

     "Kamu tenang saja Diana sayang, aku itu teramat sangat mencintai kamu.. semoga kamupun begitu"

     "Iya mas aku juga sangat sayang sama kamu. Aku percaya sama kamu. Tapi jangan kamu permainkan kepercayaanku yah"

     "Permainkan bagaimana?"

     "Yah, kamu tahu lah"

Dia mencium bibirku dengan mesra sambil berkata 'aku cinta kamu dunia akhirat.. semoga Allah selalu bersama cinta kita'.

     "Aamiin.."

Semenjak hari itu aku cuek dengan kiriman apapun tentang suamiku yang di kirim ke telpon genggamku. Suamiku juga tidak mau ambil pusing. Aku sebagai ibu rumah tangga, selalu menjaga rumah ini agar rumah tangga kita bisa tetap selalu utuh, baik dan menjaga anak-anakku dari sesuatu hal yang membahayakan dan mengajarinya dengan kebaikan-kebaikan. Tutur kata yang kami lontarkan juga kami jaga dengan hati-hati.
Hari-hari berjalan normal seperti biasanya, tidak ada yang berubah dari kehidupanku, suamiku masih mengajak kami jalan-jalan bersama, baik itu ke pusat perbelanjaan atau hanya makan bersama.
Saat bekerja dan pulang kerja juga seperti biasanya, kecuali ada rapat dadakan. Suatu ketika aku sedang pergi bersama anak-anak, dari jauh aku melihatnya sedang berjalan dengan seorang wanita seksi, aku berusaha menghindarinya, namun kemudian aku tetap diketahui oleh suamiku.

    "Dianaaa.... Dianaa... Diana.." dia memanggilku dari kejauhan.. akupun menghampirinya..

     "Hai mas, lagi apa di sini?"

     "Kenalin Diana, ini teman SMA ku dulu"

     "Santi.." dia mengatakan namanya dengan lembut sambil berjabatan tangan denganku..

     "Aku duluan yah.." Santi berkata dan langsung meninggalkan kami pergi..

     "Aku tadi tidak sengaja ketemu Santi, memang aku dengannya sudah lama tidak bertemu.. dia kerja di Biro Travel"

     "Terus.. masalah!"

     "Enggak masalah, aku tadi ingin berbicara dengan Santi, mengenai perjalanan umroh. Ternyata Umroh di Travelnya sangat murah. Rencana aku akan mengajak kamu dan anak-anak ke Mekah dan Madinah 3 bulan dari sekarang."

     "Bener mas?"

     "Bener lah"

     "Terima kasih ya?"

     "Iya.. makanya kamu harus selalu berfikir positif yah.. Tidak usah meragukan cintaku"

     "Iya mas"

Sampai sekarang kami sudah mempunyai cucu dari kedua anakku. Kami masih sering berlibur atau makan bersama-sama. Ini lah cinta.. Cinta yang memang bukan hanya sekedar kata indah tapi adalah pembuktian di dalam kehidupan bersama. (KK)

-- DH --
    

Jumat, 24 Januari 2020

Cinta Bidadari

Melihat keindahan bulan, sejuk rasa hari ini. Seperti memandangi wajahmu wahai bidadariku.
Awal mengenalnya di sebuah acara ulang tahun sahabatku. Malam minggu itu sebenarnya aku malas untuk pergi ke acara tersebut, namun temanku memaksa aku agar datang ke rumahnya. Dengan malas-malasan aku akhirnya pergi ke rumahnya di daerah Bintaro. Aku pergi ke sana dengan menggunakan sepeda motor, sempat mau putar balik karena turun hujan. Namun hal itu tidak jadi aku lakukan karena tanggung tinggal setengah jalan.

Hasil carian imej untuk ‪image dekorasi acara ulang tahun‬‏

Sampai di lokasi, aku memang sudah terlambat 1 jam lebih, ku lihat banyak sekali teman, saudara dan tetangga Beni yang hadir. Ku beranikan diri melangkah masuk ke dalam rumahnya, ku lihat Beni berbincang di dekat pintu masuk, diapun menegurku.

     "Hai Amrin"

     "Hai, Ben.. selamat yah, semoga di ulang tahun kamu yang ke 17 ini, kamu semakin dewasa, sehat selalu dan sukses dunia akhirat."

     "Aamiin.. Terima kasih yah. Yu kamu makan dulu!" dia menggiringku ke arah meja makan..

     "Acaranya sudah selesai Ben?"

     "Sudah, kamu sih datangnya telat! tadi acara mulainya tepat waktu jam 18.30"

     "Oh gitu, maaf yah, kalau gua telat"

     "Iya tidak apa-apa, yang penting lo mau datang ke rumah gua aja, sudah terima kasih banget"

Akupun mengambil hidangan makanan yang tersedia, kemudian melanjutkan obrolanku dengan Beni dan sebagian temannya yang memang aku kenal. Malam itu terlewatkan begitu saja hingga aku sampai rumah jam 11.00 malam.
Paginya aku kebablasan tidur sampai jam 09an. Dari luar ibuku mengetuk pintu bahwa ada yang menelponku, katanya sih dari Beni.

     "Maaf sob, gua ganggu tidur lo, lagian sudah siang begini masih tidur aja sih?"

     "Iya nih, capek banget semalam, terus hari ini belum ada acara mau kemana.. jadi tidur-tiduran aja deh"

     "Kita ketemuan yuk di Cilandak Town Square"

     "Ngapain.. kan semalam sudah ketemu"

     "Ngobrol-ngobrol aja sambil makan siang"

     "Malas ah, mending di rumah lanjutin tidur"

     "Ah, lo mah.. malas mulu kalo diajakin ketemuan"

     "Sebenernya gua mau ngenalin lo sama cewek, atau gua ke rumah loa aja kali ya.. biar sekalian dikenalin sama orang tua lo"

     "Ah, sialan lo, ya sudah gua kesana deh..dari pada lo ke rumah. Bisa bahaya! belum tentu cewek yang lo kenalin okeh"

     "Yah, lo pasti suka deh sama dia, gak mungkin bisa nolak. Orangnya tuh manis banget, bahkan lebih manis dari gula"

     "Bisa aja lo, ya sudah gua jalan ni"

     "Jalan sekarang yah, gak pake lama"

      "Iya, tapi gua mau mandi dulu ya sama sarapan"

Selesai mandi dan sarapan, aku bergegas pergi ke mall yang di bilang Beni tadi. Sampai di sana, ku lihat mereka bertiga sudah ada.


 Hasil carian imej untuk ‪image citos‬‏

     "Hai Ben"

     "Ni, kenalin adiku Tasya dan disebelahnya teman adikku 'Rosi'"

     "Tasya mah gua dah kenal, ngapain lo kenalin gua lagi"
     "Hai saya Amrin" aku menyodorkan tanganku ke Rosi..

     "Aku Rosi"

     "Maaf gua gak telat kan?"

     "Enggak sih, nih nasi gua masih ada setengah lagi kok"

     "Hehehe"

     "Ketawa lo, tiap janjian pasti ngaret deh"

     "Ya maaf, namanya rumah jauh"

     "Gua juga jauh tapi bisa sampai lebih cepat"

     "Ya sudah gak usah di bahas lagi yah, Tas.. kakak lo ni marah terus.. dah gitu baru setahun pindah dari Lenteng Agung. Tapi sudah lupa kita sering main waktu dulu"

     "Iya nih kakak, kita kan sering main kasti bareng terus juga galaksin"

     "Iya kakak inget kok"

Aku melihat Rosi, adalah gadis yang manis dan cantik. Kulitnya yang putih, rambutnya yang panjang terurai serta lesung pipitnya yang manis saat dia tertawa. Sungguh sangat mempesona dipandang mata. Akupun melanjutkan pembicaraan kepada Rosi.

      "Rosi.. temannya Tasya sejak kapan?"

     "Sejak Tasya masuk sekolah di tempat ku"

     "Oh, iya yah"

Banyak yang aku ceritakan kepadanya, hingga akupun jatuh hati kepadanya. 3 hari dari pertemuan itu akupun menyatakan cintaku kepadanya. Kitapun menjalani masa-masa pacaran yang indah, walau terkadang hanya sebulan sekali bertemu karena jarak rumahku dengannya yang agak jauh.
Selebihnya aku telpon-telponan dengan menggunakan telpon rumah. Aku bahagia sekali bisa mendapatkan dirinya yang cantik, baik, pengertian dan periang. Semoga hubungan ku dengannya bisa langgeng dan akupun tidak mau mengecewakannya.
Saat aku ajak nonton bioskop, dia lebih menyukai film-film percintaan, untuk makan dia bukan tipe orang pemilih. Rosi bisa diajak makan di mana saja, asalkan tempatnya bersih dan enak untuk duduk-duduk santai.
Sudah setahun aku berpacaran dengannya, tidak ada sedikitpun yang kurang darinya. dia sungguh sempurna dan aku rasa menjadi idaman semua orang. 
Aku pernah bertanya padanya,

     "Kenapa kamu bisa menyukai ku Ros?"

     "Entah.. saat malam itu aku aku melihat kamu, aku merasa aku sudah mengenal kamu lama. Aku melihat wajah kamu sangat menyenangkan."

     "Menyenangkan bagaimana? Aku merasa aku biasa saja, tidak ada yang istimewa"

    "Bagiku kamu adalah segalanya, aku berharap kamu bisa menjadi imamku suatu saat nanti. Karena ku lihat kemanapun aku pergi bersama kamu, jika azan sudah berkumandang, pasti kamu akan sempatkan untuk mencari mushollah dan sholat" 

     "Aku bahagia kamu bisa menjadi bagian dari hidupku Ros"

     "Aku juga Kak Amrin"

Selesai Rosi, menamatkan sekolahnya aku dan keluargaku segera melamarnya. hingga 4 tahun kemudian setelah dia tamat kuliah barulah kami menikah. Saat itu aku sudah bekerja di sebuah perusahaan keuangan swasta. (KK)

-- DH --





Jumat, 10 Januari 2020

Cinta Tidak Seindah Angan

Berawal dari perkenalan ku dengannya melalui sosial media yaitu Facebook.  Awalnya saat aku bermain dengan telpon selulerku,  aku melihat ada peringatan di chat facebook,  namun ku abaikan karena saat aku melihat tidak mengenal cowok tersebut. Namun setelah 3 bulan kemudian,  aku iseng melihat ke dalam laman facebooknya. Aku melihat orangnya lumayan ganteng dan semua perkataan-perkataan di dalamnya cukup sopan.  Gambar-gambar yang ada juga sangat menarik untuk dibaca atau dilihat.

 Imej yang berkaitan
Aku berfikir kenapa tidak coba saja dulu untuk mengenalnya lebih dekat. Hari itu terlewatkan begitu saja hingga 6 bulan kemudian dia menyapaku kembali.  Kali ini aku langsung membalas chatingan darinya.  Hingga akhirnya kami menjadi akrab. Setahun lamanya kita baru berani bertemu,  karena tempat tinggalnya yang menang jauh denganku.  Dia di Jawa Tengah sedangkan aku di Depok (Jawa Barat).  
Saat itu memang dia sengaja ke Jakarta tidak hanya untuk menemuiku,  namun dia juga ingin mencari pekerjaan di Jakarta. 
Kami akhirnya bertemu di sebuah mall di Jakarta. Pertemuan pertama sangat mengesankan bagiku, seperti penilaianku sebelumnya. Ku lihat dia sangat baik,  sopan,  periang dan pintar melucu. 
Sejak pertemuan itu kami,  menjadi sering bertemu, sampai 3 bulan kemudian dia berkata kepadaku ingin segera melamarku.  Memang sih sampai saat itu penilaianku terhadapnya belum berubah,  dia adalah sosok yang masih aku kagumi.  
Tiga bulan kemudian dia mendatangi keluargaku di Depok,  dia mengutarakan niatnya kepada kedua orang tuaku untuk melamarku. Waktu itu dia datang hari sabtu pagi. 

     "Pagi pak"

     "Iya"

     "Perkenalkan nama saya Mulyono, maaf saya baru sekali ini bisa datang ke sini.  Mungkin Bapak dan Ibu sudah tahu maksud kedatangan saya, dari Indah"

     "wah Indah belum cerita apa-apa ke kami,  Mas Yono. Tidak apa-apa yah saya panggil anda dengan Yono? "

     "Tidak apa-apa pak.. Memang biasa saya dipanggil Yono"

     "Oh,  begitu yah..  Berarti saya tidak salah ya!"

     "Tidak pak,  begini pak.. Saya benar-benar mencintai anak Bapak dan Ibu.  Saya bermaksud ingin melamar Indah bulan depan..  Apakah bapak dan Ibu berkenan? "

     "Kalau saya sih,  terserah kepada Indah saja.. Kan dia yang akan menjalani perkawinannya nanti. Gimana Indah,  kamu mau menerima lamaran dari nak Yono?  Karena jangan sampai bulan depan keluarganya nak Yono datang ke sini kamu malahan menolak lamarannya loh"

     "Iya pak.. Saya mau"

     "Jangan mau-mau saja.. Beneran mau gak? "

     "Mau pak"

     "Mau apa?"

     "Nikah"

     "Hahaha" Bapakku tertawa lepas.. 

Lalu kami semua tertawa bareng.. 

     "Bapak mah,  ngeledek saja"

     "Ya sudah jika begitu nak Yono,  indah sudah menyetujuinya,  silahkan saja bulan depan nak Yono mengajak keluarganya ke sini"

     "Iya pak..  Terima kasih"

Aku melanjutkan pembicaraan siang itu berdua dengannya di ruang tamu.  Hari itu aku senang sekali karena mas Yono benar-benar serius ingin bersamaku. 
Tak terasa hari lamaran itu datang,  dan berjalan baik hingga akhirnya kami menikah 3 bulan kemudian. 
Sepanjang perjalanan pernikahan kami sangatlah menyenangkan, hingga aku dikarunia seorang anak laki-laki. 
3 bulan setelah melahirkan, disitu aku baru melihat sifat Mas Yono yang sebenarnya, dia mudah tersinggung dan marah. Aku sangat kaget saat dia berubah banget, aku seperti tidak mengenal sosok dirinya. Semakin dijalani rumah tanggaku semakin seperti neraka, dia malas mengurusi anaknya, terus juga kerjanya hanya nonton televisi dan kumpul dengan temannya.
Aku bingung harus bagaimana menghadapinya, karena jika aku berbicara sedikit saja, dia lebih membentakku. Hingga aku menjalani rumah tanggaku dengan tangisan dan diam. Pernah saat aku capek dan anakku menangis, dia menarik rambutku yang panjang ke arah kamar mandi. Ternyata anakku ada di dalam kamar mandi dia menangis karena buang air besar. Akupun mengurusi pempersnya dan mengganti celananya. Akan tetapi setelah semuanya selesai, dia menyeretku kembali dari kamar tidur ke arah kamar mandi, aku diseret melewati ruang tamu dan kepalaku dibenamkan ke dalam toilet duduk. Hari itu aku merasakan ini sudah tidak bisa dibiarkan, kesabaranku sudah hilang dan aku sudah berkali-kali disakiti secara omongan dan fisik.
Keesokan harinya aku pergi bersama anakku ke rumah orang tuaku. Aku merasa cintaku sudah hilang bersamanya, yang ada adalah kebencian yang mendalam. Namun yang tidak aku habis pikir dia berani datang ke rumah orang tuaku dan berkata ingin menjemput aku dan anaknya pulang.

     "Selamat malam pak!"

     "Ngapain kamu malam-malam ke sini?"

     "Saya mau jemput istri dan anak saya Pak"

     "Untuk apa?"

     "Iya pak saya tahu saya salah, saya akan berubah pak"

     "Anak saya sudah kamu sakiti sejak lama, dan kamu tidak pernah berubah. Apa kamu yakin setelah hari ini tidak akan menyakiti anak saya lagi?"

     "Iya pak, saya janji"

     "Oke, anak saya akan saya visum besok, kalau terjadi kekerasan lagi terhadap anak saya.. saya akan laporkan kamu ke polisi. Sekarang kamu pulang, besok saya akan antar anak saya kembali ke rumah kamu"

 Hasil carian imej untuk ‪image visum‬‏

Malam itu dia pulang ke rumah kontrakan sendiri dengan motor bebeknya yang sudah butut. Besoknya setelah pulang dari rumah sakit aku kembali ke kontrakanku bersama anakku,  diantar oleh kedua orang tuaku.
Ketika malam harinya,  Mas Yono pulang dia sangat lembut kepadaku,  hingga aku mulai melunak.  Namun hal itu tidak berlangsung lama. Lagi-lagi dia menamparku dan menjambak rambutku serta memukul tanganku. Hari itu keributan tak terhindarkan.

      "Aku heran dengan kamu sudah 1 tahun belakangangan ini,  kamu sangat suka menyiksaku dan memarahiku. Apa sih yang kamu mau dariku? "

     "Tidak ada,  aku hanya ingin kamu menuruti perkataanku"

     "Apalagi yang harus aku lakukan.. Aku kan sudah lakukan semua yang kamu mau.  Tapi tetap saja salah,  tetap saja kurang pas. Kamu memang sudah banyak berubah Mas,  kamu bukan Mas Yono yang aku kenal dulu"

     "Sudahlah jangan bicara begitu terus"

     "Memang itukan kenyataannya"

Plak.. Pipiku ditampar keras olehnya.

Aku lari ke dalam kamar dan menangis, sudah tidak terhitung jumlahnya dia menyakitiku. Dalam kesendirian aku berfikir kenapa bahtera rumah tanggaku tidak seperti impianku saat menikah dulu. Sekarang rumah tanggaku bagaikan neraka.
Esok harinya setelah suamiku berangkat kerja,  aku kembali dan menceritakan semua kepada kedua orang tuaku.  Kami akhirnya melaporkan suamiku ke kantor polisi.
Suamiku ditangkap dan di hukum penjara 3 tahun lamanya.  Ada keringan hukuman,  karena dia jujur di pengadilan dan bersikap baik saat sidang dan saat di tahanan.

 Hasil carian imej untuk ‪image pengadilan agama depok‬‏

Setelah keputusan sidang selesai,  akupun mengajukan gugatan perceraian dan tak lama putuslah cerai dari pengadilan agama Depok.
Memang perjalanan cintaku tidak sesuai impian-impianku.  Semoga kedepan kehidupanku terus bangkit dan mendapatkan sosok pengganti yang lebih baik. (KK)

-- DH --


        


RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...