Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 06 Maret 2020

Cintaku Kandas Karena Corona

Bahagiaku bisa mengenalmu lebih jauh, menikah dan menjadikan kamu sebagai suamiku dan kita jalani kehidupan ini berdua. Aku ingat sekali waktu itu bulan Januari 2020. Kamu mengajakku bulan madu ke negara sakura.
Kita berdua menghabiskan waktu 6 hari di sana. Saling bercanda, tertawa dan sangat menyenangkan. Saling berbicara dan bercerita banyak mengena masa depan.

     "Mel, kamu ingin punya anak berapa?" Namaku Imelda.. mas Satrio biasa memanggilku Mel..

     "Aku ingin cuma 1 aja Mas"

     "Kok cuma 1.. entar kalau di rumah dia gak ada temannya.. terus jika tidak ada dia di rumah jadinya cuma kita aja dong. Sepi ah rumah, gak seru"

     "Iya sih, tapi aku mau kasih dia yg terbaik buat pendidikannya dan supaya perhatianku tidak terbagi juga. Emang kamu mau punya anak berapa Mas?"

     "Aku sih, pengen kita punya anak 12. Seru tuh bisa main bola bareng sama mereka"

     "Kamu aja sana.. emang enak punya anak banyak.. Ngelahirin sakit tahu!"

     "Setidaknya kita tidak hanya punya anak satu saja sayang, yah setidaknya 3 orang lah.. biar mereka juga ada temannya kalau di rumah. Masa mainnya sama kita lagi.. sama kita lagi."

      "Ogah ah, pokoknya 1 anak cukup"

     "Iya deh.. terserah kamu saja"

Malam itu kita sudahi pembicaraan kita di atas tempat tidur. Kita lanjutkan dengan pergumulan yang panas dan saling bercumbu.
Keesokan harinya kami pergi ke Gunung Fuji. Pemandangan di sana sangatlah indah, ingin rasanya berlama-lama di sana.

https://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/04/Gunung-Fuji.jpg

Saat memandang alam sekitar, sangat tenang rasa jiwa ini akupun berbicara dengan suamiku jika suatu saat nanti kita harus kembali lagi ke sini, entah itu berdua atau mengajak anak-anak kita. Kami duduk di sebuah kursi di bawah pohon sambil bercerita.

     "Sat, senang rasanya kita bisa ke sini berdua. Memandang alam seindah ini!"

     "Iya aku juga senang bisa melihat tempat seindah ini"

     "Tidak terasa yah ini hari terakhir kita di sini, nanti sore kita sudah harus kembali ke negara kita"

     "Iya kayaknya cepat sekali yah waktu berlalu"

     "Semoga kita bisa kembali lagi ke sini berdua yah?"

     "Berdua atau sama dengan anak kita?"

     "Berdua atau dengan anak kita juga tidak apa-apa"

     "Suatu saat nanti ini akan menjadi kenangan indah kita, semoga kita selalu diberikan umur panjang agar bisa menceritakannya kepada cucu-cucu kita"

     "Aamiin.."

Sore hari itu kita sudah bergegas ke bandar Udara Internasional Haneda. Di dalam pesawat aku banyak beristirahat dengan tidur, hampir 8 jam aku baru bisa menginjakkan kembali kakiku di negara asalku.
Semua keluargaku menjemput di bandara, banyak sekali yang aku bisa ceritakan ke mereka. Sebelum sampai ke rumah kami mampir dulu ke tempat makan mewah, sekedar makan sup hangat.
Seperti biasanya sampai rumah kita langsung membersihkan diri dan merapikan koper dan barang yang kita bawa. Aku dan dia tertidur pulas di atas ranjang kamarku. Hingga esok harinya, saat kita bangun rumah sudah ramai dengan keluargaku dan keluarganya. Mereka membuat kejutan buat kami. Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun suamiku. Akupun langsung menyuruh supirku membeli makanan di luar.

     "Tidak usah beli makanan lagi di luar, kami semua sudah membawanya"

     "Iya.. ini mamah sudah bawa kue-kue"

     "Aku juga sudah bawa buah-buahan" Jawab adikku..

     "Minuman juga sudah siap semua" Kakak dari suamiku juga ikutan jawab..

Aku bangga dan senang semua bisa berkumpul disini. Hari itu terlihat senyum di setiap semua orang, semua saling bercanda dan tertawa.
Dua minggu berselang, suamiku terlihat sakit batuk. Akupun memberinya obat batuk. Namun keesokan harinya flu pun ikut hinggap didirinya. Hingga 5 hari kemudian dia tampak kesulitan bernafas, akupun panik dan segera membawanya ke rumah sakit. Satrio diperiksa tim dokter dengan baju khusus begitupun dengan ruangannya. Tidak lama waktu yang dibutuhkan virus itu untuk mencabut nyawa suamiku. Dia meninggal 2 hari kemudian dengan diagnosa positif corona.

Hasil carian imej untuk image virus corona

Setelah pemakaman aku yang sehat, diharuskan tim dokter pemerintah untuk tes lab, benar saja akupun positif corona. Padahal aku sehat-sehat saja namun tim dokter menyatakan aku positif. Berikutnya giliran orang tuaku dan seluruh keluargaku dan keluarga suamiku isolasi dirumah masing-masing dan diperiksa secara menyeluruh dan berkala. Dari keluargaku ternyata total 10 orang yang positif dan ikut dibawa ke rumah sakit.
3 minggu lamanya aku di rumah sakit hingga dinyatakan sembuh total. Saat pemeriksaan terakhir, adalah hal yang bahagia yang diberitahukan tim dokter.

     "Bu Imelda, selamat yah anda sudah sembuh dan selamat juga anda telah mengandung anak anda!"

     "Benarkah Dokter?"

     "Iya benar.. selamat yah.. kandungannya aman kok"

     "Sudah berapa usia kandungan saya, Dok?"

     "Sekitar 12 hari"

     "Syukur Alhamdulillah.. terima kasih ya Dok"

     "Iya.. banyak istirahat di rumah yah, jangan capek-capek dan jangan banyak pikiran juga yah"

     "Iya Dok"

Hari ini semua keluargaku dan suamiku selesai di karantina dan yang di rumah sakitpun sudah sehat semua dan sudah berada di rumah. Kita sangat lelah menghadapi semua ini, karena banyaknya media yang menyorot keluargaku. Namun mau tidak mau kita hadapi semua dan coba melupakannya.
Aku teringat, saat hari terakhir setelah pulang dari Gunung Fuji. Saat turun dari mobil, ada seorang perempuan tua jatuh pingsan di hadapan suamiku. Satrio dengan segera mengangkat dan membawanya ke rumah sakit yang tepat berada di sebelah hotelku. Saat itu aku tidak mengetahui apa yang di derita wanita tua tersebut, yang ada di benak kami adalah hanya menolongnya segera untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Dari sanalah aku yakin Virus itu menulari suamiku.
Sekarang aku sudah ikhlas menerima semuanya, aku sadar ini sudah kehendak Tuhan. Sekarang yang aku lakukan yaitu menjaga kandunganku dan selalu berfikir positif mengenai semua hal.
Dalam kesendirianku, aku masih sering teringat kenanganku di Disneyland Tokyo, Zoorasia, Okinawa Churaumi Aquarium, Museum Doraemon dan masih banyak tempat yang menjadi kenanganku disana.

Hasil carian imej untuk image museum doraemon

Biarlah ini menjadi ceritaku.. (KK)

-- DH --


Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .
Okinawa Churaumi Aquarium

Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .
Okinawa Churaumi Aquarium

Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...