Cinta

Cinta
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "DODHY HANDAYADI".. SELAMAT MEMBACA.. SEMOGA BISA MENJADI PELAJARAN BUAT KITA SEMUA.. PENTINGNYA MENGHARGAI ARTI CINTA, DIMANA TERKADANG KITA HARUS MENGALAH UNTUK MEMENANGKAN HATINYA NAMUN TERKADANG KITA HARUS MERELAKAN KEHILANGANNYA UNTUK HAL YANG LEBIH BAIK LAGI.. JANGAN MENYERAH TERUSLAH BERJUANG SELAGI CINTAMU MASIH BISA DIPERJUANGKAN

Jumat, 20 Maret 2020

Puisi Cinta 7

INTAKU

Aku tidak pernah mengenalmu sebelumnya
Campur tangan orang tua kita 
menjadikan kita bertemu dan saling kenal

Awal berjumpa kita saling berbicara dan memandang
Belum ada cinta saat itu
Hingga kita berbicara lewat pesan singkat 
Disebuah telepon seluler

Hingga kita akhirnya memutuskan untuk menikah
Setelah tiga kali berjumpa
Saling kenal keluarga
Dan mantap untuk menjadikan kamu istriku

Disaat Ijab Kabul aku hanya mengenalmu
Dari luar..
Yang ku tahu..
Kamu baik..
Kamu soleha..
Kamu pintar..

Tanpa cinta kita jalani semua
Berjalan hingga hari ini
Dan akhirnya cinta itu datang
Semakin kuat..
Dan kuat

-- DH --


Jumat, 13 Maret 2020

Sunami Yang Memisahkan Cinta

Merantau jauh ke Jakarta, tujuannya sih ingin kuliah di Jakarta dan mencari penghasilan di sana. Di dalam perjalanan menuju Jakarta, di sebelahku duduk seorang pria ganteng dan terlihat masih muda. Saat itu aku tidak berbicara banyak dengannya. Yang aku tahu dia akan turun di Padang. Sepanjang perjalanan aku habiskan dengan tiduran saja, bosan rasanya karena perjalanan yang memakan waktu berhari-hari aku hanya diam, tidur dan makan. Aku senang saat di Lampung ada wanita tua naik dan berbicara banyak dengan ku. Dari situlah kami berbicara banyak dan aku sedikit terhibur, dia juga berbicara baik dan sering bercanda.
Sampai di Jakarta aku mencari tempat kos yang dekat dengan kampusku di daerah Grogol. Syukurnya tidak susah mencari kos yang kosong. 
Seminggu kemudian aku sudah masuk kuliah, saat pertama kali datang dan mengenal lingkungan serta teman baru. Aku merasa sangat nyaman di tempat ini, semua baik dan sangat bersahaja. Aku senang sekali bisa dapat lingkungan seperti ini, bukan saja di kampus, tapi di tempat kos'an ku juga begitu.
Tidak terasa aku sekarang sudah semester 2. Persediaan keuanganku mulai menipis, tidak mungkin aku meminta lagi dengan kakek dan nenekku. Akupun berinisiatif untuk melamar-lamar kerja yang paruh waktu. Tapi memang sangat sulit aku dapatkan, rata-rata semua pekerjaan menuntut aku bekerja sepanjang hari. Hingga akhirnya mau tidak mau aku harus meminta uang kepada kakekku. Dengan harapan disemester 3 aku bisa mendapat pekerjaan bagus dan kuliah aku geser ke malam harinya.
Doaku dikabulkan Tuhan Pada semester selanjutnya aku sudah bekerja di perusahaan besar yang begerak di bidang perkebunan. Aku diterima kerja sebagai staff administrasi, dimana aku bekerja membantu mengenai pencatatan data-data perusahaan. 
Aku juga sering terlibat saat akan meninjau perkebunan di luar kota. Tidak terasa karirku semakin baik dan dalam waktu 3 bulan saja, aku sudah dilibatkan untuk rapat-rapat besar. Disinilah aku mulai akrab dengan atasan-atasanku.
Ada yang menarik saat selesai rapat, Direktur Utama memanggilku ke ruangannya,

     "Silahkan duduk, Lia. Benarkan nama kamu Lia?"

     "Iya pak terima kasih, iya benar Lia nama saya"

     "Kamu tahu kenapa kamu saya panggil ke ruangan saya?"

     "Tidak pak, ada apa yah pak?"

     "Saya panggil kamu, karena kamu orangnya sangat energik, punya keingintahuan besar dan banyak memberikan ide-ide baru ke perusahaan ini"
 
     "Terima kasih pak, atas perhatiaannya"

     "Saya dari 2 bulan lalu mencari sekretaris, saya rasa kamu cocok deh"
   
     "Saya tamatan SMK pak dan saat ini masih kuliah. Memang bisa?"
   
     "Saya rasa kamu bisa dan mampu"
   
     "Saya coba ya pak, tapi apakah tidak membuat yang lain cemburu"
   
     "Kok cemburu, emang mereka istri saya?"
   
     "Kok istri sih pak?"
   
     "Iya kalau istri kan cemburu kalau suaminya dekat dengan wanita lain!"
   
     "Ah, Bapak bisa saja"
Keesokan harinya aku mulai serah terima dokumen dan pekerjaan yang lama kemudian pindah ke ruangan Pak Teuku. Awal aku bahagia bisa menjadi sekretaris Direktur Utama, selain dia juga pemilik perusahaan ini, gaji akupun naik jadinya. Aku juga dapat tunjangan mobil kantor dan kemudahan lainnya. Berjalannya waktu aku mulai bosan, karena tidak ada teman yang menemaniku di ruangan, kalaupun ada hanya Pak Teuku. Itupun aku masih gugup jika ada dia dan canggung serta takut salah.
Setengah tahun sudah aku menjadi sekretarisnya, aku sudah mengenal karakter dirinya, dia adalah sosok pria yang tegas, jujur, berwibawa dan sangat perhatian. Saat ini aku sudah biasa dengannya jadi sudah sedikit sekali rasa grogi.
Pak Teuku juga belakangan ini sering mengajakku makan berdua dan nonton bioskop. Karena sikapnya kepadaku yang biasa saja membuat aku tidak berfikir yang macam-macam. Namun orang-orang di kantor sudah menganggapku beda, banyak yang menjaga jarak denganku. Hingga akhirnya, aku tidak bisa menahan diri dan bercerita hal ini kepada Pak Teuku.
   
     "Pak boleh saya berbicara?" aku menghampirinya.. yang sedang duduk di mejanya..
   
      "Kamu mau bicara apa Lia? silahkan duduk.."
   
     "Pak, saya tidak nyaman pak dengan pembicara-pembicaraan diluar sana yang bilang Saya ada hubungan spesial dengan bapak"
   
     "Siapa yang bicara itu?"
   
      "Banyak pak?"
   
     "Iya siapa.. coba kamu sebutkan atau kamu tulis di buku siapa saja orangnya, biar mereka saya kumpulkan dan beritahu mereka"
 
       "Saya harus tulis nama mereka semua Pak?"
   
     "Iya harus, kalau kamu sudah bicara dengan saya, kamu harus pastikan kamu sudah pegang datanya."
 
     "Iya Pak"
 
     "Saya tunggu 1 Jam, kamu sudah harus kasih datanya ke saya.. Oke?"
 
     "Iya pak"
Akupun menulis nama-nama karyawan yang memang aku tahu dia selalu sinis dan berbicara tidak baik kepadaku. Kemudian aku menghampiri Pak Teuku kembali.
 
      "Sudah selesai datanya?"
 
     "Sudah Pak!.. tapi Bapak mau apakan mereka? saya takut jika nanti ini saya kasih ke Bapak Bapak malahan memecat mereka. Jangan ya pak.. kasihan mereka"

     "Lah, saya kan pimpinan mereka di sini, terserah saya dong mau ngapain!"
 
     "Iya pak.."
 
     "Seenaknya saja mereka ngomongin saya, emang mereka sudah tidak ada kerjaan apa!"
   
     "Iya pak"

Hasil carian imej untuk image rapat berdiri kartun
Siang itu juga Pak Teuku mengumpulkan seluruh karyawan, tanpa melihat nama yang sudah aku catat. Tidak ketinggalan Pesuruh kantor pun ikut dipanggil terkecuali Satpam dan resepsionis. Aku lihat semua berdiri di dalam ruangan sedangkan, Level manager dan direktur duduk dibangku. Terlihat suasana ruangan sangat ricuh sebelum Pak Teuku masuk ruangan dan suasana berubah saat Pak Teuku memasuki ruangan rapat. Suasana sangat tegang dan benar-benar hening. Tidak banyak yang Pak Teuku katakan..

     "Kalian di sini mau bekerja kan?"

     "Iya pak" sakin tegangnya hanya sedikit yang menjawab..

     "Kenapa yang jawab hanya beberapa orang saja, berarti yang lainnya ke kantor ini bukan mau bekerja yah?"

     "Kerja pak" semua kompak menjawab..

     "Nah begitu, kalau mau kerja yah jangan ngegosip.. mengerti?

     "Iya pak"

     "Oke, lain kali jika ada saya dengar yang ngegosip, saya akan potong gaji kalian"

     "Jangan dong pak.. kita mau makan apa?" ada yang nyahut dari belakang..

     "Ya kalau begitu kalian harus serius bekerja, bukan hanya ngomongin orang. Mengerti semua ya"

     "Ya Pak" semua kompak menjawab..

     "Lagi pula kalau saya pacaran dengan Lia, trus menikah. Memang kenapa? Kan saya juga tidak ada istri! Boleh dong saya cari istri lagi. Ya sudah, silahkan kalian semua bekerja kembali"

Semua karyawan kembali bekerja, begitupun dengan saya. Namun setelah sampai di ruangan saya langsung menanyakan apa yang Pak Teuku utarakan tadi.

     "Pak.. kok bapak bicara seperti itu sih, emang benar bapak suka dengan saya?"

     "Seberapa pentingkah jawaban itu untuk kamu?"

     "Penting banget pak.. Jangan sampai saya saya merasa tidak nyaman lagi bekerja di sini"

     "Oke.. awal saya tidak ada rasa dengan kamu, tapi lama kelamaan saya merasa nyaman jika kamu berada bersama saya. Saya sih tidak percaya jika ini perasaan cinta. Saya pun masih mencari tahu pada diri saya apa yang sebenarnya saya rasakan ini"

     "Oh, begitu pak.."

     "Tapi kalau saya memang benar cinta kamu dan melamar kamu dalam waktu dekat boleh kan?"

     "Tidak tahu ah pak, bpk umurnya sudah 2 kali saya, terus bapak juga atasan saya. Emang benar bapak tidak punya istri?"
    
      "Istri saya meninggal 2 bulan sebelum kamu masuk kerja. Jadi saat ini saya duda. Saya punya anak 3. Dari istri pertama cewek, umurnya mungkin seumuran dengan kamu. Dan yang dari istri ke 2 saya ada 2 orang anak"

     "Oh, begitu pak!"

     "Ya"

Hari itu berlalu dengan sempurna. Keesokan harinya kulihat sudah tidak ada yang berani membicarakan aku. Namun rasanya suasana di kantor sekarang sangat kaku sekali.
Seminggu berlalu Pak Teuku menghampiri meja kerjaku, ada yang serius ingin beliau katakan.

     "Li, saya ingin serius dengan kamu, bolehkah minggu depan saya berkunjung ke rumah orang tua kamu"

     "Saya orang rantau pak"
   
     "Memang kamu berasal dari mana Lia?"

     "Sama dengan asal bapak"

     "Kok kamu tahu, daya dari mana?"

      "Ya kalau nama bapak mah, sudah pasti pak dari Aceh"

     "Oh gitu, ternyata kamu dari Aceh juga?"

     "Iya pak.. nama asli saya Cut Adelia"

     "Kok sama dengan.. ah enggak lah yah"

     "Sama dengan apa pak?"

     "Gak.. gak papa"

     "Lia kalau boleh tahu siapa nama ibu dan bapak kamu?"

     "Nama ibu Cut Sarah Amalia dan nama bapak Muhamad Teuku Firmansyah"

     "Benar itu Li? kamu memang berasal dari daerah mana?"

     "Benar pak, saya berasal dari Aceh Jaya"

     "Berarti kamu lahir tahun 2020 yah?"

     "Iya pak"

     "Nama nenek dari ibu kamu Dien dan kakek kamu Agam"

     "Iya benar pak, kok bapak tahu?"

     "Berarti kamu anak saya Lia, kamu yang selama ini saya cari, bagaimana kabar ibu, nenek dan kakek?"

     "Baik pak"

Kami pun akhirnya berpelukan dan saling bercerita bagaimana Bapak waktu itu panik mencari aku, ibu, kakek dan nenek serta dia juga mencari bapak dan ibunya dikampung yang bersebelahan dengan kampung ibuku. Karena dia harus bekerja kembali, maka hanya seminggu mencari dan tidak ada hasil akhirnya bapak kembali ke Jakarta.
Usaha bapak sebenarnya tidak kali itu saja, setiap dia ada kesempatan cuti dia pasti kembali ke Aceh dan mencari kami lagi. Hingga akhirnya 4 tahun kemudian Bapak menikah kembali, itupun karena pencariannya selama ini tidak membawa hasil.

 Hasil carian imej untuk image sunami aceh

Memang sejak saat sunami itu kami semua terpisak dan bepencar kemudian aku dan nenek serta kakek bertemu dipenampungan dan tinggal di kota yang berbeda jauh dari kampung asal kami.
     Sejak saat itu aku berhenti bekerja dan fokus kuliah, akupun tinggal bersama Ayah dan menjaga adik-adikku dari istri ayah  yang berbeda. (KK)

-- DH --




Jumat, 06 Maret 2020

Cintaku Kandas Karena Corona

Bahagiaku bisa mengenalmu lebih jauh, menikah dan menjadikan kamu sebagai suamiku dan kita jalani kehidupan ini berdua. Aku ingat sekali waktu itu bulan Januari 2020. Kamu mengajakku bulan madu ke negara sakura.
Kita berdua menghabiskan waktu 6 hari di sana. Saling bercanda, tertawa dan sangat menyenangkan. Saling berbicara dan bercerita banyak mengena masa depan.

     "Mel, kamu ingin punya anak berapa?" Namaku Imelda.. mas Satrio biasa memanggilku Mel..

     "Aku ingin cuma 1 aja Mas"

     "Kok cuma 1.. entar kalau di rumah dia gak ada temannya.. terus jika tidak ada dia di rumah jadinya cuma kita aja dong. Sepi ah rumah, gak seru"

     "Iya sih, tapi aku mau kasih dia yg terbaik buat pendidikannya dan supaya perhatianku tidak terbagi juga. Emang kamu mau punya anak berapa Mas?"

     "Aku sih, pengen kita punya anak 12. Seru tuh bisa main bola bareng sama mereka"

     "Kamu aja sana.. emang enak punya anak banyak.. Ngelahirin sakit tahu!"

     "Setidaknya kita tidak hanya punya anak satu saja sayang, yah setidaknya 3 orang lah.. biar mereka juga ada temannya kalau di rumah. Masa mainnya sama kita lagi.. sama kita lagi."

      "Ogah ah, pokoknya 1 anak cukup"

     "Iya deh.. terserah kamu saja"

Malam itu kita sudahi pembicaraan kita di atas tempat tidur. Kita lanjutkan dengan pergumulan yang panas dan saling bercumbu.
Keesokan harinya kami pergi ke Gunung Fuji. Pemandangan di sana sangatlah indah, ingin rasanya berlama-lama di sana.

https://anekatempatwisata.com/wp-content/uploads/2015/04/Gunung-Fuji.jpg

Saat memandang alam sekitar, sangat tenang rasa jiwa ini akupun berbicara dengan suamiku jika suatu saat nanti kita harus kembali lagi ke sini, entah itu berdua atau mengajak anak-anak kita. Kami duduk di sebuah kursi di bawah pohon sambil bercerita.

     "Sat, senang rasanya kita bisa ke sini berdua. Memandang alam seindah ini!"

     "Iya aku juga senang bisa melihat tempat seindah ini"

     "Tidak terasa yah ini hari terakhir kita di sini, nanti sore kita sudah harus kembali ke negara kita"

     "Iya kayaknya cepat sekali yah waktu berlalu"

     "Semoga kita bisa kembali lagi ke sini berdua yah?"

     "Berdua atau sama dengan anak kita?"

     "Berdua atau dengan anak kita juga tidak apa-apa"

     "Suatu saat nanti ini akan menjadi kenangan indah kita, semoga kita selalu diberikan umur panjang agar bisa menceritakannya kepada cucu-cucu kita"

     "Aamiin.."

Sore hari itu kita sudah bergegas ke bandar Udara Internasional Haneda. Di dalam pesawat aku banyak beristirahat dengan tidur, hampir 8 jam aku baru bisa menginjakkan kembali kakiku di negara asalku.
Semua keluargaku menjemput di bandara, banyak sekali yang aku bisa ceritakan ke mereka. Sebelum sampai ke rumah kami mampir dulu ke tempat makan mewah, sekedar makan sup hangat.
Seperti biasanya sampai rumah kita langsung membersihkan diri dan merapikan koper dan barang yang kita bawa. Aku dan dia tertidur pulas di atas ranjang kamarku. Hingga esok harinya, saat kita bangun rumah sudah ramai dengan keluargaku dan keluarganya. Mereka membuat kejutan buat kami. Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun suamiku. Akupun langsung menyuruh supirku membeli makanan di luar.

     "Tidak usah beli makanan lagi di luar, kami semua sudah membawanya"

     "Iya.. ini mamah sudah bawa kue-kue"

     "Aku juga sudah bawa buah-buahan" Jawab adikku..

     "Minuman juga sudah siap semua" Kakak dari suamiku juga ikutan jawab..

Aku bangga dan senang semua bisa berkumpul disini. Hari itu terlihat senyum di setiap semua orang, semua saling bercanda dan tertawa.
Dua minggu berselang, suamiku terlihat sakit batuk. Akupun memberinya obat batuk. Namun keesokan harinya flu pun ikut hinggap didirinya. Hingga 5 hari kemudian dia tampak kesulitan bernafas, akupun panik dan segera membawanya ke rumah sakit. Satrio diperiksa tim dokter dengan baju khusus begitupun dengan ruangannya. Tidak lama waktu yang dibutuhkan virus itu untuk mencabut nyawa suamiku. Dia meninggal 2 hari kemudian dengan diagnosa positif corona.

Hasil carian imej untuk image virus corona

Setelah pemakaman aku yang sehat, diharuskan tim dokter pemerintah untuk tes lab, benar saja akupun positif corona. Padahal aku sehat-sehat saja namun tim dokter menyatakan aku positif. Berikutnya giliran orang tuaku dan seluruh keluargaku dan keluarga suamiku isolasi dirumah masing-masing dan diperiksa secara menyeluruh dan berkala. Dari keluargaku ternyata total 10 orang yang positif dan ikut dibawa ke rumah sakit.
3 minggu lamanya aku di rumah sakit hingga dinyatakan sembuh total. Saat pemeriksaan terakhir, adalah hal yang bahagia yang diberitahukan tim dokter.

     "Bu Imelda, selamat yah anda sudah sembuh dan selamat juga anda telah mengandung anak anda!"

     "Benarkah Dokter?"

     "Iya benar.. selamat yah.. kandungannya aman kok"

     "Sudah berapa usia kandungan saya, Dok?"

     "Sekitar 12 hari"

     "Syukur Alhamdulillah.. terima kasih ya Dok"

     "Iya.. banyak istirahat di rumah yah, jangan capek-capek dan jangan banyak pikiran juga yah"

     "Iya Dok"

Hari ini semua keluargaku dan suamiku selesai di karantina dan yang di rumah sakitpun sudah sehat semua dan sudah berada di rumah. Kita sangat lelah menghadapi semua ini, karena banyaknya media yang menyorot keluargaku. Namun mau tidak mau kita hadapi semua dan coba melupakannya.
Aku teringat, saat hari terakhir setelah pulang dari Gunung Fuji. Saat turun dari mobil, ada seorang perempuan tua jatuh pingsan di hadapan suamiku. Satrio dengan segera mengangkat dan membawanya ke rumah sakit yang tepat berada di sebelah hotelku. Saat itu aku tidak mengetahui apa yang di derita wanita tua tersebut, yang ada di benak kami adalah hanya menolongnya segera untuk dibawa ke rumah sakit terdekat. Dari sanalah aku yakin Virus itu menulari suamiku.
Sekarang aku sudah ikhlas menerima semuanya, aku sadar ini sudah kehendak Tuhan. Sekarang yang aku lakukan yaitu menjaga kandunganku dan selalu berfikir positif mengenai semua hal.
Dalam kesendirianku, aku masih sering teringat kenanganku di Disneyland Tokyo, Zoorasia, Okinawa Churaumi Aquarium, Museum Doraemon dan masih banyak tempat yang menjadi kenanganku disana.

Hasil carian imej untuk image museum doraemon

Biarlah ini menjadi ceritaku.. (KK)

-- DH --


Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .
Okinawa Churaumi Aquarium

Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .
Okinawa Churaumi Aquarium

Copyright (C) - Sumber Artikel asli : AnekaTempatWisata.com. https://anekatempatwisata.com/10-tempat-wisata-di-jepang-yang-wajib-dikunjungi/ .






RINGKASAN DAFTAR CERITA

                                                     DAFTAR CERITA Berikut adalah ringkasan judul cerita yang saya sudah terbitkan: CINTA PE...